Korban Banjir Pejaten Timur: Bantuan Berkurang, Zaman Foke Berlimpah

Banjir Jakarta pada 2007 menjadi kejadian yang paling parah

Jakarta, IDN Times - Abdullah (77), warga RT 005/RW 008 Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan mengungkapkan, bantuan Pemerintah DKI Jakarta kepada korban banjir semakin berkurang sejak Fauzi Bowo alias Foke tak lagi memimpin ibu kota. Fauzi Bowo merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012.

"Semenjak si kumis (Fauzi Bowo) turun, bantuan untuk kita (korban banjir) makin berkurang," kata Abdullah kepada IDN Times, di lokasi, Senin (29/4).

1. Banjir tahun 2007 menjadi kejadian yang paling parah

Korban Banjir Pejaten Timur: Bantuan Berkurang, Zaman Foke BerlimpahIDN Times/Axel Jo Harianja

Abdullah kemudian menceritakan, di wilayahnya itu telah menjadi lokasi langganan banjir sejak lama. Bahkan, pada 2007 kata Abdullah menjadi satu peristiwa banjir yang paling parah di lokasinya tersebut.

"Saya tinggal di sini sejak tahun 1960. Banjir yang sekarang sih gak seberapa. Yang paling parah itu tahun 2007. Sampe satu bulan saya ngungsi. Terus ada jembatan yang roboh," ujarnya.

2. Bantuan berlimpah pada banjir tahun 2007

Korban Banjir Pejaten Timur: Bantuan Berkurang, Zaman Foke BerlimpahIDN Times/Axel Jo Harianja

Menurut Abdullah, bantuan Pemprov DKI Jakarta saat banjir tahun 2007 sangat melimpah. Segala kebutuhan warga kata Abdullah cukup terpenuhi.

"Ada alat kebersihan, pakaian, makanan, kasur, petugas dari pemerintahan, semuanya lengkap," katanya.

"Pokoknya sejak zaman Jokowi sampai sekarang bantuan berkurang," lanjutnya.

Diketahui, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012 hingga 2014. Kemudian, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2014 -2017 dengan dilanjutkan Djarot Saiful Hidayat pada akhir 2017, hingga saat ini dipimpin oleh Anies Baswedan hingga 2022 mendatang.

Baca Juga: Anies: Jumlah Pengungsi Banjir Jakarta Lebih Sedikit dari Zaman Ahok

3. Berharap pemerintah lebih memperhatikan warga yang wilayahnya terkena musibah banjir

Korban Banjir Pejaten Timur: Bantuan Berkurang, Zaman Foke BerlimpahIDN Times/Axel Jo Harianja

Lebih lanjut, Abdullah berharap, Pemprov DKI Jakarta untuk lebih memperhatikan warga khususnya yang wilayahnya berpotensi terkena musibah banjir agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

"Kalau saya pengangguran gini kan pusing, kalau ada kayak gini (banjir). Harapannya ya pemerintah lebih peduli lagi buat kita-kita ini. Terutama soal bantuan tadi," tuturnya.

4. Banjir sudah surut, warga dan petugas bersihkan lumpur

Korban Banjir Pejaten Timur: Bantuan Berkurang, Zaman Foke BerlimpahIDN Times/Axel Jo Harianja

Diketahui luapan Sungai Ciliwung menyebabkan sebagian kompleks di perumahan kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, terendam banjir pada Jumat (26/4) pagi. Salah satu kompleks rumah warga yang terdampak banjir di wilayah itu ialah RT 005/RW 008. Beberapa rumah di wilayah tersebut juga tergenang banjir hampir mendekati ketinggian tiga meter.

Pantauan IDN Times hari ini sejak pukul 12.00 WIB, air yang sempat merendam wilayah tersebut sudah surut meski masih ada beberapa bagian jalan rumah warga yang tergenang air sekitar 10 cm. 

Warga setempat bersama petugas pemadam kebakaran sektor 9 Pasar Minggu pun ikut membersihkan lumpur-lumpur yang masih mengendap di sekitar rumah warga. 

Baca Juga: Beda Anies dan Ahok Tuntaskan Banjir, Normalisasi Vs Naturalisasi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya