Polisi Buru 3 Anak Terduga Teroris Sibolga Abu Hamzah

Ketiga anak Abu Hamzah dicari untuk dimintai keterangan

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, polisi kini mencari tiga anak terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, Husain alias Abu Hamzah (AH). Pencarian ketiga anak itu, kata Dedi, guna menggali keterangan untuk mengumpulkan informasi.

"Tiga anak lainnya sedang dicari atas nama H berusia 18 tahun, A berusia 16 tahun, dan S berusia 11 tahun," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/3).

Baca Juga: Bom Sibolga, Kenapa Istri Abu Hamzah Lebih Militan?

1. Polisi masih mengidentifikasi jenazah korban ledakan di rumah Abu Hamzah

Polisi Buru 3 Anak Terduga Teroris Sibolga Abu HamzahIDN Times/Istimewa

Sebelumnya, Istri Abu Hamzah diduga meledakkan diri dengan menggunakan bom lontong. Polisi telah melakukan upaya negosiasi, tapi Solimah, istri Abu Hamzah, lebih memilih bunuh diri ketimbang menyerahkan diri. Aksi tersebut juga merenggut nyawa anaknya yang masih berusia dua tahun.

Solimah meledakkan diri di kediamannya di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/3) dini hari sekitar pukul 01.20 WIB.

Terkait hal itu, jenazah anak dan istri Abu Hamzah masih diautopsi oleh pihak kepolisian.

"Tim DVI masih terus mengidentifikasi serpihan tubuh yang sudah dievakuasi dari TKP," kata Dedi.

2. Istri Abu Hamzah meledakkan diri karena yakin dini hari waktu malaikat turun

Polisi Buru 3 Anak Terduga Teroris Sibolga Abu HamzahIDN Times/Istimewa

Sebelumnya, Dedi menyatakan, istri terduga teroris Abu Hamzah yakni Solimah melakukan aksi bom bunuh diri pada dini hari bersama anaknya, karena alasan keagamaan. Aksi bom bunuh diri itu dilakukan di kediaman Abu Hamzah di Sibolga.

"Waktu antara pukul 01.30 sampai jam 02.00 pagi pemahaman mereka itu waktu salat tahajud. Jam itu jam krusial yang dipahami mereka bahwa malaikat turun," katanya.

Dedi mengatakan, Solimah meyakini, dengan mati pada waktu dini hari maka dosanya akan diampuni. Padahal, lanjut dia, hal itu bertentangan dengan ajaran agama.

"Dengan melakukan di jam itu mereka meyakini akan langsung syahid," jelas Dedi.

3. Densus 88 lebih dulu menangkap terduga teroris di Lampung

Polisi Buru 3 Anak Terduga Teroris Sibolga Abu HamzahIDN Times/Fadli Syahputra

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, penangkapan di Kota Sibolga, diawali dengan meringkus terduga teroris berinisial RIN alias PS. Pemuda 23 tahun ini diringkus dari Kelurahan Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (9/3) lalu. 

"RIN alias PS ditangkap di dalam rumah, di situ tim mendapati sejumlah benda yang diduga alat untuk merakit bom. Barang bukti langsung diamankan tim penjinak bahan peledak," ujar Tito. 

Bermodalkan informasi dari RIN, tim Densus 88 bergerak menuju Jalan Cendrawasih, Kota Sibolga, dan berhasil meringkus teman RIN. Namun, sewaktu penangkapan, terduga pelaku sudah memasang bom di rumahnya.

Satu di antaranya meledak dan mengenai personel sehingga harus mendapatkan perawatan medis.  "Tapi tidak membahayakan," jelas Tito. 

Setelah diamankan, pelaku mengakui bahwa ada dua lagi temannya yang berada di Sibolga. Polisi kemudian bergerak cepat dan tim akhirnya meringkus keduanya.

Abu Hamzah sendiri telah ditangkap pada Selasa (12/3) lalu. Istrinya Solimah yang diduga memiliki paham lebih radikal, meledakkan diri dengan bom rakitan saat bersama anaknya di dalam rumah. Solimah sempat dibujuk oleh petugas dan tokoh masyarakat untuk menyerahkan diri, tetapi dia memilih meledakkan diri.

Baca Juga: Wiranto: Bom Sibolga Tidak Ada Kaitannya dengan Pemilu

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya