Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Warga Vs Polisi di Empat Lawang

Provokator bentrokan masih dikejar Polisi

Jakarta, IDN Times - Puluhan warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, mengamuk dan menembak petugas Polsek Ulu Musi yang sedang berjaga di Rumah Sakit Umum (RSU) Tebing Tinggi, Rabu (31/7) sekitar pukul 21.00 WIB.

Melihat puluhan warga yang menyerang, jajaran Polsek Ulu Musi yang sedang berjaga, langsung membalas serangan warga. Akibatnya, kondisi Ibu Kota Kabupaten Empat Lawang pada Rabu malam mencekam. 

Terkait peristiwa tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polda Sumatera Selatan (Sumsel) telah menetapkan 16 orang tersangka.

"Tiga tersangka itu yang melakukan penganiayaan, kemudian penembakan dan penyerangan kepada aparat Polisi. Kemudian 13 orang lain yang menyangkut masalah penyerangan, perusakan dan penembakan yang terjadi di RSU Empat Lawang," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).

1. Provokator bentrokan masih dikejar Polisi

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Warga Vs Polisi di Empat LawangIDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi melanjutkan, Polda Sumsel, Polres bersama bupati dan tokoh masyarakat setempat, telah memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap peristiwa tersebut. Usai bentrokan itu, situasi di Empat Lawang dipastikan sudah kondusif.

"Masyarakat sudah sangat paham dan tokoh-tokoh masyarakat sudah menjelaskan di dua kecamatan. Semoga, situasi ini tetap kondusif," ujarnya.

"Aparat gabungan masih mengejar provokator terhadap peristiwa tersebut agar tidak terjadi bias informasi kepada masyarakat yang bisa membangkitkan tindakan anarkisme yang lain," lanjutnya.

2. Kronologi bentrokan

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Warga Vs Polisi di Empat LawangIDN Times/Rangga Erfizal

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Kamis (1/8) dini hari menerangkan, penyerangan tersebut karena warga Desa Tanjung Raman tidak terima ada rekan mereka yang ditembak anggota Polsek Ulu Musi. Tapi, sebelum terjadi penyerangan di rumah sakit, awalnya polisi tengah menyelidiki kasus pengancaman oleh warga Desa Tanjung Raman, yang dilaporkan anggota LSM.

Ketika personel Polsek Ulu Musi mendatangi Desa Tanjung Raman, mereka tidak bertemu warga yang dicari. Namun ketika di tengah jalan, salah satu pelaku berpapasan dengan polisi yang dikenali korban, sehingga polisi mencoba mendekati.

"Saat lagi mencari pelaku pengancaman, bertemu lah satu pelaku di jembatan Desa Air Deras Tanjung Raman. Ternyata, mereka di sana ada delapan orang sehingga terjadilah bentrok, yang mengakibatkan dua polisi mengalami luka tusuk, yakni Ipda Arshan pada bagian tangan dan perut. Sedangkan, Aipda Darmawan mengalami luka tusuk di tangan," papar dia.

Kemudian, dua polisi lain yang ikut melakukan penyisiran terpaksa mengambil tindakan tegas, dengan menembak para pelaku yang semakin brutal. Dua pelaku yang terkena tembakan polisi, yakni Erwan dan Erwin, serta menangkap satu orang lagi bernama Irwanto.

"Petugas melakukan upaya memberikan peringatan terhadap para tersangka dengan melakukan penembakan. Tembakan petugas mengenai perut tersangka Erwan dan untuk Erwin terkena bagian perut dan tangan," kata Supriadi.

3. Bentrokan berlanjut di RSU Tebing Tinggi, puluhan warga menyerang polisi

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Warga Vs Polisi di Empat LawangIDN Times/Margith Juita Damanik

Usai terjadi bentrokan di Jembatan Air Deras, papar Supriadi, dua personel Polsek Ulu Musi dan dua warga Desa Tanjung Raman yang terluka langsung dibawa ke RSU Tebing Tinggi, untuk mendapatkan perawatan.

Kepolisian juga langsung meredam amarah masyarakat, dengan mengajak tokoh masyarakat untuk menenangkan warganya. Sekitar pukul 21.00 WIB, datang lah 50 hingga 70 warga ke rumah sakit, membawa senjata api kecepek dan senjata tajam jenis pedang. Warga tiba-tiba langsung menyerang polisi yang sedang berjaga di rumah sakit, hingga dua polisi terkena luka tembak.

"Pukul 19.00 WIB semua sudah selesai, semua sepakat menjaga situasi agar tetap kondusif. Tapi tepat pukul 21.00 WIB kembali ada penyerangan. Polisi terpaksa kembali mengambil tindakan tegas, dengan menembak dua warga yang menyerang dengan menggunakan pedang dan senpi jenis kecepek," papar Supriadi.

Akibat bentrokan lanjutan itu, Bripda Teja dan Briptu Agus mengalami luka tembak di kaki. Warga juga mengalami luka tembak usai melakukan penyerangan itu.

Baca Juga: Malam Mencekam di Empat Lawang! Bentrok Warga vs Polisi, 8 Luka-luka 

4. 241 personel gabungan dikerahkan

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Warga Vs Polisi di Empat LawangIDN Times/Margith Juita Damanik

Usai penyerangan di RSU Tebing Tinggi, Polsek Ulu Musi langsung berkoordinasi dengan Polres Empat Lawang. Bahkan, Polda Sumsel memerintahkan personel gabungan, guna membantu mengamankan wilayah Empat Lawang agar tidak terjadi bentrok susulan.

"Personel Polresta Lahat langsung diperbantukan ke Empat lawang sebanyak 56 anggota, Brimob 75 personel, Lubuklinggau 24 personel, Musirawas 41 personel, dan Pagaralam 45 personel, totalnya ada 241 personel," kata Supriadi.

Karo Ops Polda Sumsel dan Dirintel Polda Sumsel serta beberapa perwira Polda Sumsel lainnya juga menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Kita juga susah berkoordinasi dengan bupati. Saat ini Empat lawang sudah kondusif," lanjut Supriadi.

5. Barang bukti disita dan 13 pelaku penyerangan ditangkap

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Warga Vs Polisi di Empat LawangIDN Times/Rangga Erfizal

Kepolisian, kata Supriadi, juga sudah menyita barang bukti penyerangan berupa 15 senjata tajam dan dua pucuk senjata api. Polisi juga telah menahan 13 orang dalam kasus penyerangan terhadap anggota dan rumah sakit.

"Peristiwa sangat mencekam, karena yang diserang rumah sakit. Sehingga untuk menghindari korban dari masyarakat, kita lakukan penghalauan saat dilakukan penyerangan," kata Supriadi.

Baca Juga: Warga vs Polisi Bentrok, Kondisi di Empat Lawang Sempat Mencekam

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya