Jokowi: Jangan Berikan Kepemimpinan ke yang Belum Berpengalaman

Jokowi menyebut kepemimpinan berawal dari memimpin keluarga

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 01 Joko 'Jokowi' Widodo meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang berpengalaman. Ia pun mengimbau kepada masyarakat, jangan memberikan kesempatan kepada pemimpin yang hanya coba-coba untuk memimpin lebih dari 260 juta penduduk Indonesia.

"Pengalaman seperti itu penting, perlu, dari pengalaman yang saya miliki dari dunia usaha 18 tahun, jadi wali kota, lalu gubernur, sangat beda sekali, mengelola negara besar berarti 514 kabupaten/kota‎, bukan hal mudah," ujar Jokowi saat menghadiri acara deklarasi dari alumni Universitas Trisakti di Basketball Hall, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan, Sabtu (9/2).

"Jadi jangan sampai 260 juta orang ini kita coba-coba diberikan ke yang belum berpengalaman," katanya menambahkan.

1. Kepemimpinan dimulai dari memimpin keluarga

Jokowi: Jangan Berikan Kepemimpinan ke yang Belum BerpengalamanANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jokowi kemudian bercerita sedikit betapa pentingnya pengalaman dari sebuah kepemimpinan. Menurutnya, pengalaman terpenting dimulai dari memimpin sebuah keluarga.

"Semua kepemimpinan harus dimulai bagaimana kita mengelola, me-manage keluarga. Nah ini, urusan ini saya punya pengalaman," jelas Jokowi sembari disambut tepuk tangan pendukungnya.

Ia menambahkan, bila ingin terjun ke pemerintahan, seseorang juga harus punya pengalaman. Mantan Wali Kota Solo itu pun menceritakan bagaimana ia menapaki kariernya di bidang pemerintahan yang dimulai dari bawah.

"Di sini saya menapaki jalan pengalaman pemerintahan dimulai dari bawah, menjadi wali kota dua kali memimpin 600 ribu penduduk Solo, naik memimpin Jakarta 10 juta orang, naik lagi mengelola bangsa besar Indonesia dengan penduduk 260 juta," jelas Jokowi.

Baca Juga: Hadiri Deklarasi Alumni Trisakti, Jokowi: Saya Bukan Pelanggar HAM!

2. Universitas Trisakti dinilai memberi kontribusi besar pada reformasi

Jokowi: Jangan Berikan Kepemimpinan ke yang Belum BerpengalamanIDN Times/Axel Jo Harianja

Jokowi mengatakan, peristiwa tahun 1998 saat timbulnya reformasi yang didorong demonstrasi oleh mahasiswa termasuk universitas Trisakti adalah suatu turbulensi politik. 

"Demokrasi harus semakin matang, dewasa, jadi tidak ada lagi korban seperti 1998 yang merupakan sebuah peringatan bagi kita, bahwa Universitas Trisakti memberikan kontribusi besar kepada reformasi," tambah Jokowi.

3. Jokowi beberkan kinerjanya yang diperuntukkan bagi publik

Jokowi: Jangan Berikan Kepemimpinan ke yang Belum BerpengalamanANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Terkait dengan pembangunan infrastruktur, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku, dalam membangun Mass Rapid Transport (MRT) memang akan mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan demi menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.

"Kita putuskan subsidi Rp3 triliun, saya perintahkan kepala dinas bagaimana menutup subsidi, akhirnya didapatkan Rp3 triliun dengan electronic road pricing (ERP). Saya putuskan kita mulai pembangunan LRT/MRT. Ini adalah keputusan politik yang kita hitung‎. Kalau hitung untung rugi, LRT/MRT tidak akan kita bangun," jelas Jokowi.

Ia pun meminta agar pembangunan infrastruktur tidak dijadikan isu yang dibelok-belokkan.

"Silakan masyarakat mau pilih jalan tol atau jalan nasional, tapi jangan dibelok-belokkan ada mengatakan 'Pak kami tidak perlu jalan tol, kami tidak makan jalan tol'. Yang nyuruh makan jalan tol ya siapa?" ujar Jokowi disambut tawa pendukung.

"Ini adalah pilihan-pilihan, silakan, semua negara maju melakukan ini, untuk kemajuan negara kita, bangsa Indonesia," imbuhnya.

4. Alumni Trisakti deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf

Jokowi: Jangan Berikan Kepemimpinan ke yang Belum BerpengalamanIDN Times/Axel Jo Harianja

Sebelumnya, Alumni Tri Sakti bersama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta beserta organ relawan Jokowi Ma'ruf Amin menyatukan hati dan pikiran untuk mendeklarasikan dukungan kepada capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf. Dukungan itu dilaksanakan di Gedung Basketball Hall, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan, Sabtu (9/2).

Acara tersebut dihadiri sekitar lima ribu massa dari berbagai kelompok pendukung Jokowi. Massa terlihat memadati kedua sisi tribun dan lapangan Basketball Hall,GBK.

Turut hadir dalam acara deklarasi itu yakni Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, Wakil Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy, Ketua Tim Kampanya Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf DKI Jakarta Prasetyo Edy ,Putri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.

Baca Juga: Pengamat: Jika Ahok Ikut Kampanye Pilpres 2019, Jokowi akan Kalah

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya