Bekerja Mulai Besok, Apa Saja Fokus Tim Teknis Kasus Novel Baswedan?

Banyak yang meragukan tim teknis mengungkap kasus Novel

Jakarta, IDN Times - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian sudah menandatangani surat perintah penyidikan (Sprindik), untuk Tim Teknis Kasus Novel Baswedan. Itu artinya, tim akan mulai bekerja mulai besok, Kamis (1/8).

"Besok tim sudah langsung bekerja. Sesuai dengan pembagian pelaksanaan tugas masing-masing, sesuai dengan kompetensi, kemudian sesuai dengan teknis kemampuan yang sudah dibagi di dalam Sprindik itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).

1. Tim Teknis akan memfokuskan beberapa hal terkait kasus Novel

Bekerja Mulai Besok, Apa Saja Fokus Tim Teknis Kasus Novel Baswedan?IDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi menerangkan, ada beberapa hal yang akan dilakukan Tim Teknis dalam mengusut kasus penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Pertama, Tim Teknis akan melakukan analisa tempat kejadian perkara (TKP). Menurutnya,
sesuai dengan teori pembuktian, setiap peristiwa pidana selalu bermula atau berangkat dari TKP.

Pengolahan TKP yang baik, kata Dedi, didukung oleh sebuah peralatan dan dilanjutkan dengan proses pembuktian secara ilmiah.

"Maka, tingkat persentase pengungkapan kasus itu bisa sampai 60-70 persen. Three angle accident itu. Di situ ada tempat kejadian perkara, di situ barang bukti, dan di tempat perkara itu juga ada tersangka,' terangnya.

Tiga segitiga itu akan diolah kembali oleh tim Teknis, yang akan berangkat dari TKP dengan menggunakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh para anggotanya.

"Ada Labfor, ada Inafis, kemudian ada tim IT serta ada tim-tim pemeriksa lainnya yang akan berangkat ke TKP," kata Dedi.

2. Tim Teknis akan dalami kembali hasil pemeriksaan saksi

Bekerja Mulai Besok, Apa Saja Fokus Tim Teknis Kasus Novel Baswedan?IDN Times/Axel Jo Harianja

Usai berangkat dari TKP, Tim Teknis akan mendalami kembali hasil pemeriksaan saksi-saksi yang sebelumnya telah diselidiki oleh tim penyidik Polda Metro Jaya. Dedi mengatakan, kurang lebih ada sekitar 70 orang saksi yang akan di-cluster sesuai dengan waktu dan sesuai dengan apa yang telah diketahui Tim Pencari Fakta sebelumnya.

"Ada cluster-cluster-nya nanti untuk lebih mengerucutkan petunjuk-petunjuk dalam rangka untuk mendalami," kata Dedi.

Kemudian, Tim Teknis juga akan fokus menganalisa lebih dari puluhan CCTV. Baik CCTV yang ada di TKP, sekitar TKP, serta CCTV yang ada keterkaitan dengan TKP.

3. Mendalami sketsa wajah terduga pelaku

Bekerja Mulai Besok, Apa Saja Fokus Tim Teknis Kasus Novel Baswedan?ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Selanjutnya, Tim Teknis akan mendalami sketsa wajah terduga pelaku yang sudah dibuat. Untuk menganalisa sketsa wajah tersebut, Tim Teknis akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil).

Dalam tahap ini, prosesnya tetap dipimpin oleh Pusat Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Pusinafis) Bareskrim Mabes Polri.

Proses ini nantinya akan mengarah kepada identifikasi konstruksi wajah. Semakin sempurna wajah terduga pelaku, maka Tim inafis dapat semakin akurat mengidentifikasi terduga pelaku.

"Dikaitkan dengan data base yang ada di Dukcapil, nanti bisa ketemu orang-orang yang diduga. Diduga dulu, tetap kita bekerja sesuai dengan fakta hukum dan mengedepankan asas praduga tidak bersalah," jelas Dedi.

Baca Juga: Tim Polri untuk Tindak Lanjuti Kasus Novel Baswedan Kerja 1 Agustus 

4. Tim Teknis akan bekerja selama 6 bulan

Bekerja Mulai Besok, Apa Saja Fokus Tim Teknis Kasus Novel Baswedan?(Penyidik senior KPK Novel Baswedan tiba di Bareskrim Mabes Polri tahun 2015) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Berdasarkan Sprindik itu, kata Dedi, Kapolri telah menetapkan masa kerja Tim Teknis selama 6 bulan. Terkait permintaan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo untuk mengungkap kasus Novel dalam 3 bulan, Dedi memastikan bahwa Tim Teknis akan bekerja secara maksimal.

"Bekerja secara keras. Dan saya punya keyakinan, saya optimis, tim ini mampu mengungkap kasus tersebut," ujar Dedi.

Menurut Dedi, Tim Teknis lebih komprehensif dibandingkan tim sebelumnya. Sebab, mereka memiliki perspektif berpikir yang lebih luas.

"Hari ini konsolidasi untuk para anggota yang sudah menerima sprindik. Besok sudah langsung running. Tanggal 1 (Agustus) saya umumkan nama-namanya, langsung running tim itu," kata mantan Wakalpolda Kalimantan Tengah itu.

5. Hasil lengkap TGPF Tim Pakar Polri

Bekerja Mulai Besok, Apa Saja Fokus Tim Teknis Kasus Novel Baswedan?(Jumpa pers hasil TGPF Novel Baswedan) IDN Times/Santi Dewi

Berdasarkan hasil pencarian fakta selama enam bulan, tim berhasil mengungkapkan lima hal pada Rabu (17/7) lalu, yaitu: 

1. Penyerangan diduga akibat penggunaan kekuasaan yang berlebihan oleh Novel saat bertugas

2. Terdapat tiga orang yang tidak dikenal hadir di sekitar rumah Novel sebelum peristiwa 11 April 2017

3. Serangan ditujukan untuk membuat Novel menderita dan bukan untuk membunuh

4. Zat kimia yang digunakan adalah asam sulfat

5. Ada enam kasus yang diduga menjadi motif penyerangan terhadap Novel yakni korupsi KTP Elektronik (2017), korupsi mantan Sekjen MA Agung Nurhadi (2015), korupsi mantan Ketua MK Akil Mochtar (2013), korupsi Bupati Boul Sulawesi Tengah (2012), korupsi Wisma Atlet (2011) dan penembakan pencuri sarang burung walet di Bengkulu (2004)

Sementara, tim kuasa hukum Novel Baswedan menilai tim teknis yang dibentuk oleh Polri tersebut hanya upaya untuk mengulur-ulur waktu. 

"Jadi, berbelit-belit, jadi kebanyakan tim, dan kita perlu menduga ini semakin mengulur-ulur waktu," ujar kuasa hukum Novel, Alghiffari di Gedung KPK, Jakarta pada Rabu (17/7). 

Menurut, Alghiffari, tim semacam ini tidak akan banyak membantu untuk mengungkap kasus Novel. Sebab, sudah ada beberapa tim yang sebelumnya dibentuk oleh Polri. Hasilnya pun nihil. 

Baca Juga: Kenapa Densus 88 Dilibatkan dalam Tim Teknis Kasus Novel Baswedan?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya