Polri Dalami Konten Hoaks di Grup WhatsApp Yang Picu Kerusuhan Papua

Polri temukan konten-konten mengandung narasi provokatif

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan, pihaknya telah mengidentifikasi beberapa akun media sosial (medsos) yang diduga memicu kerusuhan di beberapa wilayah di Papua.

Akun-akun tersebut masih didalami pihak Direktorat Siber Bareskrim Polri, dan akan diuji laboratorim forensik (Labfor).

"Saat ini, (ada akun) YouTube. Itu masih dikembangkan, ada beberapa akun YouTube lagi. Untuk Twitter, bertambah jadi kurang lebih lima akun lagi. Untuk Instagram sama Twitter, ada beberapa akun lagi," terang Dedi di GrandKemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8).

Selain itu, kata Dedi, Polri juga menemukan konten-konten yang mengandung narasi provokatif di grup WhatsApp (WA). Polri harus menerapkan penanganan khusus dalam mendalami informasi hoaks yang ada di grup WhatsApp.

"Beda dengan yang ada di medsos, akun-akun yang menyebarkan konten-konten provokatif itu bisa langsung di-profiling. Tapi kalau dengan menggunakan WA grup, ini membutuhkan treatment khusus," kata dia.

Dedi berharap dalam waktu dekat kasus ini dapat terungkap. Siapa pelaku sebagai kreator maupun sebagai buzzer yang mencoba memprovokasi dengan menyebarkan narasi-narasi yang bersifat agitatif (menghasut) tersebut," ujar Dedi.

Baca Juga: Demo di Fakfak Papua Ricuh, Polri Menduga Ada Pihak Yang Memprovokasi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya