Cerita Restoran Pizza yang Optimis Bisa Survive Meski Ada PSBB Total

Pandemik dianggap bagian dari risiko usaha

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu, 9 September 2020 lalu memutuskan ibu kota akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total.

Rencananya, PSBB akan dimulai pada Senin, 14 September 2020. Salah satu aturan dalam PSBB adalah warung atau restoran tidak boleh melayani pembeli di lokasi atau hanya bisa take away.

Co-founder restoran Selembar Pizza, Christabelle Megan menilai, keputusan yang diambil Anies sudah tepat. Apalagi kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta kian meningkat setiap harinya.

"Sekarang ini kalau untuk tidak diberikan (izin) dine in sih, belum menjadi masalah untuk Selembar Pizza sendiri. Kita masih bisa survive di pembelian secara online. Kita hanya mengikuti saja sih arahan yang ada," kata Christa kepada IDN Times, Jumat (11/9/2020).

1. Memberikan promo khusus untuk pembeli yang tetap di rumah

Cerita Restoran Pizza yang Optimis Bisa Survive Meski Ada PSBB TotalUMKM Yang Terus Berjuang di tengah Wabah COVID-19 (Dok. Selembar Pizza)

Christa tak memungkiri bakal ada penurunan pembeli akibat adanya keputusan PSBB total di ibu kota. Apalagi, salah satu pendapatan tertinggi didapatkan dari pembeli yang makan di restoran.

Dia menegaskan, sampai saat ini pihaknya akan tetap mempertahankan seluruh pegawainya alias tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Mempertingkatkan penjualan dari online sih, kayak dari GrabFood atau Go-Food, tapi lebih banyak ngadain promo di hal-hal di online sih. Kita gak pengen orang-orang ikut keluar-keluar juga, jadi di rumah saja. Kita juga ingin mendukung (pemerintah) dengan mengadakan promo khusus pembelian online khusus untuk orang yang di rumah," kata Christa.

Baca Juga: PSBB Total Dapat Respons Negatif Pasar, Rupiah Menukik ke Level 14.890

2. Pandemik adalah bagian dari risiko membuka usaha

Cerita Restoran Pizza yang Optimis Bisa Survive Meski Ada PSBB TotalRestoran Selembar Pizza di Kreo Creative Lot, Kota Tangerang (Dok. Instagram @selembarpizza)

Selembar Pizza saat ini memiliki dua restoran. Pertama, ada di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, tepatnya di depan Kampus Binus Syahdan. Restoran ini sudah berdiri sejak awal Februari 2020.

Restoran yang kedua, terletak di Kreo Creative Lot, Kota Tangerang, Banten. Restoran ini baru dibuka pada 10 Agustus 2020. Kedua restoran buka setiap hari dari pukul 11.00-22.00 WIB. Untuk restoran Selembar Pizza di Kreo, akan tetap dibuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.

"Kita masih tunggu kebijakannya juga sih. Kalau memang harus ditutup dine in, ya mungkin kita akan tutup. Yang penting kita ngikutin saja sih kebijakan dari pemerintahnya kayak apa," ucap dia.

Lebih lanjut, Christa mengaku tak kecewa dengan keputusan yang diambil Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, hal itu sebagai upaya mencegah bertambahnya angka penularan COVID-19 di Jakarta.

"Kecewa sih gak juga. Ya kayaknya itu memang risiko dari membuka usaha kan. Dibilang kecewa sih gak, cuma usaha saja sih buat naikin penjualan dan bisa survive," tutur dia.

3. Enam hal ini dilarang dan dibatasi saat PSBB total di Jakarta

Cerita Restoran Pizza yang Optimis Bisa Survive Meski Ada PSBB TotalGubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (Instagram.com/kominfotik_ju)

Sebelumnya, Anies mengatakan, hanya ada 11 sektor pekerjaan yang boleh beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat selama PSBB total. Selain belasan sektor tersebut, kegiatan bekerja harus dilakukan dari rumah masing-masing.

Sektor yang boleh beroperasi antara lain kesehatan, bahan pangan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis. Kemudian pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu, serta kebutuhan sehari-hari.

Pemprov DKI Jakarta juga menutup seluruh tempat hiburan dan wisata seperti Ragunan, Monas, Ancol, dan taman kota selama PSBB total. Selain itu, kata Anies, kegiatan belajar-mengajar juga tetap dilaksanakan dari rumah seperti sebelumnya.

Jika restoran dan kafe selama PSBB transisi bisa menerima pelanggan dengan protokol kesehatan, maka saat PSBB total hal tersebut dilarang. Namun, kata Anies, restoran dan kafe masih bisa menerima pesanan take away dan delivery.

4. Pembukaan rumah ibadah dibatasi

Cerita Restoran Pizza yang Optimis Bisa Survive Meski Ada PSBB TotalWakil Presiden RI Maruf Amin Memimpin Salat Jumat di Masjid Baiturahman (Dok. Humas Setwapres)

Pada PSBB total pertama kali, Anies melarang rumah ibadah dibuka 100 persen. Namun, pada pelaksanaan PSBB total kali ini, ia masih membuat pengecualian.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2016 ini hanya melarang pembukaan rumah ibadah besar yang berpotensi mendatangkan umat dari berbagai lokasi dalam jumlah besar, tapi tidak dengan rumah ibadah kecil di perkampungan.

Selama PSBB total, Anies juga melarang adanya kegiatan publik yang mengumpulkan massa, termasuk reuni dan pertemuan dilarang. Ia mengingatkan bahwa virus corona mudah tertular di keramaian.

Anies mengatakan, operasional transportasi umum kembali dibatasi selama PSBB total jumlah dan waktu operasionalnya. Selain itu, kebijakan ganjil genap di 25 ruas jalan juga ditiadakan.

Baca Juga: Tangerang Selatan Tolak PSBB Total, Begini Sikap Airin Rachmi Diany 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya