Jika Prabowo Incar Jabatan, Sosoknya sebagai Tokoh Politik Akan Pudar

Prabowo lebih elegan jika masuk jajaran Wantimpres

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum (Ketum) Parta Gerindra diisukan mengincar kursi Menteri Pertahanan (Menhan) periode 2019-2024. Menanggapi isu tersebut, Pengamat Politik Ireng Maulana menilai, jika Prabowo akhirnya hanya mengincar kursi Menhan, perannya yang dianggap sejajar dengan aktor politik arus utama di perpolitikan nasional, akan memudar.

"Posisi Menhan akan menjadikan dirinya menjadi bawahan presiden yang notabene adalah Jokowi yang dua kali bertarung dengan dirinya pada Pilpres. Bawahan tidak lagi sejajar apapun dalihnya," kata Ireng dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times di Jakarta, Rabu (9/10).

1. Prabowo bisa jadi rujukan kekuatan politik Indonesia jika tak incar kursi Menhan

Jika Prabowo Incar Jabatan, Sosoknya sebagai Tokoh Politik Akan PudarANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Ireng menjelaskan, apabila Prabowo tidak sungguh-sungguh mengambil posisi Menhan, dia masih akan menjadi rujukan kekuatan politik yang mewarnai dinamika demokrasi Indonesia.

"Mungkinkah Prabowo benar-benar turun kelas demi jatah menteri?" kata dia.

"Kita ketahui sikap dan tindakan politik Prabowo masih ditunggu sebagai respon dari berbagai persoalan yang ada di Tanah Air. Kelihatan sekali Prabowo masih diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan politik arus utama," sambungnya.

Baca Juga: Prabowo dan Gerindra Dukung Jokowi Terbitkan Perppu KPK

2. Prabowo akan diingat hanya mementingkan jabatan jika mengincar kursi Menhan

Jika Prabowo Incar Jabatan, Sosoknya sebagai Tokoh Politik Akan PudarANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Ireng memandang, jika Prabowo mengincar kursi Menhan, sama saja seperti menggali penolakan yang dalam atas dirinya terhadap para pendukung yang sudah terlanjur loyal. Para pendukungnya itu, kata Ireng, bahkan akan menyimpan ingatan tentang Prabowo yang ternyata hanya mementingkan jabatan.

"Ketika Prabowo sudah mempersempit ruang perannya sendiri dengan menjadi Menhan, itu sama saja mengkerdilkan arti penting dirinya sebagai tokoh politik," ujar Alumni Lowa State University, lowa (IA) Amerika Serikat dengan gelar Master of Art in Political Science itu.

3. Prabowo lebih elegan jika masuk jajaran Wantimpres

Jika Prabowo Incar Jabatan, Sosoknya sebagai Tokoh Politik Akan PudarANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jika memang ingin mendukung Pemerintahan Jokowi dan terlibat dalam jabatan tertentu, lanjut Ireng, akan lebih baik Prabowo masuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres).

"Mungkin akan lebih elegan jika Prabowo mau mewakafkan dirinya masuk dalam jajaran Wantimpres. Sehingga, pikiran-pikiran dan keberpihakannya terhadap kemajuan negara akan lebih langsung memperkuat gerak langkah kepemimpinan Jokowi," tegas Ireng.

Di posisi tersebut, lanjut Ireng, Prabowo akan lebih bisa memperlihatkan kelasnya sebagai tokoh, bukan sebagai bawahan atau pembantu presiden seperti menteri dalam kabinet.

"Publik tentu ingin menyaksikan kolaborasi yang konstruktif dari para tokoh misalkan antara Jokowi dan Prabowo dalam konteks Presiden dan Wantimpres," jelasnya.

Ireng menambahkan, jika memang Partai Gerindra menghendaki kursi Menhan, lebih baik menyiapkan orang lain yang sesuai untuk posisi tersebut. "Karena kursi Menhan tidak sepadan dengan dinamika politik yang telah dilalui Prabowo sebagai aktor politik," ucap dia.

4. Gerindra bantah minta jatah kursi menteri

Jika Prabowo Incar Jabatan, Sosoknya sebagai Tokoh Politik Akan PudarIDN Times/Irfan Fathurohman

Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah adanya tudingan Gerindra meminta jatah tiga menteri dalam kabinet pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin.

"Pada prinsipnya, Pak Prabowo siap membantu bangsa dan negara di mana pun posisinya. Yang jelas, Beliau aktif menyampaikan pemikiran-pemikirannya untuk kepentingan rakyat," kata Dahnil seperti dilansir kantor berita Antara, Sabtu (5/10).

Hal itu disampaikan Dahnil untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menyatakan Gerindra akan diberikan tiga kementerian dan tiga tokoh Gerindra yakni, Fadli Zon, Sandiaga Uno, dan Edy Prabowo ditawarkan menjadi menteri.

Baca Juga: Tetap Intens Ketemu Prabowo, Apa yang Dibahas Sandiaga Usai Pilpres?

5. Prabowo dari awal tidak pernah spesifik bicara soal jabatan menteri

Jika Prabowo Incar Jabatan, Sosoknya sebagai Tokoh Politik Akan PudarANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Prabowo, kata Dahnil, sejak awal tidak pernah berbicara secara spesifik tentang jabatan menteri dengan siapa pun. "Dalam setiap pertemuan, Pak Prabowo bersama Pak Jokowi serta tokoh lain, termasuk Ibu Megawati, Beliau tidak pernah menyampaikan permintaan posisi menteri."

"Beliau hanya menyampaikan ingin berkontribusi di mana pun posisi, baik dalam pemerintahan atau oposisi, Beliau menawarkan konsepsi," lanjut mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.

Dahnil menyebutkan Prabowo memberikan perhatian khusus kepada konsepsi kedaulatan pangan, energi, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.

"Solusi-solusi dan program yang bisa dikembangkan oleh pemerintahan Jokowi, Beliau tawarkan kepada Pak Jokowi dan kawan-kawan. Silakan, Pak Prabowo sangat terbuka membantu demi bangsa dan negara," kata dia.

Baca Juga: Nostalgia Prabowo di HUT ke-74 TNI: Unggah Foto dengan Seragam

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya