BIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di 2 Zona Merah Kota Surabaya

Surabaya jadi prioritas penanganan COVID-19 di Jawa Timur

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melanjutkan rangkaian rapid dan swab test massal COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur. Berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, BIN hari ini menggelar di dua titik sekaligus yang merupakan zona merah.

Kepala BIN daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI M. Syafei K mengatakan, dua lokasi rapid test massal hari ini berada di Jalan Gresik PPI dan di Jalan Manukan, Terminal Manukan.

"Dalam rapid test kali ini, BIN menyediakan alat test lebih banyak dari sebelumnya yaitu 2.000 sampai 3.000 alat rapid test. Dengan begitu, antusiasme tinggi warga yang ingin mengikuti rapid test COVID-19 bisa terakomodir," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (31/5).

1. BIN juga siapkan mobile lab atau PCR test di masing-masing lokasi

BIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di 2 Zona Merah Kota SurabayaBIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di Dua Zona Merah Kota Surabaya (Dok. Istimewa)

Selain itu, BIN juga menyediakan mobile lab atau PCR (Polymerase Chain Reaction) di masing-masing titik lokasi rapid test. Di mana dapat melakukan 300 sampel dalam waktu 2,5 jam. PCR test ini akan digunakan untuk warga yang hasil rapid test-nya reaktif COVID-19.

Syafei mengatakan, sesuai arahan dari Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, rapid test massal hari ini digelar di 2 titik di Surabaya karena masih banyak wilayah zona merah yang warganya belum melakukan test COVID-19.

"Kegiatan ini dilaksanakan oleh BIN adalah kegiatan kemanusiaan yang dalam program memutus rantai penularan COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, BIN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota," ucap Syafei.

Baca Juga: BIN Tambah Mobile Lab dan Jumlah Titik Lokasi Rapid Test di Surabaya  

2. Persentase penyebaran COVID-19 di Surabaya mencapai 50 persen

BIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di 2 Zona Merah Kota SurabayaKepala BIN daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI M. Syafei K (Dok. Istimewa)

Syafei mengungkapkan, dalam rapid test massal ini, BIN menyiapkan 2.000 alat rapid test yang masing-masing lokasi mendapat 1.000 alat rapid test.

Syafei menambahkan, persentase penyebaran COVID-19 di Surabaya mencapai 50 persen dari jumlah penderita COVID-19 yang ada di Jawa Timur.

"Sehingga, pimpinan BIN melihat perlu Surabaya menjadi prioritas penanganan untuk memutus rantai COVID-19. Kita berharap, Pemerintah Kota Surabaya dapat melokalisir penderita COVID-19 yang positif, kemudian di isolasi dan ditangani kesehatan. Sehingga, tidak menyebar ke seluruh wilayah," ungkap dia.

3. Ratusan warga reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test

BIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di 2 Zona Merah Kota SurabayaBIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di Dua Zona Merah Kota Surabaya (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Head of Medical Intelligence, dr Sri Wulandari, menyampaikan update hasil rapid test sementara sejak pukul 07.00 - 14.00 WIB. Di lokasi pertama tepatnya Jalan Gresik PPI, 510 warga telah mengikuti rapid test COVID-19. Dari jumlah itu, 48 orang hasilnya reaktif.

"Sementara itu, di lokasi kedua di Terminal Manukan, sebanyak 736 warga telah mengikuti rapid test. Dari jumlah itu, 105 orang hasilnya reaktif," tuturnya.

Mereka yang hasilnya reaktif, harus menjalani PCR test atau swab test untuk memastikan apakah positif atau negatif COVID-19.

Untuk diketahui, BIN telah menggelar rapid test massal sejak Jumat (29/5) lalu di beberapa lokasi di Surabaya. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Wawali dan Wakil Ketua DPRD Surabaya Kompak Usulkan Beli Mobil PCR

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya