KPK: Calon Kepala Daerah Pilkada Usia di Bawah 50 Tahun Lebih Tajir

Cakada muda lebih banyak memiliki harta tidak bergerak

Jakarta, IDN Times - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, calon kepala daerah Pilkada 2020 berusia di bawah 50 tahun memiliki rata-rata harta kekayaan Rp11,3 miliar. Hal ini 13 persen lebih tinggi dibandingkan calon kepala daerah berusia di atas 50 tahun, yang memiliki rata-rata harta kekayaan Rp10 miliar.

Pahala mengatakan, data ini berdasarkan analisis KPK terhadap laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) calon kepala daerah 2020.

"Meskipun memiliki total harta kekayaan yang lebih tinggi dibandingkan cakada (calon kepala daerah) berusia di atas 50 tahun, cakada berusia muda memiliki preferensi penempatan aset yang cenderung tidak likuid," kata dia dalam konferensi pers seperti dilansir dari akun YouTube KPK, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Ini 5 Calon Kepala Daerah Millennials Super Tajir di Pilkada 2020

1. Cakada muda lebih banyak memiliki harta tidak bergerak

KPK: Calon Kepala Daerah Pilkada Usia di Bawah 50 Tahun Lebih TajirIlustrasi Investasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Pahala menjelaskan, mayoritas calon kepala daerah berusia muda memilih instrumen investasi berupa harta tidak bergerak seperti tanah, bangunan dan sebagainya.

"Sedangkan pada kepemilikan harta kas atau setara kas, Cakada berusia muda hanya mencatatkan rata-rata sebesar Rp1 miliar atau 40 persen lebih kecil dari Cakada berusia di atas 50 tahun, yang mencatatkan rata-rata nilai kepemilikan kas atau setara kas sebesar Rp1,6 miliar," ungkap Pahala.

Pahala melanjutkan, rata-rata usia calon kepala daerah pada Pilkada 2020 adalah 51 tahun. Rudy Susanto, calon Wakil Wali Kota Metro, Provinsi Lampung tercatat sebagai calon kepala daerah termuda dengan usia 26 tahun.

"Sedangkan calon Wakil Bupati Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatra Selatan, Soemarjono merupakan cakada tertua dengan usia 75 tahun," ucapnya.

Pahala menambahkan, calon kepala daerah berusia di atas 50 tahun lebih cenderung memilih berpasangan dengan calon kepala daerah berusia lebih muda.

"Salah satu pertimbangannya yaitu elektabilitas cakada muda yang dinilai lebih tinggi khususnya di kalangan millennial sebagai pemilih terbanyak pada Pilkada 2020," tuturnya.

2. Calon Wakil Gubernur Kalsel memiliki harta kekayaan mencapai Rp674 miliar

KPK: Calon Kepala Daerah Pilkada Usia di Bawah 50 Tahun Lebih TajirDeputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan (Dok. Humas KPK)

Pahala mengatakan, Pilkada 2020 diselenggarakan di sembilan provinsi dan 261 kabupaten/kota di Indonesia. Pilkada tersebut diikuti 1.476 calon kepada daerah atau 738 pasangan calon, yang terdiri atas 25 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, 612 calon bupati dan wakil bupati, serta 101 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.

Pahala mengatakan, secara umum, berdasarkan jenis kelamin calon kepala daerah 2020 masih didominasi oleh calon laki-laki. Sedangkan berdasarkan usia,
sebagian besar calon berusia di atas 50 tahun.

Sementara itu, berdasarkan latar belakang profesi, calon kepala daerah didominasi birokrat. Sedangkan calon wakil kepala daerah didominasi oleh pengusaha atau swasta lainnya.

"Berdasarkan materi pelaporan tersebut, calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan atas nama Muhidin mencatatkan nilai harta tertinggi yaitu sebesar Rp674.227.888.866, dengan nilai aset terbesar berupa 19 Harta tidak bergerak dengan total nilai sebesar Rp293.600.695.000," ungkap Pahala.

Berikut ini 10 calon kepala daerah Pilkada 2020 terkaya berdasarkan laporan analisis KPK:

  1. Muhidin, calon Wakil Gubernur Kalimantan Selatan: Rp674.227.888.866.
  2. Aep Syaepuloh, calon Wakil Bupati Karawang: Rp391.744.609.664.
  3. Arbain M. Noor, calon Wakil Bupati Paser: Rp289.813.510.845.
  4. Muchtar Ali Yusuf, calon Bupati Bulukamba: Rp287.551.712.165.
  5. Andrei Angouw, calon Wali Kota Manado: Rp273.575.845.945.
  6. Hadianto Rasyid, calon Wali Kota Palu: Rp263.582.578.396.
  7. Wenny Lumentut, calon Wakil Wali Kota Tomohon: Rp222.007.796.662.
  8. M. Ramdhan Pomanto, calon Wali Kota Makassar: Rp197.522.838.457.
  9. Olly Dondokambey, calon Gubernur Sulawesi Utara: Rp179.156.295.217.
  10. Fadli Ananda, calon Wakil Wali Kota Makassar: Rp149.259.675.073.

3. Calon Wakil Bupati Sijunjung memiliki harta kekayaan terendah

KPK: Calon Kepala Daerah Pilkada Usia di Bawah 50 Tahun Lebih TajirIlustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Pahala menyampaikan, calon kepala daerah dengan nilai pelaporan harta terendah adalah calon Wakil Bupati Kabupaten Sijunjung, Indra Gunalan. Total harta kekayaan yang dimiliki Indra defisit sebesar Rp3.550.090.050. Defisit tersebut disebabkan adanya utang sebesar Rp7,9 miliar.

"Yang paling miskin itu hartanya minus Rp3,5 miliar dengan utang juga ada di dalam situ. Kita gak ngerti sama sekali. Nanti kalau dia terpilih kita pasti klarifikasi, bagaimana bisa sih minus begitu?" ucap dia.

Berikut ini 10 calon kepala daerah Pilkada 2020 dengan harta kekayaan terendah berdasarkan laporan analisis KPK:

  1. Indra Gunalan, calon Wakil Bupati Sijunjung: - Rp3.550.090.050.
  2. Bong Ming Ming, calon Wakil Bupati Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung: - Rp990.711.186.
  3. Tri Suryadi, calon Bupati Padang Pariaman, Sumatra Barat: - Rp988.000.000.
  4. Saipul A. Mbuinga, calon Bupati Pahuwato, Gorontalo: - Rp702.128.300.
  5. M. Sholihin, calon Bupati Indramayu: - Rp667.024.043.
  6. Afif Nurhidayat, calon Bupati Wonosobo: - Rp666.000.000.
  7. Hamdanus, calon wakil Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat: - Rp295.890.837.
  8. Untung Tamsil, calon Bupati Fakfak, Papua Barat: - Rp212.308.888.
  9. Herman, calon Wakil Bupati Tana Tidung, Kalimantan Utara: - Rp194.000.000.
  10. Ferizal Ridwan, calon Bupati Lima Puluh Kota, Sumatra Barat: - Rp121.719.928.

Baca Juga: 5 Calon di Pilkada 2020 Ini Tajir Melintir, Hartanya Mencapai Rp391 M

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya