Polda Papua Selidiki Dugaan KKB Minta Dana ke Aparat Desa

Polda Papua akan tingkatkan patroli

Jakarta, IDN Times - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan dana desa akan diberikan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Dugaan dana desa dipakai KKB, sampai dengan saat ini masih berupa indikasi dan dugaan," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).

Baca Juga: Stafsus Presiden Billy Mambrasar Komitmen Bangun Indonesia dari Papua

1. Polri gandeng PPATK mendalami dugaan dana tersebut

Polda Papua Selidiki Dugaan KKB Minta Dana ke Aparat Desa(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Terkait hal itu, Kepolisian Daerah (Polda) Papua bersama Pemprov Papua menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), untuk mendalami dugaan penyalahgunaan dana tersebut.

"Ada beberapa petunjuk adanya permintaan, baik lisan maupun tulisan. Itu yang masih didalami," kata Asep.

2. Polda Papua melarang aparat desa sumbang dana ke KKB

Polda Papua Selidiki Dugaan KKB Minta Dana ke Aparat Desa(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

Polda Papua juga melarang aparat desa memberikan bantuan atau dukungan pendanaan kepada KKB. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, kini beredar surat dari KKB yang ditujukan kepada para kepala kampung, untuk meminta dukungan pendanaan.

"Saya mengingatkan para kepala kampung agar jangan memberikan anggaran atau dana sedikit pun kepada kelompok-kelompok ini, apapun alasannya. Kami akan tindak tegas," kata Paulus di Timika, Papua, dilansir Antara, Sabtu (23/11).

3. Dana diduga untuk membeli amunisi dan senjata api

Polda Papua Selidiki Dugaan KKB Minta Dana ke Aparat Desa(IIustrasi) Unsplash/Kenny Luo

Paulus mengklaim, KKB yang selama ini sering melakukan serangkaian aksi teror penembakan maupun pembunuhan terhadap aparat dan warga sipil di pedalaman Papua, sering menekan banyak pihak untuk menggalang dukungan pendanaan.

Dana-dana tersebut, kata Paulus, digunakan kelompok bersenjata untuk membeli dan mendapatkan amunisi maupun senjata api. Karena itu, Polda Papua dan jajaran Polres di seluruh wilayah Papua, akan meningkatkan patroli serta razia senjata tajam dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

"Saya mengimbau kepada saudara-saudara yang lain agar jangan membawa alat tajam maupun bahan-bahan yang mencurigakan. Kami tidak segan-segan akan memproses hukum orang-orang yang kedapatan membawa alat tajam maupun barang-barang mencurigakan lainnya," kata Paulus.

Baca Juga: DPD Minta Mahasiswa Papua Dibebaskan, Polri: Proses Hukum Tetap Lanjut

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya