Kembangkan Tilang Elektronik, Kapolri: Gatot Pantas ke Mabes Polri

Kapolri Jenderal Idham Azis memuji Irjen Gatot Eddy Pramono

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengapresiasi kinerja jajaran Polda Metro Jaya di bawah naungan Irjen Polisi Gatot Eddy Pramono sebagai Kapolda. Hal ini karena Polda Metro Jaya terus mengembangkan sistem dari kamera tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE).

Tak hanya itu, Polda Metro Jaya juga meluncurkan beberapa aplikasi penunjang masyarakat lainnya seperti e-Drives, Satpam Mantap dan Help Renakta.

1. Idham mengaku tak mampu membuat inovasi seperti Gatot

Kembangkan Tilang Elektronik, Kapolri: Gatot Pantas ke Mabes PolriPeluncuran Program-Program Polda Metro Jaya, Kamis, 5 Desember 2019 (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dalam kesempatan itu, Idham mengenang saat masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Menurutnya, saat itu dia tak mampu membuat inovasi seperti yang dilakukan Gatot dan jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya saat ini.

"Bayangkan, 1 tahun 8 bulan saya jadi Kapolda, saya tidak mampu melakukan ini. Pak Gatot ini belum setahun sudah bisa melaksanakan kegiatan ini. Sudah pantas lah Pak Gatot ini ke Mabes Polri," kata Idham sambil tertawa di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).

2. Idham berharap E-TLE terus berinovasi meski Gatot bergeser ke Mabes Polri

Kembangkan Tilang Elektronik, Kapolri: Gatot Pantas ke Mabes Polri(IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Mantan Kabareskrim itu juga berharap, seandainya Gatot berlabuh ke Mabes Polri, E-TLE dan program Polda Metro Jaya lainnya terus dikembangkan.

"Sebentar lagi Pak Kapoldanya bergeser. Kalau Kapoldanya terus tidak eager (semangat) sama (E-TLE) ini, dia hanya tinggal program. Itu biasanya kelemahan Polri. Sudah ratusan institusi Polri bikin (program) tapi ketika pimpinannya ganti, lewat juga program itu," ujar Idham.

Idham memang tidak menjelaskan secara spesifik posisi apa yang akan diberikan kepada Gatot di Mabes Polri nanti. Namun diketahui, ada dua kursi kepemimpinan yang kosong di Mabes Polri. Di antaranya Kabareskrim, dan Kabaharkam yang sebentar lagi ditinggal oleh Komjen Polisi Firli Bahuri, usai dilantik menjadi Ketua KPK terpilih periode 2019-2023.

3. E-TLE bakal diterapkan pada pengendara sepeda motor

Kembangkan Tilang Elektronik, Kapolri: Gatot Pantas ke Mabes PolriKonpers E-TLE (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Irjen Gatot mengatakan, pihaknya terus mengembangkan sistem dari kamera tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE). Sejak Juli 2019, sudah ada 12 kamera E-TLE yang tersebar di beberapa kawasan Sudirman-Thamrin.

Pada tahun ini, Polda Metro juga akan menambah lagi 45 kamera E-TLE. Sedangkan di tahun 2020, akan ada penambahan sebanyak 48 kamera. Gatot menjelaskan, pada tahun 2020, pengendara sepeda motor yang melanggar aturan bakal ditindak lewat E-TLE.

"Di samping untuk mendisiplinkan masyarakat, juga mengubah perilaku oknum Polri misalnya berdamai saat tilang. Itu bisa terlihat dari E-TLE dan bodycam. Untuk sepeda motor, tahun depan diberlakukan," kata Gatot.

Bodycam yang dimaksud, lanjut Gatot, merupakan sebuah kamera portable yang menempel langsung di tubuh petugas lalu lintas. Adapun fitur-fitur yang digunakan seperti GPS, 2 way talk, dan panic button.

Saat ini, baru ada 12 unit bodycam yang beroperasi. Polisi kedepannya, akan menambah lagi 100 unit bodycam.

"Tujuannya (bodycam), anggota yang bertugas bisa dikontrol apa yang dilakukan. Interaksi dengan masyarakat akan terlihat. Kalau anggota arogan akan terekam, demikian juga masyarakat yang arogan," ujar Gatot.

Baca Juga: Siap-siap! Sepeda Motor di DKI Akan Ditilang Lewat E-TLE Mulai 2020

4. Jalur busway hingga jalan tol juga akan disediakan kamera E-TLE

Kembangkan Tilang Elektronik, Kapolri: Gatot Pantas ke Mabes PolriANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

Gatot melanjutkan, Ditlantas Polda Metro dengan bantuan Pemprov DKI Jakarta, bakal memasang kamera E-TLE di jalur busway. Kedepannya, ada 12 titik jalur busway yang terdapat kamera E-TLE.

"Yang masuk (jalur) TJ (Transjakarta) akan langsung ter-capture, akan membantu steril jalur TJ. E-TLE juga punya kemampuan vehicle recognation. Sehingga, gak perlu ada petugas lagi. Semua dari teknologi 24 jam akan bekerja," ucap Gatot.

Bukan hanya itu, kamera E-TLE rencananya dipasang pada pintu masuk jalan tol. Mobil-mobil yang terekam kamera itu, bakal langsung terdeteksi jenis-jenis pelanggarannya.

"Kendaraan (yang) pernah ditilang dan belum sidang. Kendaraan belum bayar pajak, nomor bodong, juga bisa terlihat. Kita kerja sama dengan Jasa Marga. Semua pintu masuk tol bisa ada E-TLE dan mengurangi pencurian ranmor (kendaraan bermotor)," ujar Gatot.

Untuk diketahui, berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya sejak 1 November 2018 hingga November 2019, sistem E-TLE telah menindak 54.074 pelanggar. Adapun sebanyak 25.459 pelanggar sudah mengonfirmasi dan melakukan pembayaran dan 28.615 pelanggar yang kendaraannya diblokir.

Melalui sistem E-TLE, denda tilang yang diserahkan kepada negara sebesar Rp3,9 miliar. Selain itu, tilang elektronik ini diklaim mampu menurunkan jumlah pelanggar hingga 27 persen.

5. Polda Metro juga luncurkan aplikasi e-Drives, Satpam Mantap dan Help Renakta

Kembangkan Tilang Elektronik, Kapolri: Gatot Pantas ke Mabes PolriIDN Times/Axel Jo Harianja

Polda Metro Jaya juga meluncurkan beberapa aplikasi lainnya. Di antaranya, e-Drives yang merupakan tes atau uji SIM secara elektronik.

"Saat orang ujian SIM, ujian untuk tertulis sudah computerized. Kemudian Nanti ada sensor-sensor, kalau melanggar berapa sensor, harus mengulang lagi," kata Gatot.

Selanjutnya, Satpam Mantap. Di mana petugas Satpam dapat diberdayakan membantu kinerja aparat kepolisian.

"Ada panic button-nya. Kalau ada kejadian (krimimal), dari Satpam bisa langsung datang. Anggota Satpam yang terlatih atau tidak akan terdaftar," ujar Gatot.

Dan terakhir, Help Renakta. Aplikasi ini bisa membantu para perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan. Nantinya, mereka bisa mendapat bantuan hukum lewat aplikasi tersebut.

"Tekan panic button, polisi terdekat akan memberikan pelayanan ke korban tersebut. Mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan dan psikologi gratis," ungkapnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Idham Azis Jadi Kapolri, Begini Pasang Surut Kariernya

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya