Nadiem Makarim: Gojek Super App Pertama di ASEAN

Pengguna aktif Gojek mencapai 1,5 lipat dari kompetitornya

Jakarta, IDN Times - Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Global Gojek Nadiem Makarim mengatakan, Gojek menjadi Super App pertama di ASEAN bahkan di dunia.

"Di China pun gak ada aplikasi kayak kita, kami berbeda dengan WeChat," ujar Nadiem dalam konferensi pers GOJEK dan Mitra Juara GOJEK 2019, di Jakarta, Kamis (11/4).

1. Gojek mempunyai tiga Super App

Nadiem Makarim: Gojek Super App Pertama di ASEANIDN Times/Axel Jo Harianja

Nadiem menjelaskan, bahwa Gojek merupakan aplikasi yang memiliki tiga Super App dalam satu platform. Pertama, Gojek app untuk semua transaksi dalam satu aplikasi. Kedua, fitur Go untuk usaha mikro, kecil, dan menengah, dan yang ketiga, aplikasi super untuk mendapatkan pendapatan dan pekerjaan.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Gojek akan terus mendalami strategi super app yang telah mereka miliki untuk terus dikembangkan.

"Kami punya tiga pilar besar. Yakni, transportasi manusia, logistik dan makanan serta yang paling besar adalah payment dan financial services. Keuangan adalan critical problem yang harus diselesaikan," jelasnya.

Diketahui, Super App merupakan aplikasi yang menawarkan berbagai layanan di dalam satu platform. Dengan menjadi super app pengguna tidak perlu lagi berpindah aplikasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Baca Juga: Hore! Gojek Bakal Layani Wisatawan di Danau Toba Mulai 25 April 2019

2. Gojek memiliki 1,5 kali lipat pengguna aktif dibandingkan kompetitornya

Nadiem Makarim: Gojek Super App Pertama di ASEANIDN Times / Axel Jo Harianja

Nadiem Makarim mengungkapkan, perkembangan bisnis perusahaan itu semakin berkembang dalam tujuh tahun terakhir. Bahkan, Nadiem mengklaim, Gojek memiliki active user terbanyak dibandingkan kompetitornya.

"Kami punya active user terbanyak sudah 1,5 kali lipat dari 'sebelah'. Gojek jadi aplikasi ride-sharing yang digunakan di Indonesia dan regional," ungkap Nadiem.

Nadiem kemudian menceritakan, Gojek yang awalnya berasal dari call center sederhana dengan 20-30 mitra driver, kini telah berkembang menjadi ekosistem yang menghubungkan pelanggan.

"Sekarang Gojek sudah jadi aplikasi yang dipakai di regional. Kami memiliki 1,7 juta mitra driver dengan lebih dari 300 merchant, 600 penyediakan layanan untuk hidup yang lebih sejahtera," kata Nadiem.

3. Gross transaction value Gojek naik 13,5 lipat dalam dua tahun

Nadiem Makarim: Gojek Super App Pertama di ASEANIDN Times/Axel Jo Harianja

Selain itu, salah satu platform Gojek lainnya yakni GoFood kata Nadiem menjadi layanan pesan antar makanan nomor tiga di dunia. Tak hanya itu, layanan uang elektronik Gopay juga disebut paling banyak digunakan di Indonesia. Hal ini menurut Nadiem yang membuat Gojek lebih unggul dari kompetitornya berdasarkan segi transaksi e-commerce.

"Gross transaction value (GTV) Gojek melonjak 13,5 lipat dibanding tahun 2016 hingga 2018. Di 2018, GTV Gojek tembus diangka US$9 miliar atau mencapai sekitar Rp127 triliun pada 2 miliar transaksi selama setahun," jelas Nadiem.

4. Gojek akan terus memperkuat posisinya di Indonesia

Nadiem Makarim: Gojek Super App Pertama di ASEANIDN Times/Axel Jo Harianja

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, Gojek dinilai berhasil membawa dampak positif dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun pasar. Ia pun siap membawa Gojek semakin kuat baik di Indonesia maupun level Asia Tenggara.

"Menang di Indonesia, menang di Asia Tenggara. Gojek akan terus memperkuat posisinya di masyarakat Indonesia. Tanpa dukungan masyarakat, driver, merchant dan UKM tidak akan ada Gojek," katanya.

Baca Juga: Gojek Jadi Aplikasi Ride-Sharing Paling Banyak Digunakan di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya