Bantu Perupa Indonesia, Museum Macan Gelar Ronde Kedua Arisan Karya 

Arisan Karya bentuk dukungan pecinta seni pada perupa senior

Jakarta, IDN Times - Setelah kesuksesan ronde perdana Arisan Karya pada Mei lalu, Museum Macan kembali menggelar gerakan daring untuk memotivasi komunitas seni Indonesia, mulai Kamis (25/6) ini hingga Rabu (1/7) mendatang.

Dalam edisi pertamanya, 103 kupon bernomor yang melambangkan dukungan dari pecinta seni, habis dibeli dalam waktu satu jam setelah arisan daring di www.shop.museummacan.org dibuka untuk publik.

Baca Juga: Nippon Paint Dukung Pameran Besar Seni Kontemporer Museum MACAN

1. Apa itu Arisan Karya?

Bantu Perupa Indonesia, Museum Macan Gelar Ronde Kedua Arisan Karya Museum Macan, Arisan (Dok. Museum Macan)

Arisan Karya adalah sebuah usaha untuk menggugah semangat jejaring dan komunitas yang berkaitan dengan museum pada masa krisis akibat pandemik COVID-19. Arisan Karya akan mengumpulkan dana untuk perupa Indonesia dari berbagai latar belakang.

Direktur Museum Macan, Aaron Seeto mengatakan, jumlah yang dikumpulkan mungkin tidak besar secara nominal, namun diperlukan dalam momen seperti ini.

"Inisiatif ini juga bertujuan memberi suntikan semangat di tengah periode yang penuh ketidakpastian, dan berfungsi sebagai sebuah gerakan untuk mengapresiasi peran seni di tengah masyarakat," jelas Aaron dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6).

Aaron mengatakan, perupa yang berpartisipasi akan membuat materi online berupa tips berkarya, tutorial dan berbagai info kreatif, untuk dibagi dengan publik.

Dalam budaya kontemporer Indonesia, arisan yang berupa acara berkumpul bulanan adalah kegiatan sosial yang mengajak pesertanya menabung. Selain itu, juga untuk membagi tabungan dengan anggota yang memiliki kebutuhan lebih di bulan tersebut.

"Kegiatan sosial ini berakar dari rasa saling percaya di antara anggota, juga kesadaran untuk saling mendukung kebutuhan satu sama lain. Dengan semangat yang sama, Arisan Karya dirancang untuk menjadi gerakan yang diharapkan dapat memotivasi gerakan lain yang bertujuan menggalang dana bagi komunitas seni," katanya.

2. Arisan Karya bentuk dukungan pecinta seni pada perupa senior

Bantu Perupa Indonesia, Museum Macan Gelar Ronde Kedua Arisan Karya Museum Macan, Arisan (Dok. Museum Macan)

Aaron menuturkan, kegiatan itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan dukungan dari pecinta seni pada perupa senior, maupun bintang baru dunia seni rupa di Indonesia. Panggilan terbuka untuk perupa dari berbagai disiplin dibuka mulai 11-17 Juni 2020 di www.museummacan.org.

Perupa terpilih, kata Aaron, akan diumumkan pada 20 Juni 2020. Perupa akan mengikutsertakan karya berupa lukisan, patung, karya cetak, foto, keramik, media baru, dan lainnya.

"Masyarakat dapat menunjukkan dukungan dengan membeli kupon bernomor seharga Rp1 juta. Kupon bernomor ini kemudian akan dicocokkan dengan nomor karya seni dalam Hari Arisan di Instagram Live @museummacan dan @shopatmacan_id pada 2 Juli 2020," tuturnya.

Aaron menambahkan, pendukung akan mendapatkan satu karya untuk tiap kupon yang dibeli, sebagai apresiasi atas dukungan yang telah diberikan.

3. Masyarakat perlu mendukung para perupa

Bantu Perupa Indonesia, Museum Macan Gelar Ronde Kedua Arisan Karya Pameran Melati Suryodarmo dalam Museum Macan. 26 Februari 2020. IDN Times/Klara Livia

Menurut Aaron, Arisan Karya adalah inisiatif yang seru, namun juga memberikan dampak yang sungguh bernilai. Saat ini, banyak perupa sedang mengkhawatirkan kondisi finansial mereka.

"Harus diakui pula sistem kesenian seringkali sulit dijelajahi dan dimengerti dunia kesenian, bukan hanya berisi bursa dan pesta, namun membutuhkan kerja keras yang kadang kala kurang dihargai," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, masyarakat perlu mendukung para perupa. Kreativitas komunitas seni bisa dilihat di berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat dalam wujud podcast, video, dan postingan media sosial yang dikonsumsi dalam sebulan terakhir.

"COVID-19 telah berdampak sungguh besar terhadap perupa dan budaya kita," ucapnya.

Aaron berharap, Arisan Karya dapat menjadi titik awal yang mendorong lebih banyak aksi positif. Dia juga ingin gerakan ini tidak hanya memotivasi komunitas seni lokal, tetapi juga menjadi sumber kebahagiaan untuk penikmat seni yang sedang bekerja dan belajar dari rumah.

"Dalam masa seperti ini, kita semua harus menunda pengalaman fisik dalam menikmati seni. Tetapi periode ini juga seharusnya memotivasi kita untuk bergerak," katanya.

Dari seluruh dana yang terkumpul, 70 persen akan disalurkan pada perupa atau organisasi sosial pilihan mereka. Dana yang tersisa akan digunakan untuk memfasilitasi komponen lain dari program ini, termasuk kompensasi bagi enam manajer seni terpilih dari beberapa kota di Indonesia.

Dana itu akan membantu mengoordinasikan program, pelaksanaan program pelatihan singkat untuk para manajer seni, dan pengembangan konten untuk publik (termasuk kiat berkesenian, lokakarya yang bisa dilakukan di rumah, atau program wicara).

Baca Juga: Seruni Bodjawati, Perupa Yogyakarta yang Pernah Kalahkan Agnez Mo

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya