Komnas HAM dan Polri Sepakat Bikin Buku Saku tentang Hak Asasi Manusia

Pembuatan buku saku jadi bukti polisi sering melanggar HAM?

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis beserta jajarannya, hari ini menyambangi Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM). Idham mengatakan, pertemuannya itu terkait rencana kerja sama ke depan. Salah satunya, akan memperbaharui MoU.

"Kemudian, ada rencana juga tim bersama membikin satu modul dalam bentuk buku saku, yang nanti akan dibagikan kepada seluruh anggota-anggota yang ada pada dinas operasional seperti Brimob, Sabhara, lalu lintas, dan lain-lain," kata Idham di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (17/2).

1. Apa alasan pembuatan buku saku itu?

Komnas HAM dan Polri Sepakat Bikin Buku Saku tentang Hak Asasi ManusiaKepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Argo Yuwono (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Di tempat yang sama, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Argo Yuwono mengatakan, rencana pembuatan buku saku tersebut bagian dari demokrasi.

"Namanya Polri kan institusi besar ya 450 ribu (anggota) lebih ya. Di sana tentunya yang di operasional, harus bisa memahami lah (soal demokrasi). Tentunya nanti biar akan lebih baik dari pada tahun-tahun sekarang," jelas Argo.

Baca Juga: Begini Makna HAM Menurut Masyarakat Versi Survei Komnas HAM

2. Buku saku dibuat agar polisi lebih memperhatikan HAM

Komnas HAM dan Polri Sepakat Bikin Buku Saku tentang Hak Asasi ManusiaKomisioner Komnas HAM, Amiruddin Al Rahab (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Al Rahab mengatakan, pertemuan hari ini lebih memfokuskan agar aparat kepolisian lebih memperhatikan soal HAM.

Pihaknya pun memberikan masukan lewat rencana pembuatan buku saku.

"Saya sampaikan tadi Pak Kapolri, kita mau bangun buku saku untuk satuan operasi. Sehingga, persoalan hak asasi manusia nanti di lapangan bisa direduksi sedemikian rupa, itu yang kita diskusikan," jelasnya.

3. Buku saku akan berisi pedoman aparat dalam menghadapi masyarakat

Komnas HAM dan Polri Sepakat Bikin Buku Saku tentang Hak Asasi ManusiaKapolri sambangi Komnas HAM, bahas rencana pembuatan buku saku soal HAM (Dok. Humas Polri)

Amiruddin melanjutkan, isi buku saku tersebut merupakan inisiasi dari pihaknya. Buku itu nantinya akan berisi pedoman perilaku aparat dalam menghadapi masyarakat.

"Apakah demontrasi, apakah dengan problem-problem yang muncul dengan masyarakat. Sehingga, polisinya lebih semakin ramah dengan HAM dalam pelaksanaan operasional mereka, pada penegakan hukum," ucapnya.

Amiruddin mengatakan, sebenarnya sudah ada buku saku terkait hal itu. Akan tetapi, buku saku tersebut tidak bisa menjangkau seluruh anggota kepolisian, khususnya jajaran paling bawah. Oleh karena itu, buku saku kali ini, kata Amiruddin, dipastikan lebih lengkap.

"Makanya kita butuh buku saku itu supaya yang operasi di bawah, yang mengomandoi di bawahnya memiliki pedoman. Kalau diceramahin saja kan dia lupa," katanya.

"Nanti kita lihat siapa yang mau nyetak (buku sakunya). Itu soal anggaran APBN-nya," sambungnya.

4. Pembuatan buku saku jadi bukti polisi sering melanggar HAM ?

Komnas HAM dan Polri Sepakat Bikin Buku Saku tentang Hak Asasi ManusiaKapolri sambangi Komnas HAM, bahas rencana pembuatan buku saku soal HAM (Dok. Humas Polri)

Amiruddin menuturkan, pihaknya tidak mengukur seberapa sering anggota kepolisian melanggar HAM. Menurutnya, hal itu merupakan persepsi masyarakat. Selain itu, kepolisian juga memiliki aturan sendiri dalam menegakan keadilan.

"Makanya, kita sebagai Kommas HAM memberikan masukan supaya dia (Kapolri) lebih memperhatikan keluhan masyarakat. Supaya, apa yang dikeluhkan masyarakat dapat ditangani dengan baik," tuturnya.

"Salah satu contoh besar kita sampaikan langsung, laporan Komnas HAM pada laporan (kerusuhan) Mei, September, demonstrasi besar-besaran di Jakarta dan beberapa daerah," katanya lagi.

Baca Juga: Komnas HAM Temukan Pelanggaran HAM di Aksi Tolak RKUPH

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya