Polri: Titik Kebakaran Lahan di Kalsel dan Kalbar Semakin Banyak

Kapolri dan Panglima TNI Tinjau lokasi Karhutla hari ini

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, titik lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) atau hot spot di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimatan Barat mengalami peningkatan. Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemantauan pihaknya pada 11 Agustus 2019.

"Di Kalimantan Tengah, dari awalnya 69 jadi 82 titik hot spot. Dari Kalimantan Barat dari 120 menjadi 419 titik hot spot. Sementara lainnya di Kalimantan Selatan, Jambi, Riau dan Sumatera Selatan, mengalami penurunan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/7).

Baca Juga: [WANSUS] Penggugat Jokowi: Kami Tak Takut Presiden di Kasus Karhutla

1. Kapolri dan Panglima TNI Tinjau lokasi karhutla hari ini

Polri: Titik Kebakaran Lahan di Kalsel dan Kalbar Semakin BanyakANTARA FOTO/Jojon

Dedi melanjutkan, sore hari ini, Kapolri Jenderal Poliso Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan meninjau salah satu lokasi karhutla tepatnya di Kabupaten Palalawan, Riau.

Keduanya kata Dedi bakal memberikan arahan langsung kepada pasukan TNI/Polri dan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla yang ada di Riau, terkait langkah-langkah mitigasi, pencegahan dan pemadaman api yang ada di Riau.

Jarak menuju ke lokasi cukup jauh dan medannya sulit sehingga mereka harus menggunakan helikopter milik TNI. Perjalanan kemudian dilanjutkan menggunakan kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua sekitar 4 unit dan baru diakhiri dengan berjalan kaki.

"Itukan wilayahnya gambut, kalau menggunakan motor itu akan ambles. Harus jalan kaki sekitar 2 km menuju lokasi tempat pemadaman kebakaran hutan dan lahan," jelas Dedi.

2. Mengapa yang ditinjau karhutla di Riau ?

Polri: Titik Kebakaran Lahan di Kalsel dan Kalbar Semakin BanyakIDN Times/Axel Joshua Harianja

Menurut Dedi, Riau menjadi sasaran utama selain 7 Kepolisian Daerah (Polda) yang difokuskan menangani kasus Karhutla.

"Riau cukup masif cukup luas. Kalau di Polda kalteng, Kalbar, titik hot spot ada peningkatan cuma lebih kecil. Artinya pelahan tradisional yang membuka lahan. Kalau di Riau, sudah ada penetapan korporasi sebagai tersangka meskipun dalam hal ini kelalaian dia," jelas Dedi.

3. Jokowi menyebut, jumlah Karhutla pada 2019 meningkat

Polri: Titik Kebakaran Lahan di Kalsel dan Kalbar Semakin BanyakIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengingatkan kembali tentang karhutla yang terjadi pada 2015. Saat itu, kerugian mencapai Rp221 triliun dengan lahan yang terbakar sekitar 2,6 juta hektare. Jokowi pun mewanti-wanti agar kejadian itu jangan sampai terulang kembali.

"Dibandingkan 2015, tahun ini memang turun 81 persen, kalau dibandingkan dengan 2015. Tetapi, kalau dibandingkan dengan 2018, tahun ini naik lagi. Ini yang tidak boleh. Harus nya tiap tahun turun, turun, turun terus. Menghilangkan total memang sulit, tetapi harus tekan, turun," kata dia saat memberikan sambutan di Rakornas Pengendalian Hutan dan Lahan Tahun 2019, Istana, Jakarta, Selasa (6/8). 

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan pemerintah daerah turut membantu mengatasi masalah karhutla agar kerugiannya tidak besar. Jokowi juga mengingatkan Panglima TNI dan Kapolri untuk memecat anak buahnya, jika tidak becus menangani masalah kebakaran hutan dan lahan.

"Panglima, Kapolri, saya ingatkan lagi, masih berlaku aturan main kita. Aturannya simpel saja. Karena saya gak bisa nyopot gubernur, gak bisa nyopot bupati atau wali kota. Jangan sampai ada yang namanya status Siaga Darurat, jangan sampai, sudah lah. Ada api sekecil apapun segera selesaikan. Sudah," tegas dia.

Baca Juga: Presiden RI Beri Arahan Tegas Terkait Pencegahan Karhutla

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya