Anies: Tak Ada Operasi Justitia pada Warga Pendatang Ibu Kota

Sebab, operasi justitia hanya menyasar warga kalangan bawah

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya tak akan menerapkan operasi justitia kepada warga pendatang baru. Menurutnya, usai lebaran, akan banyak warga pendatang baru yang menuju ke ibu kota.

Hal itu diungkapkan Anies dalam acara pelepasan Mudik Gratis 2019 Pemprov DKI Jakarta di Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5) pagi.

"Sejak tahun lalu, kami tidak lagi mengadakan Operasi Pemeriksaan Justitia. Mengapa? Ibu Kota adalah milik seluruh Indonesia," kata Anies.

1. Tidak ada aturan yang melarang warga Indonesia berpindah domisili

Anies: Tak Ada Operasi Justitia pada Warga Pendatang Ibu KotaIDN Times/Axel Jo Harianja

Anies menerangkan, tidak ada larangan bagi warga Indonesia yang ingin berpindah domisili. Menurutnya, setiap warga memiliki kesetaraan yang sama.

"Tidak ada aturan yang melarang pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Wonogiri ke Balikpapan, Manokwari atau Jakarta, kita memiliki kesetaraan mencari kerja," terang Anies.

Meski begitu, tetap ada ketentuan yang harus dipatuhi. Setiap warga Indonesia yang ingin berpindah domisili harus menyiapkan data pribadinya. Bukan itu saja, mereka juga harus menyiapkan diri dengan keahlian tersendiri agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota.

"Ada anjuran dari kita, kalau mau ke Jakarta pastikan membawa surat kependudukan yang lengkap, usahakan punya BPJS. Bawa keterampilan, bawa pengalaman, dan kemampuan. Dengan begitu ikut berkontribusi kehidupan perekonomian di Ibu Kota," jelasnya.

2. Operasi Justitia tidak akan menyasar kepada kalangan atas

Anies: Tak Ada Operasi Justitia pada Warga Pendatang Ibu KotaIDN Times/Axel Jo Harianja

Anies menambahkan, operasi justitia tidak menyasar warga kalangan atas. Ia kembali menegaskan bahwa, operasi itu tidak akan diterapkan mulai 2019.

"Dalam praktiknya Operasi Justitia yang kena di (warga kalangan) bawah saja. Hampir pasti yang (warga kalangan atas) atas nggak tertangkap. Mulai tahun ini, nggak ada lagi operasi, adanya layanan kependudukan," tegas Anies.

Baca Juga: Sadino Senang Bisa Mudik Gratis Bersama 19 Anggota Keluarganya

3. Lepas mudik Gratis, Anies minta pemudik jangan sibuk main gawai hingga lupa silaturahmi

Anies: Tak Ada Operasi Justitia pada Warga Pendatang Ibu KotaIDN Times/Axel Jo Harianja

Anies Baswedan hari ini meresmikan pelepasan Mudik Gratis 2019 yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dalam kesempatan itu, Anies berpesan kepada para pemudik, untuk memanfaatkan momen itu dengan menjalin interaksi dengan sesama penumpang.

"Izinkan saya menyampaikan pesan buat yang mudik. Perjalanan pulang ini anda akan ketemu dengan orang yang belum tentu anda kenal dalam bis itu. Gunakan kesempatan untuk berinteraksi, berkenalan membangun suasana persaudaraan," ujar Anies.

Anies juga mengatakan, gadget merupakan salah satu alat komunikasi yang baik. Akan tetapi, ia meminta agar alat komunikasi itu jangan sampai menjauhkan diri dengan sesama.

"Jangan sampai di dalam bis alat ini mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kita tidak ingin di sepanjang jalan hanya menggunakan gawai. Tidak bercakap dengan kanan kiri yang padahal mereka saudara se-kampung halaman. Gunakan kesempatan di dalam bis untuk berinteraksi,berkomunikasi,membangun persahabatan," katanya.

4. Para orangtua diajak membangun memori yang baik selama perjalanan

Anies: Tak Ada Operasi Justitia pada Warga Pendatang Ibu KotaIDN Times/Axel Jo Harianja

Tak hanya itu, Anies meminta kepada para orangtua untuk membangun memori yang baik selama di perjalanan kepada anak-anak mereka. Salah satunya, dengan cara menunjukkan betapa indahnya alam Indonesia.

"Tunjukkan kepada anak-anak betapa indahnya negeri kita tercinta ini. Tunjukkan kepada mereka tanda-tanda sepanjang jalan agar pengalaman pulang ini menjadi pengalaman pulang yang mengesankan sepanjang hidup mereka," jelas Anies.

"Ketika mereka (anak-anak) mengingat rute-rute jalan nama-nama tempat, jelaskan itu pada mereka Insya Allah mereka nantinya suatu saat akan bisa pulang dengan kendaraan sendiri, mengajak orangtuanya pada saat orangtuanya sudah tua dan mereka sudah menjadi anak-anak yang berhasil di kemudian hari," sambung Anies.

5. Mudik gratis mengurangi angka kecelakaan kendaraan roda dua

Anies: Tak Ada Operasi Justitia pada Warga Pendatang Ibu KotaIDN Times/Axel Jo Harianja

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono yang turut hadir pun, mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang mengadakan Mudik Gratis tersebut. Menurutnya, dengan adanya program tersebut, angka kecelakaan lalu lintas khususnya kendaraan roda dua dapat berkurang.

"Dengan mudik bersama ini mengurangi kecelakaan yang didominasi kendaraan roda dua. Biasanya saudara kita walaupun kita imbau tidak dipakai, harusnya dua (penumpang saja), bisa dipakai 5 orang (dalam satu motor)," ucapnya.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengerahkan sekitar 300 bus dalam program Mudik Gratis 2019 ini. Selain itu, ada 17.427 orang yang menggunakan program mudik tersebut. Pemprov DKI juga memberangkatkan 704 motor milik mereka menggunakan truk pada sehari sebelumnya.

Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta tahun 2019 ini  melayani 10 kota dan kabupaten tujuan, di antaranya Kab. Ciamis, Kab. Kuningan, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Kebumen, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Wonogiri, Kota Yogyakarta, Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Lepas Mudik Gratis, Anies: Jangan Sibuk dengan Gawai, Silaturahmi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya