Diperiksa Soal Laporan terhadap Novel Baswedan, Ini Kata Dewi Tanjung

Dewi tak permasalahkan jika pihak Novel melaporkan balik

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai PDIP, Dewi Tanjung, dipanggil penyidik Polda Metro Jaya pada hari ini, Senin (11/11). Ia dimintai keterangan atas laporannya terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada Rabu (6/11) lalu. Usai diperiksa, Dewi mengaku dicecar sekitar 20 pertanyaan.

"Ya (pertanyaannya) paling udah pernah lihat belum? Kenal Pak Novel gak? Saya bilang gak kenal. Lalu apalagi ya, ya sekitar kasus penyiraman saja. Yang ditanyakan tanggapan saya," kata Dewi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

1. Dewi turut menyertakan bukti ke penyidik

Diperiksa Soal Laporan terhadap Novel Baswedan, Ini Kata Dewi Tanjung(Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung) tangkapan layar akun Youtube Dewi Tanjung

Dewi mengaku, dirinya turut menyertakan beberapa barang bukti saat diperiksa polisi. Diantaranya rekaman CCTV, serta foto-foto yang diambil dari media online. "Berita-berita juga. Nanti mau ada rekonstruksi kok mau kita lakukan juga," akunya.

Ketika ditanya kapan rekonstruksi itu bakal dilakukan, Dewi belum dapat memastikannya. Polisi, kata Dewi, akan memanggil saksi lainnya terkait kasus ini.

"Saksi lain menyusul ya (diperiksa) belakangan," katanya.

Baca Juga: Haris Azhar: Jokowi Tak akan Berani Ungkap Kasus Teror Novel Baswedan

2. Dewi tak permasalahkan jika pihak Novel melaporkan balik

Diperiksa Soal Laporan terhadap Novel Baswedan, Ini Kata Dewi TanjungIDN Times/Margith Juita Damanik

Dewi juga tak mempermasalahkan jika tim kuasa hukum Novel bakal melaporkan balik dirinya. Menurutnya, hal itu sudah menjadi risiko bagi setiap pelapor.

"Kan itu haknya Pak Novel juga mau laporkan saya balik. Masa saya harus bilang wow gitu kan. Masa saya harus kaget? Saya sudah tahu, ya kan," ujarnya.

Tak hanya itu, Dewi juga mengatakan dirinya tidak takut, jika dijerat pasal penyebaran hoaks atas pelaporan yang dia lakukan. "Kalau mereka mau melaporkan dengan (dugaan) hoaks, fitnah, segala macam, dia harus membuktikan itu juga," tegas Dewi.

3. Dewi menduga kasus Novel direkayasa

Diperiksa Soal Laporan terhadap Novel Baswedan, Ini Kata Dewi Tanjung(Penyidik senior KPK Novel Baswedan) ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Dewi Tanjung sebelumnya, mempolisikan Novel dengan dugaan telah membohongi publik soal penyiraman air keras pada 11 April 2017 lalu. Dewi mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu siang (6/11). Kepada media, Dewi mengaku ada kejanggalan dari rekaman video CCTV yang menunjukkan luka di wajah mantan perwira kepolisian itu usai disiram air keras. 

"Dari kepala yang semula diperban, lalu tiba-tiba mata yang buta, gitu kan?" kata perempuan yang sempat ikut nyaleg dari daerah Jawa Barat itu. 

Sebagai bagian dari publik, Dewi merasa berhak mengetahui apakah teror air keras itu benar-benar terjadi atau rekayasa belaka. Apalagi proses pengobatan Novel di Singapura, kata dia, sempat menggunakan uang negara. 

Dewi mengatakan salah satu kejanggalan dari peristiwa penyiraman air keras yang menimpa Novel yakni fisik wajahnya tetap mulus. Padahal, menurut dia, air keras atau asam sulfat sangat berbahaya bagi kulit. Apalagi kalau cairan itu mengenai indera penglihatan. 

"Pertama, dia bilang sudah disiram air keras tapi kulitnya (tetap) mulus dan bagus. Sedangkan, kelopak mata ini kan sensitif. Kami perempuan saja kalau pakai ekstension bulu mata, itu bisa rontok bulu matanya dan lama tumbuhnya (kalau terkena air keras)," tutur dia kepada media. 

Dewi melanjutkan, apabila kulit terkena air panas saja bisa melepuh. Sementara, yang menimpa Novel usai disiram air keras baginya tidak masuk akal.  "Makanya, saya mau cari fakta kebenaran, supaya polisi menelusuri laporan itu," kata dia lagi. 

4. PDIP tak menyuruhnya melaporkan Novel ke polisi

Diperiksa Soal Laporan terhadap Novel Baswedan, Ini Kata Dewi Tanjung(Fakta dan Data tim teknis Novel Baswedan) IDN Times/Arief Rahmat

Dewi mengatakan ia melaporkan penyidik senior KPK itu bukan atas dorongan partainya. "Ini di luar dari instruksi partai. Ini inisiatif saya sendiri. Kan teman-teman wartawan lihat video dia yang sampai viral (ketika tengah berobat di Singapura). Saya ingin agar rakyat tidak dibodohi terus," kata Dewi. 

Saat ditanya mengapa baru melaporkan Novel usai hampir tiga tahun peristiwa penyiraman air keras itu terjadi, Dewi mengaku membutuhkan waktu untuk mempelajari dan meyakinkan dirinya bahwa peristiwa tersebut benar-benar rekayasa belaka. 

Perempuan yang sempat menjadi aktris itu bahkan, menuding Novel berakting ketika terekam di video CCTV disiram oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Video CCTV ini pula, yang sempat dijadikan oleh TGPF bentukan Polri untuk menelusuri siapa pelaku yang menyiram cairan yang nyaris membutakan mata Novel itu. 

"Saya kan juga orang seni dan biasa beradegan. Orang kalau sakit itu tersiram air panas reaksinya tidak berdiri, tetapi akan terduduk jatuh terguling-guling. Itu yang saya pelajari. Tapi, di situ kan reaksi dia tidak begitu," katanya lagi. 

Bahkan, karena wajah Novel tidak menunjukkan luka yang berarti, Dewi menuding penyidik KPK itu tidak disiram dengan gelas berisi cairan air keras. Ia menyebutnya mata Novel hanya diberi tetesan cairan air keras. 

Baca Juga: Novel Baswedan Tak Bisa Dijerat Pidana, Ini Penjelasan LPSK

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya