Menhub Imbau Masyarakat Tak Gunakan Motor Saat Mudik

Jumlah pemudik 2019 diprediksi capai 23 juta orang

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menghimbau kepada para pemudik agar tak menggunakan kendaraan roda dua atau motor, saat menjalani kegiatan mudik lebaran 2019.

Budi memaparkan, berdasarkan pengalaman pada mudik tahun lalu, angka kecelakaan yang disebabkan oleh sepeda motor mencapai angka sekitar 70 persen. Hal itu dia sampaikan dalam acara Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertajuk 'Mudik Aman Dan Lancar' di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (20/5).

"Saya sampaikan berkali-kali, agar pemudik tidak menggunakan motor. Karena pada mudik tahun lalu, kecelakaan banyak dari motor yakni 70 persen," ujar Budi.

1. Dari pada naik motor, masyarakat lebih baik manfaatkan program mudik gratis

Menhub Imbau Masyarakat Tak Gunakan Motor Saat MudikIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Budi, pihaknya mempunyai alternatif bagi pemudik agar tidak menggunakan motor, salah satunya dengan memanfaatkan program mudik gratis kereta api dan kapal laut yang telah disiapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Jadi, hal (mudik gratis) tersebut, bisa memberikan alternatif kepada masyarakat yang akan mudik tahun ini," katanya.

Budi menambahkan, mudik tahun ini, pemerintah lebih mengutamakan aspek keselamatan dan kenyamanan bagi para pemudik. "Maka itu safety harus ditingkatkan dan kesehatan penumpang," ucapnya.

Baca Juga: Menhub Cek Kesiapan Penerapan One Way Mudik Lebaran 2019

2. Jumlah pemudik 2019 diprediksi capai 23 juta orang

Menhub Imbau Masyarakat Tak Gunakan Motor Saat MudikANTARA FOTO/Moch Asim

Dalam kesempatan itu, Kemenhub kata Budi, memperkirakan ada kenaikan jumlah pemudik pada lebaran tahun ini. Kenaikan jumlah pemudik itu menurutnya tidak jauh berbeda dari tahun lalu yakni, sekitar enam persen.

"Kenaikan ini akan terjadi lagi tahun ini. Kami lihat yang terjadi kurang lebih akan menjadi 23 juta orang yang akan mudik," katanya.

Dia mengatakan, pada tahun lalu, jumlah pemudik meningkat sebesar 6,32 persen. Angka tersebut naik dari 20,4 juta orang menjadi 21,7 juta orang. 

"kenaikan paling tinggi terjadi pada pemudik yang menggunakan angkutan laut sebesar 9,35 persen dari 1,06 juta menjadi 1,16 juta. Kemudian disusul penumpang dengan moda penyeberangan 8,49 persen dari 4,05 juta menjadi 4,40 juta. Lalu, pemudik yang menggunakan moda angkutan kereta api sebesar 7,6 persen dari 4,91 juta menjadi 5,29 juta," papar Dia.

Kemudian, pemudik yang menggunakan jalur udara atau pesawat terbang naik 5,72 persen dari 5,96 juta menjadi 6,30 juta. Dan yang terakhir, pemudik yang menggunakan jalur darat naik 2,97 persen dari 4,37 juta menjadi 4,50 juta.

3. Sistem one way tak menutup kemungkinan diperpanjang hingga 3 Mei

Menhub Imbau Masyarakat Tak Gunakan Motor Saat MudikANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Ditempat yang sama, Kepala Bagian (Kabag) Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin mengatakan, dengan adanya jalan tol baik operasional maupun fungsional, pemudik yang menggunakan jalur darat diperkirakan akan bertambah.

Pemerintah melalui Korlantas Polri akan menerapkan sistem one way atau satu arah pada puncak mudik pada 31 Mei 2019 hingga 2 Juni 2019. Sistem tersebut akan dilakukan di Tol Cikampek hingga Tol Brebes yakni dari KM 29 hingga KM 262.

"(Sistem one way) Ini situasional, kalau dibutuhkan ya kita lanjutkan ke tanggal 3 Juni. Tapi kita pertimbangkan puncaknya kapan," kata Benyamin.

Baca Juga: Pemudik Diimbau Gunakan Kecepatan Tak Lebih dari 100 Km/Jam di Tol

4. H-10 Lebaran, jalur mudik dipastikan bebas lubang

Menhub Imbau Masyarakat Tak Gunakan Motor Saat Mudik

Selain mempersiapkan ruas tol untuk dioperasikan pada mudik Lebaran 2019, Pemerintah juga melakukan perbaikan pada ruas-ruas jalan nasional non-tol yang akan dilalu para pemudik, salah satunya yaitu, jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto mengatakan, untuk Jawa, jalur non-tol yang dapat digunakan oleh para pemudik yaitu jalur Pantura, jalur Pantai Selatan (Pansela) dan jalur tengah.

Untuk jalur Pantura, lanjut Sugiyartanto, sepanjang 1.341 kilometer (KM) sudah siap digunakan. Menurutnya, di jalur tersebut memang masih terdapat lubang.

"Khusus di Jawa, di Pantura memang masih ada 1-2 lubang. Tetapi H-10 sudah beres semua," ujar dia.

Sementara itu, untuk jalur Pansela, dari 1.405 KM, sepanjang 981 KM dinyatakan sudah siap digunakan. "Pansel ini kita sebut non-tol road tourism karena banyak tempat pariwisata seperti Pangandaran, kemudian pantai selatan Yogyakarta," sambung Sugiyartanto.

Dia menambahkan, selain dua ruas tersebut, masih ada pilihan jalur alternatif non-tol yang dapat digunakan bagi para pemudik, yaitu lintas tengah jawa dengan panjang 1.197 KM dan lintas selatan Jawa sepanjang 888 KM.

"Jadi selain mengurus tol, Bina Marga juga mengurus jalur non-tol dari Jakarta menuju ke timur," jelasnya.

Baca Juga: Mudik Jarak Jauh Jangan Takut, Simak Nih 9 Tipsnya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya