Pendaki Bertingkah Aneh dan Tewas di Gunung Lawu, karena Hipotermia?

Pendaki itu sempat membuka baju di atas Gunung Lawu

Jakarta, IDN Times - Pada Jumat, 24 Juli lalu media sosial digemparkan dengan video seorang pendaki di Gunung Lawu, Jawa Timur. Video itu menggambarkan detik-detik bagaimana pendaki gunung bernama Andi Sulistyawan,18, bergelagat aneh sebelum ditemukan meninggal keesokan harinya.

Lantas, apa penyebab Andi meninggal? Benarkah karena hipotermia? Berikut ulasannya yang telah dirangkum IDN Times dari berbagai sumber.

Baca Juga: 5 Fakta Hipotermia yang Belum Diketahui Banyak Orang

1. Andi mendaki Gunung Lawu bersama temannya pada Sabtu, 4 Juli 2020

Pendaki Bertingkah Aneh dan Tewas di Gunung Lawu, karena Hipotermia?Pendaki Gunung yang diduga tewas di Gunung Lawu karena hiportemia (twitter @Permadyyy)

Dilansir dari akun twitter@Permadyyy, dijelaskan bagaimana kronologi kejadian yang menimpa Andi. Cerita ini dikutip dari wawancara eksklusif Lembah Manah kepada rekan Andi. Salah satu rekan yang ikut mendaki dengan Andi bernama Fajar mengatakan, mereka berangkat pada Sabtu, 4 Juli 2020.

Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 14.00 WIB menuju Gunung Lawu, melalui Cemoro Sewu. Rombongan berjumlah enam orang yang beranggotakan lima laki-laki dan satu perempuan.

"Mereka adalah Nurhayati, Fajar, Irfan,Tegar, Danu, dan Alm. Andi. Mereka sampai ke basecamp dan langsung mendaftar untuk melakukan pendakian sekitar jam 3 sore. Mereka sempat berfoto2 di sekitaran basecamp sampai akhirnya start mendaki sekitar jam 4 sore," cuitnya pada Jumat, 24 Juli 2020.

Keenamnya tiba di pos 2 usai magrib dan beristirahat sembari minum kopi. Dalam perjalanan mereka dari pos basecamp menuju pos 2, tidak ada kejanggalan apa pun yang mereka rasakan. Bahkan mereka, termasuk Andi, dalam kondisi fit dan baik-baik saja.

"Namun dalam proses pendakian, menurut keterangan Fajar, almarhum (Andi) agak sedikit kurang sopan dan sempat ditegur. Namun, beliau mengabaikan sehingga akhirnya dibiarkan saja," kata @Permadyyy.

2. Andi hilang usai menemani temannya buang air kecil

Pendaki Bertingkah Aneh dan Tewas di Gunung Lawu, karena Hipotermia?Pendaki Gunung yang diduga tewas di Gunung Lawu karena hiportemia (twitter @Permadyyy)

Mereka melanjutkan pendaikan setelah Isya dan sampai di Hargo Dalem pukul 23.00 WIB. Perlu diketahui, Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Andi dan teman-temannya mendirikan tenda. Tenda berjumlah dua di mana satu berkapastias dua orang dan yang satu lagi berkapasitas lima orang. Setelah mendirikan tenda mereka makan dan ngopi bersama. Dalam keadaan lelah dan ngantuk, mereka pun langsung masuk ke tenda masing-masing untuk tidur sekitar pukul 24.00 WIB. Namun, Andi malah tidur di luar tenda.

Di saat mereka semua terlelap dan tertidur pulas, sekitar pukul 03.00 WIB Nur terbangun dan hendak buang air kecil. Nur membangunkan Fajar, tetapi Fajar tidak juga bangun karena mungkin sangat lelah. Nur pun memberanikan diri untuk keluar tenda sendiri dan buang air sendiri.

Namun setelah keluar tenda, Nur melihat sosok bayangan hitam tinggi dari kejauhan dan melangkah mendekatinya. Semakin mendekat, Nur merasa tak asing. Yang mendekat ternyata Andi. Nur lantas meminta Andi menemaninya buang air kecil di sekitar semak-semak. Saat Nur meminta Andi untuk mengantarnya buang air, Andi hanya diam saja. Hingga kedua kalinya meminta, akhirnya Andi menjawab “ya udah situ”.

"Di posisi Nur buang air, Andi berada di belakang Nur sekitar 2 meter dan berdiri membelakangi Nur. Namun, ketika Nur selesai buang air kecil dan menengok ke belakang, ternyata Andi sudah tidak ada di belakangnya," kata Fajar.

Karena mengira Andi sudah kembali ke tenda, Nur tidak mengeceknya. Hingga akhirnya pada pukul 06.00 WIB, mereka baru sadar bahwa Andi tidak ada lagi di tenda. Pada Minggu, 5 Juli 2020 pukul 17.00, mereka tiba di basecamp. Motor Andi juga masih ada di lokasi. Alhasil, pihak basecamp berkoordinasi dengan relawan lain untuk mencari Andi.

3. Perilaku aneh Andi saat ditemukan rombongan pendaki lain

Pendaki Bertingkah Aneh dan Tewas di Gunung Lawu, karena Hipotermia?Pendaki Gunung yang diduga tewas di Gunung Lawu karena hiportemia (twitter @Permadyyy)

Pada Minggu, 5 Juli 2020 ada rombongan pendaki lainnya yang akan mendaki Gunung Lawu. Mereka mulai mendaki pukul 11.00 WIB. Singkat cerita, rombongan ini tiba di pos 4 pukul 13.30 WIB. Mereka melanjutkan perjalanan dan seketika melihat seorang pria menggunakan baju merah di atas Gunung Lawu.

Mereka pun heran dan bertanya-tanya mengapa lelaki itu sendirian. Pria itu berlari turun dan mengambil sebuah pohon Cantigi. Dia kemudian membuka baju dan menggulung pohon Cantigi tersebut dengan bajunya.

"Lalu dia duduk dengan pohon cantiginya yang dibalut baju merahnya dan Mas Udin sempat bertanya. Kamu dari mana? Beliau menjawab dengan raut muka terheran-heran “dari Kemuning mas”. Lalu ditanya rombongan sampean berapa orang? Beliau menjawab lagi enam mas," ujarnya.

Pria ini mengaku akan ke camp dekat warung Mbok Yem dan akan pulang pada malam harinya. Mbok Yem merupakan penjual makanan di atas ketinggian sekitar 3150 mdpl dari puncak Lawu. Sejak 1980-an dia sudah berjualan di sana, sehingga dikenal dengan sebutan warung di atas awan.

4. Andi ditemukan tewas dalam keadaan tidak menggunakan baju

Pendaki Bertingkah Aneh dan Tewas di Gunung Lawu, karena Hipotermia?Gunung Lawu tampak dari wilayah Magetan, Jawa Timur. Dok.IDN Times

Rombongan Udin sebenarnya ingin membujuk pria itu segera naik dan menemui rombongannya. Namun Udin berpikir bahwa Andi mungkin sedang melakukan ritual. Mengingat, Gunung Lawu penuh dengan cerita mistis.

Singkat perjalanan, rombongan Udin tiba di camp dan beristirahat. Pagi harinya pada Senin, 6 Juli 2020, rombongan Udin mendengar kabar dari rombongan lain bahwa ada pendaki yang terjatuh. Pendaki tersebut bernama Andi.

Udin lalu ditemui oleh salah satu tim penyelamat untuk menemani mencari korban. Korban ditemukan dalam keadaan tidak menggunakan baju, persis seperti pria yang ditemui di hari sebelumnya.

"Setelah disamakan, ternyata benar, jasad tersebut adalah jasad Andi yang hilang dari rombongan Fajar dkk," ucapnya.

5. Andi diduga meninggal karena hipotermia

Pendaki Bertingkah Aneh dan Tewas di Gunung Lawu, karena Hipotermia?Ilustrasi identifikasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Andi disinyalir menderita hipotermia. Hipotermia adalah kondisi di mana saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal yaitu di bawah 35 derajat Celsius. Gejala kondisi ini apabila tidak ditangani dengan cepat adalah berbicara cadel, bergumam atau gagap, denyut jantung lemah dan tidak teratur.

Kemudian menggigil terus menerus, merasa kedinginan, tidak dapat menghangatkan diri, tubuh menjadi kaku dan sulit bergerak, penurunan kesadaran dan seperti kebingungan.

"Hal yang aneh di sini adalah apabila hipotermia, mengapa Andi ditemukan meninggal dengan keadaan telanjang dada atau gak pakai baju? Mungkin ini adalah salah satu efek dari hipotermia itu sendiri sehingga yang bersangkutan bertindak demikian," ucapnya.

Nah, guys dari itu semua, buat kalian yang ingin pergi kemana saja termasuk mendaki gunung, harus memastikan kondisi tubuh kamu kuat, mengikuti aturan yang ditetapkan, dan menjaga sikap.

Baca Juga: 6 Pertolongan Pertama untuk Atasi Hipotermia yang Wajib Kamu Tahu

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya