Polri Gandeng PPATK Ungkap Kasus Mutilasi 2 WNI di Malaysia

Jasad WNI, Nuryanto, sudah teridentifikasi

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjalin kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengungkap kasus pembunuhan keji bos tekstil asal Bandung, Nuryanto, di Selangor, Malaysia.

Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengatakan, PPATK telah memberikan data transaksi keuangan Nuryanto kepada Polri. Selanjutnya, data transaksi itu akan diteruskan ke Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

"Kerja sama dengan PPATK untuk melihat jalur transfer keuangan korban," ujar Napoleon di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).

Baca Juga: KBRI Kuala Lumpur Sebut Belum Ada Bukti Korban Mutilasi Adalah WNI

1. PPATK memeriksa data keuangan rekening BCA Nuryanto

Polri Gandeng PPATK Ungkap Kasus Mutilasi 2 WNI di MalaysiaANTARA FOTO/Jojon

Napoleon menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan PPATK, diperoleh data transaksi keuangan Nuryanto pada rekening Bank Central Asia (BCA) miliknya. Kini, Polri tengah berkoordinasi dengan Interpol di Malaysia dan PDRM untuk memeriksa data keuangan tersebut.

"Bukti keuangan berupa transaksi di Bank BCA atas nama Nuryanto sudah kami dapat juga. Dari Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri akan berkoordinasi dengan Ses NCB Interpol di Malaysia dan PDRM," jelas dia.

2. Polisi menyerahkan call data record ponsel Nuryanto ke Divisi Hubinter

Polri Gandeng PPATK Ungkap Kasus Mutilasi 2 WNI di Malaysiaunsplash.com/@bokv_

Tidak hanya itu, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri turut menyerahkan data rekam panggilan keluar-masuk atau call data record pada nomor ponsel Nuryanto ke Divisi Hubinter. Nantinya, semua data tersebut akan diserahkan ke PDRM.

"Untuk percakapan, kami sudah dapat bukti percakapan. Nanti kami kirim bukti percakapan di ponsel korban ke PDRM," jelas Napoleon.

3. PDRM tengah menyelidiki kasus pembunuhan itu

Polri Gandeng PPATK Ungkap Kasus Mutilasi 2 WNI di MalaysiaIDN Times/Sukma Shakti

PDRM terus berupaya melakukan penyelidikan kasus pembunuhan disertai mutilasi tersebut. Kasus itu menghilangkan nyawa korban bernama Nuryanto yang merupakan bos tekstil asal Bandung, dan satu orang yang diduga bernama Ai Munawaroh. Ai kini masih dalam proses identifikasi DNA.

Keduanya merupakan rekan kerja yakni bos dan karyawan yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Malaysia. Saat ini, pihak kepolisian baru dapat mengungkap identitas Nuryanto sebagai korban pembunuhan sadis tersebut.

4. Dua WNI dikabarkan hilang sejak Januari 2019

Polri Gandeng PPATK Ungkap Kasus Mutilasi 2 WNI di MalaysiaPixabay.com

Sebelumnya, dua Warga Negara Indonesia (WNI) sempat dikabarkan hilang saat mengunjungi Malaysia. Nuryanto dan Ai dikabarkan hilang sejak 23 Januari 2019, yang berawal dari kekhawatiran istri Nuryanto yang tidak dapat menghubungi suaminya.

Tidak lama berselang, tersiar berita penemuan tiga kantong jenazah berisi potongan tubuh manusia di tepi Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 26 Januari 2019.

Baca Juga: Kasus Mutilasi 2 WNI, Sampel DNA Dikirim ke Polisi Diraja Malaysia

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya