Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ambulans Partai Gerindra Berisi Batu

Aktor intelektual di balik kerusuhan 22 Mei masih dicari

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya telah memeriksa sekitar 10 orang saksi, terkait penemuan mobil ambulans berlambang Partai Gerindra, yang di dalamnya berisi batu.

"(Sudah periksa) 10 orang, termasuk pemilik, dan akan didalami. Pemiliknya sudah teridentifikasi, driver, saksi sudah dimintai keterangan," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).

1. Aktor intelektual masih dicari

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ambulans Partai Gerindra Berisi BatuIDN Times/Axel Joshua Harianja

Selain itu, polisi kata Dedi, saat ini masih terus melakukan penyelidikan, termasuk mencari tahu aktor intelektual terkait penemuan mobil ambulans berisi batu tersebut.

"Mengarah nanti kepada aktor intelektual mendesain ini," kata Dedi.

Meski begitu, Dedi belum dapat memastikan apakah aktor intelektual yang dimaksud merupakan bagian dari Partai Gerindra.

"(Aktor intelektual bagian dari partai?) Ya itu masih didalami. Karena ada logo partai politik. Tapi apa benar milik partai politik atau simpatisan, atau pengurus partai politik, masih didalami," jelas Dedi.

2. Polda Metro amankan ambulans berlambang Partai Gerindra

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ambulans Partai Gerindra Berisi BatuIDN Times/Dok. Istimewa

Polda Metro Jaya sebelumnya mengamankan sebuah mobil ambulans yang berlambang Partai Gerindra. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono mengatakan, mobil tersebut diamankan di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat usai aksi unjuk rasa berakhir tepatnya pada Rabu(22/5) dini hari.

"Iya benar (disita)," kata Argo saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu(22/5).

Alih-alih berisi peralatan medis, mobil itu justru berisikan sejumlah batu-batuan. Tak hanya itu, ditemukan juga sebuah dokumen Partai Gerindra yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. 

"Isinya ya ada batu-batu," sambung Argo.

Kini, mobil ambulans tersebut diamankan di Polda Metro Jaya. Mobil tersebut diparkir di depan gedung Reserse Mobil (Resmob) Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Polri menduga insiden kerusuhan yang terjadi di kawasan Jakarta Barat telah diatur oknum tak bertanggung jawab. Salah satu bukti yang menguatkan ialah ditemukannya mobil ambulans yang berisi batu dan sejumlah peralatan.

"Bukti-bukti kami temukan satu ambulans, saya tidak sebutkan ambulansnya, (tapi) ada partainya. Itu penuh dengan batu dan alat-alat,'' kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol. Muhammad Iqbal di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Rabu(22/5) pagi.

Baca Juga: Polri: Korban Meninggal Dunia dalam Aksi 21-22 Mei Ada 7 Orang

3. DPC Gerindra Tasikmalaya sangkal ambulans untuk memfasilitasi aksi massa

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ambulans Partai Gerindra Berisi BatuIDN Times/Dok. Istimewa

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Andi Warsandi, membenarkan kendaraan ambulans yang ada di Jakarta dan disebut membawa batu adalah milik Gerindra Tasikmalaya. Namun, pihaknya membantah jika kendaraan tersebut dipersiapkan untuk memberikan amunisi pada massa aksi di ibu kota.

Menurut Andi, pengiriman ambulans milik Gerindra Tasikmalaya ke Jakarta tidak hanya dilakukan pihaknya. Sebab, pengiriman dilakukan oleh seluruh DPC di Jawa Barat atas instruksi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Barat.

Kendaraan yang dikirim ke Sekretariat Nasional itu, tujuannya untuk mengantisipasi kelelahan para peserta aksi di Jakarta. "Untuk kepentingan bantuan kemanusiaan," kata Andi, Rabu (22/5).

Menurut Andi, ambulans diberangkatkan dari Tasikmalaya ke Jakarta pada Selasa (21/5), sekitar pukul 21.00 WIB, setelah salat tarawih. Di dalamnya hanya berisi satu sopir dan dua pengurus Partai Gerindra.

Informasi yang berkembang bahwa ambulans digunakan untuk mengangkut amunisi aksi massa berupa batu dan senjata tajam, membuat Andi terkejut. Sebab dari informasi awal di DPD, kendaraan dari daerah diberangkatkan untuk tujuan kemanusiaan, bukan memfasilitasi terjadinya kerusuhan.

Andi memastikan saat ini terus melakukan komunikasi dengan pimpinan Gerindra di provinsi. Namun, masih sulit mengingat akses media yang terhambat karena sulitnya jaringan internet. DPC Gerindra Tasikmalaya juga berupaya melakukan kontak dengan sopir ambulans dan perwakilan DPC yang ikut berangkat dengan kendaraan ini.

"Kita masih terus konfirmasi soal informasi yang berkembang. Kita belum bisa memberi informasi yang rinci karena sampai saat ini, kita terus konfirmasi informasi yang ada, termasuk juga kebenaran ambulans itu milik kita atau bukan," kata dia.

4. Massa aksi kebanyakan berasal dari daerah

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ambulans Partai Gerindra Berisi BatuIDN Times/Margith Juita Damanik

Sebelumnya, aparat kepolisian menyita ambulans yang berisi batu saat terjadi kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta. Batu-batu di ambulans tersebut diduga disiapkan untuk memfasilitasi massa yang melakukan aksi. Meski begitu, pihak kepolisian tak mau menyebut ambulans itu berlambang partai.

Kerusuhan masih terjadi di titik Kota Jakarta hingga tadi malam, Rabu (22/5). Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, massa aksi bukan berasal dari Jakarta.

"Terjadi kerusuhan dari sekelompok masa yang setelah kami dalami, sebagian besar bukan dari Jakarta," kata Hengki saat ditemui di kawasan Petamburan, Jakarta Barat.

Guna menghalau massa, Hengki mengaku dibantu ulama dan tokoh-tokoh FPI. "Dari pagi tadi kami bersama FPI, tokoh-tokoh FPI dan ulama bantu untuk menghalau mereka," sebut Hengki.

Dari massa aksi yang ada, polisi menemukan sejumlah barang alat kejahatan yang mengindikasikan kerusuhan ini memang sudah direncanakan.

"Kami temukan barang-barang dari massa alat kejahatan yang sudah dipersiapkan. Berupa busur, bahan bakar. Sengaja dipersiapkan," kata Hengki.

Berdasarkan informasi dari Hengki, massa aksi berasal dari Tasik, Banten, ada juga yang dari Flores. 

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Aksi 22 Mei Tolak Hasil Pilpres 2019

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya