Booming Ikan Cupang Saat Pandemik, Sekadar Hobi atau Peluang Bisnis?

Ternyata memelihara ikan cupang itu gak sulit

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang telah melanda negeri ini selama hampir sembilan bulan membuat sejumlah tren baru bermunculan. Mulai dari bersepeda, tanaman hias, hingga memelihara ikan cupang. 

Seorang pemelihara ikan cupang bernama Faqih. Karyawan swasta pencinta ikan hias ini mengatakan ikan-ikan cupang yang dipelihara di masa pandemik memiliki warna yang lebih variatif.

"Ikan cupang varian warnanya gak kayak dulu. Kalau dulu kan cuma biru, merah, hijau. Sekarang varian warnanya lebih menarik. Ada yang disebut multicolour lima warna jadi satu, avatar, segala macam," kata Faqih kepada IDN Times, Kamis 19 November 2020.

1. Dari sekadar pelihara, menjadi peluang bisnis

Booming Ikan Cupang Saat Pandemik, Sekadar Hobi atau Peluang Bisnis?IDN Times/Rehan

Awalnya Faqih hanya iseng membeli satu ikan cupang. Tak lama kemudian, pembelian itu terus berlanjut. Faqih kemudian membeli ikan cupang jantan dan betina untuk dikawinkan. Tak disangka, proses perkawinan ikan cupang itu membuahkan hasil. Dia juga mulai berternak ikan cupang.

"Akhirnya ikan banyak tuh, ya gimana nih caranya buat biar gak kebanyakan? Ya gua jual. Permintaan ada nih, karena gua jualnya lewat sistem online kan. Permintaan bukan dari Jakarta doang, tapi dalam berbagai kota. Salah satunya kayak Bandung, bahkan sampai Balikpapan pernah gua kirim," kata Faqih.

Faqih mengatakan untuk memperbanyak ikan cupang, ia membeli bibitnya dari petani. Akhirnya, dia mulai fokus menjadikan ikan cupang sebagai bisnis sampingan pada Juli 2020.

"Modal awal kira-kira Rp500 (ribu)-an buat bikin rak, beli toples sama beli styrofoam. Kalau belanja ikan, kira-kira habis Rp1,5 (juta)-an, tapi itu sudah balik modal semua," kata Faqih.

Baca Juga: 7 Jenis Ikan Cupang Paling Mahal di Indonesia, Tembus Rp25 Juta!

2. Bisa meraup untung hingga Rp1,6 juta sekali lelang

Booming Ikan Cupang Saat Pandemik, Sekadar Hobi atau Peluang Bisnis?Ikan Cupang milik Faqih (Dok. Faqih)

Faqih mengatakan ikan cupang yang ia jual mulai Rp50 ribu hingga Rp200 ribu per ekor. Ia menjelaskan mengapa banyak orang yang rela mengeluarkan uang sebesar itu hanya untuk seekor ikan cupang.

Pertama, orang yang membeli ikan cupang karena sudah menjadi hobi. Kedua, banyaknya variasi warna yang ditawarkan ikan tersebut. Ketiga, ikan cupang menjadi media hiburan untuk melepas penat di tengah pandemik COVID-19.

"Ya mending orang cari hiburannya dengan cara ngerawat ikan hias. Salah satunya ya cupang," ucap dia.

Faqih melanjutkan, sampai saat ini dia masih memiliki ratusan stok ikan cupang untuk dijual. Selain itu, dia juga telah berhasil menjual sekitar 150 ekor ikan cupang. Untuk sistem penjualannya, Faqih melakukan lelang lewat live Instagram di @haninahbetta.

"Itu gua ngegandeng orang-orang yang di dunia sama, di dunia cupang yang followersnya udah lumayan (banyak). Itu sekali lelang untuk 2 jam lelang, gua bisa ngantongin Rp1,6 (juta)," ujar Faqih.

Untuk pengiriman ikan cupang, Faqih menggunakan packaging plastik, lalu dimasukkan ke kardus yang telah dikasih styrofoam.

"Sebelum dikirim, ikan mesti puasa dulu, biar sampai tujuan selamat. Karena kalau perut ikan keisi pas dikirim, ikan lebih rentan mati karena keracunan amonia dari kotorannya," kata Faqih lagi.

3. Merawat ikan cupang gak susah kok

Booming Ikan Cupang Saat Pandemik, Sekadar Hobi atau Peluang Bisnis?Ikan Cupang milik Faqih (Dok. Faqih)

Pria berusia 31 tahun ini mengatakan meski bisnis ikan cupang hanya sampingan, tentu perawatan ikan harus dijaga. Ia memastikan, merawat ikan cupang tidaklah sulit.

"Ikan cupang juga gak harus ditunggu setiap waktu. Masih bisa sebelum jalan (berangkat kerja) gua kasih makan. Ntar pulang kerja, juga gua kasih makan lagi. Pas gua libur (kerja) baru ganti air," ujar Faqih.

Untuk pakan ikan cupang, bisa menggunakan jentik-jentik nyamuk atau biasa disebut encu, baby shrimp, hingga pelet. Faqih tak memungkiri, jika bisnis ikan cupang hanya booming sesaat.

Namun ia sudah siap menghadapi risiko tersebut dengan cara menjual ikan-ikan itu ke pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.

"Gua bilang (bisnis) ikan hias gak bakal mati, tapi turun iya. Cuma turun harganya, misalkan dari Rp200 ribu paling (turun) cuma Rp50 ribu," katanya.

Faqih menyarankan para pemula yang tertarik berbisnis ikan cupang jangan langsung berpikir mendapatkan uang. Namun, jadikan hal itu sebagai hobi terlebih dahulu.

"Kalau lu sudah senang, pasti lu ngejalaninnya tuh sukarela, gak dalam keterpaksaan. Kalau misalkan lu sudah niatan bisnis nyari duit, cupang lu mati, cupang lu gak jadi, itu bakal stres. Kalau misalkan hobi lain, dibawa seneng gitu," tuturnya.

4. Memelihara ikan cupang untuk mengatasi rasa jenuh

Booming Ikan Cupang Saat Pandemik, Sekadar Hobi atau Peluang Bisnis?Ilustrasi Ikan Cupang (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Sama seperti Faqih, Nur Habibie, menilai ikan cupang saat ini lebih menarik ketimbang di awal tahun 2000-an. Jika masa itu ikan cupang hanya memiliki satu warna saja, badan gelap, ekor lebat atau bisa disebut jenis slayer, kini variasinya lebih beragam.

"Kalau gua tertariknya buat ngilangin suntuk saja, ngilangin kejenuhan. Jadi mau coba saja melihara cupang lagi nih," kata pria yang akrab disapa Bibay ini kepada IDN Times, Jumat (20/11/2020).

Bibay mengaku awalnya tidak tertarik memelihara ikan cupang. Justru sang istri lah yang lebih dulu tertarik. Kala itu, istri Bibay melihat iklan ikan cupang di status WhatsApp (WA). Dari situ lah, ketertarikan Bibay memelihara cupang muncul kembali.

Yang lebih menarik, Bibay mendapatkan ikan cupang itu tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Ikan cupang dia peroleh dari teman, hingga saudaranya.

''Ada hampir sekitar 12 cupang, itu ada beberapa yang sepasang. Itu gratis semua gua dapetin dan itu bagus-bagus kalo buat gua ya," ungkapnya.

5. Bibay yakin ikan cupang bisa jadi peluang bisnis

Booming Ikan Cupang Saat Pandemik, Sekadar Hobi atau Peluang Bisnis?Ikan Cupang milik Bibay (Dok. Bibay)

Bibay pun mulai berpikir untuk menjadikan ikan cupang menjadi bisnis. Alhasil, dia coba mengawinkan beberapa ikan cupang yang ia miliki. Untuk mengawinkan ikan cupang, tentu tidaklah sembarangan. Ia bahkan harus mencari tahu lewat YouTube.

"Karena pemikiran gua, masa melihara doang ngeluarin duit, tapi gak menghasilkan. Makanya gua awal mula mau ngembangbiakkin. Jadi buat ke arah bisnis ada, tapi nanti ngelihat perkembangan bulan Januari-Februari (2021)," ucap Bibay.

Bibay menuturkan, merawat ikan cupang tidaklah sulit. Untuk pakan, bisa menggunakan encu, cacing beku, hingga cacing sutra. Biaya untuk membeli pakan juga tidak begitu mahal.

"Kalau cacing sutra itu kan bisa beli Rp5 ribu bisa Rp10 ribu. Nah, kalau cacing beku itu sudah kotakan satu tempat, itu Rp13 ribu," tuturnya.

6. Memelihara ikan cupang harus telaten

Booming Ikan Cupang Saat Pandemik, Sekadar Hobi atau Peluang Bisnis?Ilustrasi Ikan Cupang (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Bibay berujar sang istri sempat tak mendukungnya. Ini karena Bibay sangat sering membeli makanan untuk ikan cupang. Ditambah lagi, istri Bibay sedang tertarik dengan tanaman.

"Tapi pas gua jelasin nih 'Kan cupang itu bisa dijual walaupun ngeluarin duit'. Baru istri gua tuh mulai pengertian. Maksudnya tuh, jangan sampai kita ngeluarin modal banyak, tapi gak ada hasil," ujar Pria berusia 28 tahun ini.

Bibay berpesan memelihara ikan cupang tidak boleh asal-asalan. Menurutnya, merawat ikan cupang harus telaten, serta manfaatkan teknologi digital untuk mempelajari bagaimana merawat ikan itu dengan baik dan benar.

"Tips-nya telaten sama cari referensi-referensi biar kita gak sembarangan. Kelihatannya gampang melihara ikan cupang kayak kita ngasih makan ikan biasa di kolam-kolam. Kelihatannya kayak gitu, cuma kan gak," ucapnya.

Gimana? Kalian tertarik ikut memelihara ikan cupang?

Baca Juga: 4 Tips Agar Cupang Cepat Munculkan Warna Cantik

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya