Kasus Kebocoran Minyak Pertamina di Karawang, Polri Ikut Turun Tangan

Pertamina percepat bor sumur baru untuk tangani kasus ini

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) turut menyelidiki peristiwa kebocoran minyak yang mencemari pantai dan laut di sekitar Karawang. Peristiwa itu sendiri terjadi pada (12/7) lalu. 

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak Pertamina dalam menangani kasus tersebut.

"Yang utama sekarang ini melakukan upaya-upaya untuk tidak menimbulkan banyak korban, kemudian faktor lingkungan hidup dan manusia. Kemudian secara paralel kita sudah melakukan penyelidikan mengapa peristiwa ini terjadi," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/9).

1. Polri juga melakukan interview kepada pihak Pertamina

Kasus Kebocoran Minyak Pertamina di Karawang, Polri Ikut Turun TanganIDN Times/Axel Jo Harianja

Asep menjelaskan, Polri sendiri telah melakukan interview kepada pihak Pertamina, guna mengetahui apa yang menyebabkan peristiwa itu terjadi.

"Kita akan melihat, nanti proses penyelidikan akan membawa kita kepada persoalan itu. Apakah dampak kelalaian, kesengajaan, atau karena alam. Itu juga menjadi pertimbangan,'' jelas Asep.

Baca Juga: Imbas Tumpahan Minyak, Pertamina Janjikan Kompensasi

2. Pertamina percepat bor sumur baru

Kasus Kebocoran Minyak Pertamina di Karawang, Polri Ikut Turun Tanganinternet

PT. Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kebocoran minyak yang mencemari pantai dan laut di sekitar Karawang. Peristiwa itu sendiri terjadi pada (12/7) lalu. 

Selain mengerahkan lebih dari 1.500 personel untuk menangani tumpahan minyak yang tidak tertangkap di laut, BUMN itu mempercepat pengeboran sumur baru yang diberi nama YYA-1RW. Tujuannya, untuk menghentikan gelembung gas yang diklaim sebagai penyebab minyak mentah tumpah di kawasan Kabupaten Karawang. 

VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Surya, mengatakan pengeboran sumur baru sudah berlangsung sedalam 624 meter dari target 2.765 meter. Selain itu, dengan adanya sumur  baru, YYA-1RW, pihak PHE ONWJ bisa mengontrol sumur YYA-1, melalui sumur yang sedang dalam pengeboran tersebut.

“Kami akan mengontrol sumur YYA-1 melalui sumur baru YYA-1RW ini, sehingga nanti bisa secepatnya menutup sumur agar tidak lagi menumpahkan minyak,“ ujar Ifki seperti dikutip dari keterangan tertulis PT. Pertamina pada Kamis (8/8). 

3. Pertamina bekerja sama dengan perusahaan Amerika Serikat untuk tangani kasus ini

Kasus Kebocoran Minyak Pertamina di Karawang, Polri Ikut Turun TanganIDN Times / Auriga Agustina

Dalam rangka pengeboran sumur baru guna mematikan sumur YYA-1, PHE ONWJ bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat yaitu Boots & Coots yang sebelumnya pernah menangani insiden dengan skala yang lebih besar di Teluk Meksiko.

Apabila pengeboran sumur baru sudah mencapai kedalaman 2.765 meter, maka Pertamina selanjutnya akan mematikan sumur YYA-1 adalah dengan memompa lumpur berat dari sumur baru. Kemudian, mereka akan memonitor selama 24 jam penuh sumur baru itu. Sedangkan sumur lama akan ditutup secara permanen. 

PHE ONWJ sudah berupaya menahan tumpahan minyak dari sumur YYA-1 dengan melakukan strategi proteksi berlapis. Strategi ini dilakukan di sekitar anjungan. Selain itu, PHE ONWJ juga mengejar, melokalisasi, dan menyedot ceceran minyak yang melewati batas sabuk oil boom di sekitar anjungan YYA-1.

4. Pertamina jamin isu tumpahan minyak bisa diatasi dalam dua minggu

Kasus Kebocoran Minyak Pertamina di Karawang, Polri Ikut Turun TanganIDN Times/Humas Jabar

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memastikan pemerintah pusat dan PT. Pertamina berupaya secepat mungkin menyelesaikan kebocoran di kilang perminyakan yang terjadi di perairan Kabupaten Karawang. Penyelamatan kilang, kata Pertamina, sudah mencapai 30 persen.

Menurut Ridwan, PT. Pertamina sudah berupaya maksimal untuk menanggulangi tumpahan minyak tersebut.

"Kita doakan tidak ada halangan, sehingga (tanggal) 10-14 (Agustus) harus minyaknya bisa disumbat di kedalaman yang sangat dalam," ujar Ridwan ketika mengunjungi Desa Cemara Jaya, Karawang pada (7/8) lalu. 

Dengan demikian, ia berharap masyarakat tidak khawatir berlebihan karena semua sudah berjalan sesuai dengan keilmiahannya.

Baca Juga: Tangani Kebocoran Minyak, Pertamina Mempercepat Bor Sumur Baru

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya