Mahasiswa dan Pelajar Bersihkan Coretan Bekas Kericuhan di Sekitar DPR

Aksi itu jadi bentuk tanggung jawab mahasiswa dan pelajar

Jakarta, IDN Times - Sejumlah mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam kelompok Aktivis Milenial dan (Z), menjalankan aksi bersih-bersih dengan mengecat ulang tembok di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).

Tembok-tembok itu menjadi sasaran aksi vandalisme oleh oknum pengunjuk rasa selama demo beberapa waktu yang lalu.

1. Kegiatan bersih-bersih berawal dari keresahan mereka

Mahasiswa dan Pelajar Bersihkan Coretan Bekas Kericuhan di Sekitar DPRDokumen Aktivis Milenial (Z)

Arief Rosyid selaku inisiator kegiatan mengungkapkan, aksi yang mereka lakukan karena merasa resah dengan adanya coretan-coretan yang membekas di berbagai sudut jalanan kawasan Gedung Parlemen. Hal itu, juga membuat Ibu Kota terkesan kumuh.

"Kami dari aktivis milenial dan kawan-kawan pelajar dari SMA dan SMK se-derajat mengapresiasi bahwa budaya demokrasi anak-anak muda tetap subur dan berkembang, baik aktivis yang turun kejalan maupun yang meramaikan dunia maya," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times di Jakarta, Jumat (4/10).

Baca Juga: Komnas HAM Minta Polisi Tidak Proses Hukum Pelajar yang Demo DPR

2. Aksi mengecat menjadi bentuk tanggung jawab mahasiswa dan pelajar

Mahasiswa dan Pelajar Bersihkan Coretan Bekas Kericuhan di Sekitar DPRDokumen Aktivis Milenial (Z)

Selain itu, lanjut Arief, kegiatan mengecat tembok menjadi bentuk tanggung jawab para mahasiswa dan pelajar.

"Setelah aksi demo kemarin kami melihat banyak coret-coretan dinding, maka dari itu kami dari Aktivis Milenial dan Aktivis (Z) bersama-sama membuat kegiatan ngecat bareng pascademo, agar terlihat lebih rapih," jelas Arief.

3. Pelajar yang ikut berdemo sebagai bentuk kepedulian terhadap demokrasi

Mahasiswa dan Pelajar Bersihkan Coretan Bekas Kericuhan di Sekitar DPRDokumen Aktivis Milenial (Z)

Ditempat yang sama, Presiden Forum OSIS DKI Jakarta, Alvinaldy Fitrah menilai, ia tidak menyalahkan pelajar yang mengikuti aksi demo. Justru, hal itu sebagai bentuk kepedulian terhadap demokrasi di Tanah Air.

"Yang perlu dilakukan adalah bersama menyiapkan wadah untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi dan keresahannya dalam melihat isu-isu politik di Indonesia sesuai dengan ranahnya sebagai pelajar," ujar Alvinaldy.

Beberapa waktu lalu, mahasiswa dari berbagai kampus di sejumlah daerah di Indonesia, menggelar serangkaian aksi menolak revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). Tidak hanya mahasiswa, pelajar, buruh, hingga jurnalis pun ikut turun menyampaikan aspirasinya.

Aksi itu dilaksanakan sejak Kamis (19/9) lalu, hingga puncaknya Selasa (24/9) di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat. Aksi juga berlanjut dan berakhir rusuh pada Senin (30/9) lalu. Tak hanya di Jakarta, aksi juga berlangsung di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara (Sumut), Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan sebagainya.

Baca Juga: Sampah Sisa Kericuhan di Jakarta Nyaris 20 Ton

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya