Fakta-Fakta 'Nasi Anjing' yang Hebohkan Warga Warakas Tanjung Priok

Pihak pemberi nasi dan warga sepakat berdamai

Jakarta, IDN Times - Warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sempat dihebohkan dengan pembagian makanan yang bertuliskan 'Nasi Anjing' pada bagian bungkusnya. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (26/4) pukul 00.15 WIB.

Kala itu, Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara tengah melaksanakan patroli. Mereka mendapatkan informasi dari warga Warakas Tanjung Priok, tepatnya di sekitar Masjid Babah Alun Warakas.

"Bahwa ada pembagian makanan siap santap kepada warga warakas yang berlogo Kepala Anjing dan ada tulisan berbunyi 'Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing, #JAKARTATAHANBANTING'," jelas Yusri saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (27/4).

1. Nasi bungkus sempat diduga berisi daging anjing

Fakta-Fakta 'Nasi Anjing' yang Hebohkan Warga Warakas Tanjung PriokKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Yusri menjelaskan, warga yang menerima makanan tersebut merasa dilecehkan. Warga berasumsi, nasi bungkus itu berisi daging anjing. Warga juga heran, mengapa warga umat muslim diberikan makanan yang bungkusnya bertuliskan 'Nasi Anjing'.

"Oleh karena itu, Tim Tiger dan piket Reskrim langsung mendatangi tempat tersebut dan mengumpulkan beberapa keterangan saksi. Mengamankan beberapa orang ke Polres Metro Jakarta Utara untuk di lakukan pemeriksaan yang lebih mendalam secara komprehensif," jelas Yusri.

Baca Juga: Bansos Belum Merata, Mensos: Mekanisme Pendataan Diserahkan ke Daerah

2. Bahan makanan 'Nasi Anjing' halal

Fakta-Fakta 'Nasi Anjing' yang Hebohkan Warga Warakas Tanjung PriokKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Polisi meminta keterangan dari pemimpin komunitas pembagi makanan tersebut. Pembagian makanan itu dilakukan oleh Komunitas Ibadah Kristiani dengan nama ARK QAHAL yang berpusat di Jakarta Barat.

Usai mendatangi lokasi pembuatan 'Nasi Anjing' tersebut, bahan makanan yang dibuat ternyata menggunakan bahan yang halal. 'Nasi Anjing' itu berisi cumi, sosis sapi, teri, dan lain-lain.

"Istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia. Dan 'Nasi Anjing', karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup," beber Yusri.

Polisi menduga, ada kesalahan persepsi antara pemberi nasi dengan penerima nasi. Warga juga meminta pihak pemberi makanan, untuk mengganti istilah 'Nasi Anjing' dengan istilah lain. Hal ini dilakukan, agar tidak menimbulkan persepsi lain.

3. Pihak pemberi nasi dan warga sepakat berdamai

Fakta-Fakta 'Nasi Anjing' yang Hebohkan Warga Warakas Tanjung PriokIlustrasi Bersalaman Lebaran (IDN Times/Sukma Shakti)

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini menuturkan, Komunitas ARK QAHAL mengaku bersalah dan menyampaikan permohonan maaf kepada para warga Warakas.

"Mereka mengaku tidak ada maksud untuk merendahkan dan menghina pihak manapun dan tidak ada tujuan lain selain hanya sekadar membantu," tutur Yusri.

Lebih lanjut, kedua pihak kini sepakat berdamai. Komunitas ARK QAHAL akan berkoordinasi lebih dulu kepada pihak RT/RW sebelum mendistribusikan bantuan.

"Kedua belah pihak sudah menganggap permasalahan ini telah selesai dan tidak ada tuntutan lainnya di kemudian hari, baik secara pidana maupun perdata," ungkap dia.

Baca Juga: Viral Video Pasukan 'Kera Sakti' Lawan Virus Corona di Rumah Sakit

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya