Audrey, Korban Pengeroyokan di Pontianak Didampingi Tim Psikologi

Audrey masih mengalami trauma usai dikeroyok 12 pelaku

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, siswi SMP asal Pontianak, Kalimantan Barat yang mengalami pengeroyokan mendapat pendampingan psikologis dari tim kepolisian. Menurut Dedi, saat ini korban yang bernama Audrey itu mengalami trauma.

"Ya mengalami beberapa luka trauma dan (luka) di sebagian tubuh. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Ada pendampingan dari psikiater," ujar Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).

1. Pendampingan Audrey dibantu KPAI

Audrey, Korban Pengeroyokan di Pontianak Didampingi Tim PsikologiKaropenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dedi menjelaskan, pendampingan Audrey ditangani oleh tim psikologi dari Polda Kalimantan Barat yang akan dibantu Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Memang secara yuridis harus seperti itu ya, bantuan untuk korban yang di bawah umur harus ada pendampingan. Terhadap anak-anak yang memiliki permasalahan di bidang hukum itu, diperlakukan khusus," jelas Dedi.

Kasus Audrey, kata Dedi, juga sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan. Tiga pelaku dalam kasus ini juga telah diidentifikasi oleh penyidik Polresta Pontianak.

"Ketiga pelaku masing-masing berinisial F, P, dan N dan berusia 17 tahun," katanya.

2. Para pelaku mengeroyok Audrey dengan tangan kosong

Audrey, Korban Pengeroyokan di Pontianak Didampingi Tim Psikologi(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Dedi menuturkan, para pelaku merupakan teman satu sekolah dari Audrey. Ia kemudian menjelaskan, para pelaku melakukan aksinya karena mendengar ada temannya yang berselisih dengan Audrey.

"Secara spontan teman-temannya ini membantu untuk melakukan penganiayaan terhadap korban A," tutur Dedi.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, para pelaku menggunakan tangan kosong," lanjut dia.

Baca Juga: Hotman Paris Hingga Awkarin Beri Dukungan Moril kepada Audrey

3. KPAI minta korban dan pelaku direhabilitasi

Audrey, Korban Pengeroyokan di Pontianak Didampingi Tim PsikologiIDN Times/Margith Juita Damanik

Ketua KPAI Susanto menyayangkan peristiwa pengeroyokan sejumlah siswa SMA terhadap pelajar SMP bernama Audrey di Pontianak, Kalimantan Barat. Kasus kekerasan ini menjadi sorotan di media sosial, hingga viral di Twitter dan muncul tagar #JusticeForAudrey

"KPAI menyayangkan kejadian ini, apalagi korban dan pelaku masih usia anak. Mereka masih dalam tahap usia tumbuh kembang yang harus mendapatkan perhatian," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (10/3).

Susanto meminta pemerintah daerah setempat agar memberikan rehabilitasi secara tuntas kepada korban. Selain itu, juga memberikan bantuan pendampingan hukum dan memastikan anak korban dan pelaku tidak terstigma akibat viralnya kasus tersebut.

"Kami meminta agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Siapa pun tidak boleh melakukan kekerasan atas nama apa pun dan di mana pun," tegasnya.

4. Cerita Audrey viral di media sosial

Audrey, Korban Pengeroyokan di Pontianak Didampingi Tim Psikologi(ilustrasi) IDN Times / Sukma Shakti

Seorang siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, harus menerima nasib yang begitu mengecewakan, akibat pengeroyokan yang dilakukan 12 pelajar SMA.

Cerita itu ramai dibahas di Twitter hingga muncul tagar #JusticeForAudrey. Bahkan, pada Selasa (9/4), tagar tersebut menduduki posisi nomor satu di Indonesia.

Dari penelusuran IDN Times, salah satu akun yang menceritakan kisah Audrey adalah @syarifahmelinda.

"Nasib kurang beruntung dialami oleh Ay (14), siswi SMPN 17 Pontianak yang menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan 12 orang pelajar berbagai SMA di Kota Pontianak," cuit @syarifahmelinda.

Baca Juga: KPAI Minta Para Pengeroyok dan Audrey Direhabilitasi

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Elfida

Berita Terkini Lainnya