IMS 2020: Cerita Alissa Wahid soal Asal Mula Terbentuknya Gusdurian 

#IMS2020, disebutkan Gusdurian terbentuk usai Gus Dur wafat

Jakarta, IDN Times - Koodinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawwarah Wahid atau biasa disapa Alissa Wahid, mengungkapkan bagaimana awal mula terbentuknya Jaringan Gusdurian.

Alissa mengatakan, gerakan itu bermula setelah ayahnya yang merupakan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, mengembuskan nafas terakhir. Hal itu diungkapkan Alissa dalam acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020 by IDN Times, sesi Hijrah yang bertajuk Islam & Philanthropy: Spread Kindness Around You.

"Banyak kelompok-kelompok yang dilemahkan seperti petani, minoritas agama yang datang. Karena (saat Gus Dur masih ada) yang belain Gus Dur. Kita buat (Jaringan Gusdurian) tahun 2010 sekarang (Jaringan Gusdurian) sudah ada di 130 kota (di Indonesia)," ungkap Alissa di Gedung Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (17/1).

Alissa mencontohkan, ada kejadian memilukan yang terjadi di sebuah desa, tepatnya di Lumajang, Jawa Timur. Saat itu, ada dua warga desa yang mengalami penganiayaan oleh lurah desa tersebut. Dua warga itu, kata Alissa, mengungkap adanya tambang liar yang dilakukan sang lurah. Alhasil, keduanya dianggap provokator dan dianiaya.

"Lalu satu meninggal satu kritis. Kami cerita dari lapangan, pojokan-pojokan Indonesia. Dari situ Gusdurian punya tugas menjawab semua sisi (kemanusiaan) di lapangan," kata Alissa.

Hadirnya media sosial juga sangat membantu kinerja Jaringan Gusdurian, khususnya di bidang kemanusiaan. Tak hanya itu, Jaringan Gusdurian turut membantu masalah-masalah masyarakat yang menghadapi bencana alam.

"Hal-hal seperti itu yang membuat Gus Dur menolong yang dilemahkan dan yang lemah. Upaya Gus Dur membangun Indonesia lebih beradab dan berkeadilan," ucapnya.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times  juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.
 

https://www.youtube.com/embed/RkGZhjS6uGk

Baca Juga: IMS 2020: Sakdiyah Maruf Heran Kenapa Endorse Harus Pakai Ayat Qur'an?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya