Nestapa Penjual Pizza di Tengah COVID-19, Omzet Turun 50 Persen

Untungnya, ia masih bisa menggaji karyawannya dengan layak

Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona atau COVID-19 seakan menjadi momok bagi para pekerja. Bagaimana tidak, pendapatan beberapa pekerja harian atau usaha mandiri semakin berkurang.

Hal ini juga disebabkan imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah, hingga penerapan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah. Sektor yang paling terdampak adalah dunia usaha, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Salah satu pelaku UMKM bernama Gerry Christian Bunadi, menceritakan bahwa sekarang bukan hal yang mudah bisa mempertahankan usahanya selama COVID-19 mewabah.

"Usaha gua ini bergerak di bidang food and beverage. Gua menjual pizza sama minumannya itu ada kopi. Terus kebetulan restoran gua ini baru buka sekitar 2 bulan," jelas Gerry saat dihubungi IDN Times, Selasa (28/4).

1. Usaha sedang berkembang, namun harus berhenti sementara karena COVID-19

Nestapa Penjual Pizza di Tengah COVID-19, Omzet Turun 50 PersenUMKM Yang Terus Berjuang di tengah Wabah COVID-19 (Dok. Selembar Pizza)

Pemilik restoran Selembar Pizza ini menjelaskan, wabah virus corona benar-benar berdampak untuk usahanya. Dia menceritakan, pada awal bulan tahun 2020, memang belum banyak pelanggan yang datang ke restorannya.

Pada bulan Februari, pelanggan berangsur ramai. Banyak komunitas-komunitas hingga mahasiswa yang menjadikan Selembar Pizza sebagai tempat nongkrong, makan dan minum, hingga mengerjakan tugas.

"Di bulan kedua itu kita happy ya ngelihatnya, customer kita kan ramai. Terus juga tempatnya ramai, yang order by online juga ramai. Pas masuk bulan ketiga (Maret) ini, isu virus corona muncul," ungkap Gerry.

Restoran yang berada di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat ini seketika kehilangan nyawanya. Sepinya pelanggan, membuat Gerry harus menutup sementara restorannya pada akhir bulan Maret lalu.

"(Dampak COVID-19) Sangat berpengaruh. Restoran gua ini baru banget buka dan belum balik modal juga," kata Gerry.

"Pas menutup toko sih, ya rumit. Kita juga pusing, kita baru bayar sewa (tempat), terus juga baru 2 bulan buka, gak ada pemasukan tuh," sambungnya.

Baca Juga: Murung Pedagang Pasar Ciputat Dirundung COVID-19

2. Mempertahankan usahanya via online

Nestapa Penjual Pizza di Tengah COVID-19, Omzet Turun 50 PersenUMKM Yang Terus Berjuang di tengah Wabah COVID-19 (Dok. Selembar Pizza)

Selama restorannya ditutup, Gerry mencoba peruntungan lain dengan berjualan makanan via online. Dia mengatakan, akibat virus corona, omzet usahanya menurun hingga 50 persen.

"Jadi kita coba dagang makanan lain yang bisa di-online-in. Contohnya dessert," ucapnya.

Pria berusia 25 tahun ini mengatakan, dia memutuskan membuka kembali restorannya setelah hampir satu bulan ditutup.

Jam operasi juga dibatasi menjadi pukul 10.00-20.00 WIB, dari yang sebelumnya dari pukul 11.00-23.00 WIB. Meski restoran kembali dibuka, pemesanan hanya dilayani lewat ojek online (ojol).

"Kita promoin makanan di online untuk memperkenalkan ke pasar juga. Terus biar orang percaya 'oh makanan kita bersih loh, higienis'," ujar Gerry.

3. Tetap mempekerjakan karyawannya dengan upah yang layak

Nestapa Penjual Pizza di Tengah COVID-19, Omzet Turun 50 PersenUMKM Yang Terus Berjuang di tengah Wabah COVID-19 (Dok. Selembar Pizza)

Sebelum virus corona mewabah, Gerry mempekerjakan dua orang karyawan. Namun, satu karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri. Kini, Gerry menjalankan usahanya bersama sang kekasih dan satu orang karyawan. Dia memastikan, karyawannya tetap diberikan upah yang layak.

"Kalau untuk pengurangan gaji kita gak ada. Malah, kita kasih bonus kalau misalkan mencapai target. Sekarang omzet sudah normal dan berjalan stabil," ujarnya.

Harga pizza yang dijual tidak begitu mahal. Untuk satu lembar pizza, dihargai Rp10 ribu. Sedangkan satu loyang pizza, seharga Rp75 ribu. Untuk minumannya, berada di angka Rp5-20 ribu. Bertepatan dengan bulan Ramadan, Selembar Pizza menyediakan promo menarik yang bisa dipesan via online.

Lebih lanjut, Gerry berharap, virus corona cepat berlalu agar semua aktivitas dapat berjalan dengan normal.

"Karena kita berharap banget dari customer yang ada di sini ya, dari anak-anak kampus. Kita berharapnya secepatnya lah ditemukan vaksin (COVID-19). Semoga semua berjalan normal lagi," jelas pria asal Jakarta ini.

Baca Juga: Menkop Teten Masduki: E-Commerce Solusi UMKM di Tengah COVID-19

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya