Fakfak Ricuh, Polri Kerahkan 1.200 Personel Pengamanan di Papua

Polri yakin kerusuhan di Fakfak bisa diatasi

Jakarta, IDN Times - Demonstrasi menolak tindakan rasialisme meluas di Papua. Setelah sebelumnya massa demo besar-besaran di Manokwari, Jayapura, dan Sorong, kini massa di wilayah lain di Pulau Kepala Burung itu juga berunjuk rasa.

Di Fakfak, Papua Barat, aksi massa berujung ricuh hari ini, Rabu (21/8). Massa melakukan pembakaran di sejumlah titik, salah satunya di wilayah Pasar Tambaruni.

Terkait hal itu, Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya segera mengerahkan 1.200 personel pengaman di beberapa wilayah Papua itu.

"Sesuai dengan permintaan intelijen sudah 12 SSK (satuan setingkat kompi) dari polda-polda terdekat. Seperti Sulsel, Sulteng, Maluku, NTB, dan terakhir Kaltim yang akan segera tiba di tanah Papua," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Menurut Iqbal, secara umum situasi di Papua Barat khususnya di Manokwari dan Sorong, sudah dapat dikendalikan.  Di wilayah itu, tidak ada lagi pergerakan massa yang berujung anarkisme.

"Ini adalah kerja sama antara seluruh elemen masyarakat, TNI dan Polri, Pak Pangdam dan Bapak Kapolda, serta seluruh tokoh," katanya.

Iqbal pun meyakini, situasi di Fakfak nantinya juga bisa ditangani oleh Polda setempat. Baik melalui upaya komunikasi, maupun upaya pendekatan yang dikedepankan oleh tokoh masyarakat.

"Karena mereka tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Jangan terpengaruh dengan adanya hoaks menjadi dasar," ungkap Jenderal bintang dua itu.

Baca Juga: Gubernur Lukas Enembe Ancam Tarik Pulang Mahasiswa Papua

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya