Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Kelompok JAD di Bekasi

Salah satunya masih berusia 18 tahun

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus 88) Anti-Teror Polri kembali menangkap dua orang terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kota Bekasi.

Sebelumnya, Densus 88 menemukan bom pipa di toko handphone Wanky Cell di Jalan  Muchtar Tabrabi, Bekasi Barat, Jawa Barat, Rabu (8/5) malam.

"Tadi malam ditangkap dua pelaku, dua pelaku ini jaringannya berbeda, tapi memiliki koneksi yang sangat kuat di dalam kelompok JAD Indonesia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis(9/5).

1. Satu tersangka merupakan pimpinan JAD Bekasi

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Kelompok JAD di BekasiIDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi mengatakan salah satu tersangka berinisial EY (27) merupakan pimpinan atau amir kelompok JAD Bekasi.

"EY adalah seorang amir JAD Bekasi. Dia menggantikan amir yang sudah ditangkap beberapa tahun lalu oleh Densus 88 ketika terjadi peristiwa kasus bom Thamrin," jelas Dedi.

EY ditangkap pada Rabu (8/5) pukul 13.48 WIB di SPBU Pertamina, JL. Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta timur.

Baca Juga: Kesaksian Warga Bekasi saat Pelaku Teroris Meledakkan Diri

2. EY berperan sebagai penyandang dana aksi terorisme

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Kelompok JAD di BekasiIlustrasi Terorisme (IDN Times/Sukmashakti)

EY memiliki rekam jejak yang berbeda dengan pimpinan kelompok JAD Lampung berinisial SL yang pada sabtu(4/5) lalu ditangkap oleh Densus 88.

"SL ini dia ikut dalam rapat untuk mendesain serangan aksi terorisme, dari hasil pertemuan dengan Aman Abdurrahman (Pimpinan JAD Indonesia) terjadilah kasus bom Thamrin. Kemudian kejadian lagi kerusuhan di LP terorisme yang ada di Mako Brimob. Dia ikut secara aktif melakukan amaliyah dengan sasaran anggota kepolisian," jelas Dedi.

Sementara EY, kata Dedi, hanya berkecimpung di daerah Bekasi saja. Meski begitu, EY memiliki peran yang cukup vital di daerah Jakarta dan sekitarnya.

"Pertama perannya dia (EY) sebagai penyandang dana. Kelompok SL sudah berhasil membuat tiga bahan peledak. Kalau EY, selain menjadi penyandang dana, dia juga merupakan leader daripada SL. Karena status di dalam amirnya itu jauh lebih tinggi," jelas Dedi.

3. EY juga mengajarkan cara merakit bom

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Kelompok JAD di BekasiIDN Times/Axel Jo Harianja

Tak hanya itu, EY juga mengajarkan SL dan tersangka lainnya yang ditangkap pada Minggu (5/5) lalu yakni S(Samuel) dan T untuk merakit bom.

''Bom-bom yang dirakit berbeda dengan di (ledakan bom teroris) Sibolga, itu high explosive. Dia sebagai mentor juga. Dia juga merekrut anak-anak muda untuk bergabung di dalam kelompok JAD Bekasi," kata Dedi.

Dari penangkapan EY, Densus 88 berhasil menyita sejumlah barang bukti seperti dua bom pipa (high explosive) yang sudah jadi serta sejumlah barang bukti lainnya yang biasa digunakan untuk merakit bom.

"(bom pipa) Ini lebih dikenal sebagai Mother of satan, yakni bom setan yang high explosive," sambung Dedi.

4. Satu tersangka masih berusia 18 tahun

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Kelompok JAD di BekasiIDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi melanjutkan, dari kemampuan yang dimiliki EY, dia berhasil merekrut anak muda berinisial YM alias Kautsar, yang masih berusia 18 tahun untuk bergabung dalam kelompok teroris tersebut.

"Dia (YM) lulusan SMA Negeri di Bekasi tahun 2018, dia baru lulus tahun kemarin, dan anak ini punya prestasi di bidang olahraga khususnya karate yang sudah mencapai tingkat nasional di Bali dan Kalimantan Selatan. Ini pengakuan dari orang tuanya. Ini kita buktikan dengan sertifikat dan medali-medali kejuaraan karate yang sudah diikuti oleh terduga (YM) ini," jelas Dedi.

Melihat hal itu, Polri sangat menyayangkan karena anak-anak muda saat ini mudah terpapar dengan paham radikalisme.Tak hanya itu, YN kata Dedi juga dilatih oleh EY untuk merakit bom. Kemampuan YN dalam merakit bom juga setara dengan T.

YM alias Kautsar ditangkap pada Rabu(8/5) pukul 20.33 WIB, di sebuah rumah kontrakan kelurahan Bojong Rawa Lumbu, kota bekasi.

Dari hasil penangkapan YM, polisi menyita barang bukti berupa laptop, hardisk dan beberapa catatan. Selain itu juga ada alat-alat untuk membuat suatu uji coba atau remote control sebagai pemicu bom.

5. JAD Bekasi berkolaborasi dengan JAD Lampung untuk melakukan amaliyah

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Kelompok JAD di BekasiIlustrasi Terorisme / IDN Times (Sukma Shakti)

Diketahui, Densus 88 menindak delapan orang yang tergabung dalam kelompok jaringan JAD Lampung selama tiga hari berturut-turut yakni Kamis(2/5), Sabtu (4/5), dan Minggu(5/5).

Selain SL, terduga teroris lain yang ditangkap yakni RH, M, AN (20), MC (28), MI (32), IF alias Samuel (19) dan T (25). Teroris T saat akan ditangkap melakukan perlawanan dengan melempar bom ke arah aparat kepolisian. T tewas di tempat akibat bom yang ia pegang meledak saat itu juga.

Dedi mengungkapkan, Kelompok JAD Bekasi ini berkolaborasi dengan JAD lampung dengan tujuan yang sama. Mereka akan melakukan amaliyah dengan sasaran aparat kepolisian yang sudah hampir 20 tahun melakukan penegakan hukum secara masif terhadap kelompok-kelompok tersebut. Mereka juga akan melakukan serangan terhadap aksi massa.

"Menjelang tanggal 22 Mei ini, akan ada banyak aksi massa yang bisa mereka manfaatkan yang berujung 'people power'. Ini merupakan suatu momentum kelompok tersebut melakukan serangan. Satu sisi menimbulkan korban yang banyak, sisi kedua mereka menginginkan chaos. Kalau merembet ke mana-mana, sleeping-sleeping cell mereka akan bangkit seperti kerusuhan di negara Suriah, Irak maupun di Malawi, konsepnya seperti itu," ungkap Dedi.


"Densus 88 tidak berhenti sampai sini, di lapangan dan terus mengikuti tiap pergerakan yang sudah di mapping oleh Densus 88," katanya lagi.

Baca Juga: Polri: Teroris JAD Lampung Manfaatkan Segala Momentum Untuk Beraksi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya