Hampir Terlupakan saat Corona, 80 Waria Akhirnya Dibantu 2 Komunitas

Mereka sebelumnya bekerja sebagai pengamen, penata rias dll 

Jakarta, IDN Times - Dampak wabah virus corona atau COVID-19 sangat berpengaruh bagi semua kalangan. COVID-19 juga membuat beberapa sektor perekonomian masyarakat bergejolak. Salah satu yang berpengaruh adalah kelompok minoritas gender atau wanita-pria (waria).

Sebuah komunitas bernama Queer Language Club (QLC) Jakarta, membuat tim penggalangan dana yang disebut gerakan #BantuanUntukWaria. QLC sendiri merupakan komunitas dengan aktivitas yang membangun ruang aman dan nyaman, secara inklusif dan beragam.

Tidak hanya bergerak sendiri, QLC Jakarta turut dibantu tim dari Sanggar Teater Seroja. Sanggar ini merupakan komunitas yang menjadi ruang bagi kawan-kawan minoritas gender untuk berkesenian.

Lantas, apa yang membuat dua komunitas ini tergerak membantu waria? Berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: [UPDATE] 3,3 Persen Peserta Rapid Test di Jakarta Positif COVID-19

1. Perekonomian waria semakin sulit sejak COVID-19 mewabah di Indonesia

Hampir Terlupakan saat Corona, 80 Waria Akhirnya Dibantu 2 KomunitasKementerian Kesehatan Republik Indonesia

Salah satu tim dari QLC Jakarta, Nurdiyansah Dalidjo mengatakan, pada Kamis (26/3) lalu, dia mendapatkan informasi jika sejumlah waria mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya sejak COVID-19 mewabah. Informasi itu dia peroleh dari Koordinator Sanggar Teater Seroja, Rikky Muchammad Fajar.

Para waria khususnya di Jakarta Barat, banyak yang tak bisa mengumpulkan pundi-pundi uang melalui pekerjaannya. Rata-rata, mereka bekerja sebagai pekerja seks, pengamen, penata rias, hingga pegawai di salon.

"Waktu itu ancaman yang kita tangkap adalah, bahkan untuk makan saja mereka gak bisa beli. Jadi tanggal 26 (Maret) itu aku sama kawan-kawan itu secara online semua komunikasi untuk bagaimana bisa mendukung kawan-kawan waria ini," ungkapnya kepada IDN Times, Senin (13/4).

2. Menggalang dana dan mendistribusikan bantuan secara door to door

Hampir Terlupakan saat Corona, 80 Waria Akhirnya Dibantu 2 KomunitasKegiatan Pendistribusian Bantuan Untuk Waria di Jakarta Barat (Dok. QLC Jakarta dan Sanggar Teater Seroja)

Akhirnya tercetuslah gagasan memberikan bantuan dengan cara penggalangan dana. Dua komunitas ini membuka donasi selama tiga hari, terhitung sejak Kamis (26/3) hingga Sabtu (28/3).

"Selama tiga hari itu kita dapat bantuan berupa uang lebih dari Rp33 juta," jelasnya.

Nurdiyansah mengatakan, ada tim relawan yang beranggotakan tiga hingga lima waria di lapangan. Mereka ikut memasak bahan makanan dan mendistribusikan bantuan secara door to door.

Bantuan itu didistribusikan kepada 50 waria yang berada di Pos Pasar Duri dan Kali Anyar, Jakarta Barat. Bantuan tersebut dalam bentuk paket sembako dan nasi bungkus yang didistribusikan setiap hari selama dua minggu.

"Setelah tiga hari, itu ternyata banyak dapat telepon ada masih banyak kawan-kawan yang mau nyumbang," kata pria yang akrab disapa Diyan ini.

3. Total 80 waria di Jakarta sudah diberikan bantuan

Hampir Terlupakan saat Corona, 80 Waria Akhirnya Dibantu 2 KomunitasKegiatan Pendistribusian Bantuan Untuk Waria di Jakarta Barat (Dok. QLC Jakarta dan Sanggar Teater Seroja)

QLC Jakarta dan Sanggar Teater Seroja kemudian membuka penggalangan bantuan fase kedua hingga 9 April 2020. Total donasi yang diperoleh, lebih dari Rp50 juta.

"Separuh dari Rp50 juta itu kita produksi nasi bungkus untuk siang dan malam dan juga sembako untuk sarapan mereka. Itu sekitar 50 sampai 75 waria di kampung itu," ucap Diyan.

Namun, karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, mereka pun mengubah rencana. Tim relawan tak lagi dapat memasak dan menyalurkan nasi bungkus siang dan malam. Sebagai pengganti, setiap tiga hari sekali komunitas ini menyalurkan paket sembako dan juga uang tunai.

"Mengacu pada data terbaru kami yang sedang dihimpun, bantuan diberikan kepada 80 waria dan keluarga dekatnya di Pasar Pos Duri, Kali Anyar, dan anggota Sanggar Teater Seroja di luar dua wilayah itu," katanya.

4. Apa alasan QLC dan Sanggar Teater Seroja membantu waria?

Hampir Terlupakan saat Corona, 80 Waria Akhirnya Dibantu 2 KomunitasKegiatan Pendistribusian Bantuan Untuk Waria di Jakarta Barat (Dok. QLC Jakarta dan Sanggar Teater Seroja)

Diyan melanjutkan, waria menjadi kelompok yang terdampak akibat wabah COVID-19. Menurutnya, tanpa ada wabah COVID-19 saja waria menjadi kelompok yang tertindas. Mereka juga mendapatkan stigma dan diskriminasi sedari kecil hingga lanjut usia (lansia).

"Artinya, seumur hidup kemungkinan teman-teman waria itu mendapatkan stigma dan diskriminasi," katanya.

Tak hanya itu, waria juga mengalami kesenjangan untuk mendapat fasilitas kesehatan dibandingkan masyarakat pada umumnya. Hal ini karena identitas mereka sebagai waria.

Sebagian besar waria juga tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP), diusir dari rumah sejak kecil, kabur dari rumah, dan tidak memiliki dokumen lengkap.

"Terus hidupnya itu ya udah keliling-keliling ke mana-mana, mobilitasnya gak pasti. Tanpa dokumen diri artinya mereka terancam tidak diakui sebagai warga negara, yang implikasinya adalah mereka tidak dapat pelayanan publik sebagai warga negara," jelas Diyan.

5. Gerakan #BantuanUntukWaria tersebar di Bali hingga Semarang

Hampir Terlupakan saat Corona, 80 Waria Akhirnya Dibantu 2 KomunitasIlustrasi Wanita-Pria (Waria) (IDN Times/Arief Rahmat)

Diyan melanjutkan, pihaknya kini mendorong para waria di lapangan untuk melakukan pendekatan kepada pihak RT maupun Kelurahan. Hal ini dilakukan, agar mereka dapat memperoleh akses bantuan sosial (bansos) dari pemerintah selama COVID-19 masih mewabah.

"Karena kita dapat info di lapangan ada petugas lapangan ataupun petugas kelurahan yang melakukan pendataan," jelasnya.

Lebih lanjut, gerakan #BantuanUntukWaria kata Diyan, sudah meluas di beberapa wilayah. Di antaranya QLC Bali, QLC Jogja, QLC Semarang serta mitra lainnya di setiap wilayah tersebut.

"Masing-masing kota ataupun masing-masing daerah itu punya mekanismenya sendiri. Meskipun, kita punya koordinasi di dalam payung besar QLC yang bergerak untuk teman-teman waria," tutur Diyan.

Baca Juga: Persatuan Waria Indonesia Ikut Kampanye Akbar Jokowi-Ma’ruf Amin

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya