Kisah Laode M. Syarif Saat Gempa: Kok Ini Kursinya Goyang-Goyang?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Selain Saut Situmorang, cerita unik ketika gempa menghantam Banten pada Jumat malam (2/8) turut diurai oleh Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif. Kepada media yang menemuinya di lantai dasar gedung Merah Putih, Syarif juga mengatakan sempat tak tahu apabila ada gempa.
Saat gempa tengah menggoyang Banten dan area di sekitarnya, komisioner yang maju kembali dalam seleksi capim KPK itu, mengaku tengah berada di ruang kerjanya di lantai 15.
"(Saya sedang) di lantai 15 (ketika gempa melanda). Saya lagi menulis referensi buat anak KPK yang mau ambil (gelar) PhD. Tiba-tiba ini kok kursinya goyang-goyang gitu," kata Syarif di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada malam ini.
Syarif mengaku ia baru menyadari gempa tersebut, usai diberitahukan oleh petugas keamanan KPK. Lantas, ia dan pegawai KPK segera menuruni gedung antirasuah tersebut.
Editor’s picks
"Saya pikir ini mungkin bagian dari orang lompat-lompat atau apa. Ternyata saya tanya gempa. Katanya, 'Pak, gempa.' Ya sudah, saya ajak mereka turun," kata dia lagi.
Meski begitu, Laode mengaku tidak panik saat diberitahukan bahwa getaran tersebut adalah gempa. Ia juga telah memberitahukan kepada petugas keamanan agar segera membunyikan alarm.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya mengakhiri peringatan dini tsunami sekitar pukul 22:00 WIB. Berdasarkan pengamatan sementara, tidak ada gelombang tsunami yang terjadi. Selain itu, mereka juga mengoreksi magnitudo gempa dari semula 7,4 skala richter menjadi 6,9 skala richter.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah menghimpun informasi apabila ada korban dan tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut. Ikuti terus perkembangan pemberitaan mengenai gempa Banten di IDN Times.
Baca Juga: Cerita Pimpinan KPK Turun Tangga 15 Lantai karena Gempa Bumi