Kapolri: Kerusuhan di Hari Buruh Akibat Anarcho Syndicalism

Kelompok ini sudah didoktri untuk merusak aturan yang ada

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian mengatakan, kerusuhan pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2019 yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia disebabkan oleh kelompok yang memiliki pemahaman Anarcho Syndicalism.

"Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan buruh seluruh di Indonesia relatif aman, tapi ada satu kelompok yang namanya Anarcho Syndicalism dengan simbol A. Ini bukan kelompok fenomena lokal, tapi fenomena internasional," kata Tito di gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).

1. Doktrin Anarcho Syndicalism untuk menentang sistem yang berlaku

Kapolri: Kerusuhan di Hari Buruh Akibat Anarcho SyndicalismIDN Times/Andra Adyatama

Tito menjelaskan, Anarcho Syndicalism merupakan doktrin yang diberikan kepada buruh untuk menentang sistem yang berlaku. Dalam doktrin itu lanjut Tito, menyebutkan bahwa para pekerja tidak dapat diatur.

"Pekerja itu lepas dari aturan-aturan mereka menentukan sendiri makanya disebut Anarcho Syndicalism," jelas Tito.

2. Anarcho Syndicalism telah lama berkembang di beberapa negara dunia

Kapolri: Kerusuhan di Hari Buruh Akibat Anarcho SyndicalismIDN Times/Ilyas Listianto M

Tito menambahkan, pemahaman Anarcho Syndicalism telah lama berkembang di berbagai negara baik di Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Asia. Sedangkan di Indonesia, baru berkembang beberapa tahun terakhir ini.

"Kita lihat tahun-tahun lalu di Jogja ada, di Bandung. Sekarang juga ada Surabaya, ada di Jakarta, melakukan aksi kekerasan vandalism, aksi coret-coret ada yang merusak pagar jalan," ujarnya.

Polri, kata Tito, akan melakukan tindakan secara tegas dan terukur atas kejadian tersebut.

"Polri mengatasi hal itu kita pasti akan tegas, tapi kita minta pemetaan kelompoknya kemudian kita lakukan pembinaan pada mereka," ucap dia.

Baca Juga: Polisi Bebaskan Dua Mahasiswa yang Diduga Provokator di Hari Buruh

3. KSPSI minta polisi usut kelompok anarko

Kapolri: Kerusuhan di Hari Buruh Akibat Anarcho SyndicalismIDN Times/Axel Jo Harianja

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meminta pihak kepolisian mengusut tuntas soal kericuhan pada peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) di beberapa lokasi.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menuding ada aktor intelektual di balik bentrokan dalam aksi May Day. Sebab, kericuhan yang menurutnya terjadi di lima provinsi itu, terjadi secara serentak.

"Pesan untuk Pak Kabareskrim, Bang Idham Aziz, ada kejadian di lima provinsi termasuk di Bundaran HI dan Bandung, kami minta ditelusuri dengan cepat. Saya menilai ini pasti ada aktor intelektualnya sebab bentrok ini terjadi dalam hari yang sama dan jam yang sama," kata Andi Gani di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/5) kemarin.

Menurut Andi Gani, bentrokan sudah terbilang rutin hampir setiap tahun dalam perayaan Mayday. Tapi dia yakin bahwa kerusuhan tersebut bukan berasal dari pihaknya. Sebab, Andi mengatakan pihaknya beserta serikat buruh lainnya sudah berikrar tidak akan ada letupan-letupan kerusuhan.

"Kami sudah berjanji dan bisa kami buktikan dengan tidak adanya kerusakan apa pun," tambahnya.

Andi pun meminta Polri segera menuntaskan kasus bentrokan yang terjadi di lima provinsi tersebut yang disebut Andi dapat diselesaikan oleh kepolisian. "Kami sangat percaya bahwa Polri bisa menyelesaikan kasus dan masalah ini dengan cepat," tuturnya.

4. Moeldoko perintahkan Kabareskrim usut kelompok anarko

Kapolri: Kerusuhan di Hari Buruh Akibat Anarcho SyndicalismIDN Times/Axel Jo Harianja

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purn) Moeldoko menyatakan dirinya sudah meminta Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Idham Aziz untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Saya tadi sudah menyampaikan ke bapak Kabareskrim untuk didalami, ada apa ini. Namanya aja sudah serem, Anarko kan mendekati anarkis. Kami minta dalami siapa di belakangnya," ucap Moeldoko.

Setidaknya, ada beberapa bentrokan terjadi saat peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) di beberapa tempat di Indonesia menurut Andi Gani. Dua di antaranya yang cukup menarik perhatian adalah di Bandung dan di Bundaran HI, Jakarta.

Baca Juga: 2 Jurnalis Foto Alami Kekerasan pada Peringatan Hari Buruh di Bandung

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya