PPPP Tidak Terdeteksi sebagai Lembaga Survei Amerika

"We've never heard of that company"

Jakarta, IDN Times - Sejumlah media massa di Indonesia memberitakan soal hasil survei yang dilakukan oleh lembaga asal Amerika, "Precision Public Policy Polling".

Dari rilis yang diterima oleh awak media pada Senin (8/2), dijelaskan bahwa Director of Operations of Precision Public Policy Polling (PPPP) Amerika Serikat, Jokovic Martinez, memaparkan hasil surveinya terkait pemilihan Presiden dan wakil Presiden Indonesia pada 17 April 2019 mendatang.

1. Nama lembaga survei tidak ditemukan

PPPP Tidak Terdeteksi sebagai Lembaga Survei AmerikaIDN Times/Axel Jo Harianja

Dari penelusuran IDN Times melalui mesin penelusuran Google, nama lembaga survei "Precision Public Policy Polling" tidak ditemukan. Nama alamat website yang mungkin saja berkaitan dengan nama lembaga tersebut pun tidak terdeteksi.

Justru, yang muncul adalah  lembaga bernama "Public Policy Polling" yang merupakan lembaga survei  bermarkas di Carolina Utara. Lembaga ini memiliki alamat situs di publicpolicypolling.com.

IDN Times pagi ini pun berupaya mengontak Public Policy Polling melalui email. Hasilnya mereka tidak pernah mendengar nama lembaga survei PPPP. "We do not poll in Indonesia and we have never heard of that (PPPP) company," ujar Tom Jensen melalui email kepada IDN Times, Rabu (10/4).

Baca Juga: Jokowi atau Prabowo, Begini Hasil 3 Lembaga Survei

2. Nama Jokovic Martinez tidak ditemukan

PPPP Tidak Terdeteksi sebagai Lembaga Survei AmerikaIDN Times/Axel Jo Harianja

Sebelumnya IDN Times juga menelusuri terkait Director of Operations of Precision Public Policy Polling (PPPP) Amerika, yang bernama Jokovic Martinez. Nama Jokovic juga tidak dapat ditemukan melalui Google. Pencarian melalui IntelTechniques, PeopleFindThor atau dan laman Facebook juga tidak menemukan nama Jokovic Martinez.

3. PPPP mengklaim Prabowo Subianto menang Pilpres 2019

PPPP Tidak Terdeteksi sebagai Lembaga Survei AmerikaANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sebelumnya, Jokovic mengatakan, dari hasil survei lembaganya itu, disimpulkan masyarakat Indonesia sudah tidak percaya dengan kebohongan calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko 'Jokowi'  Widodo.

“Dari 3.032 responden, sebanyak 58 persen menyatakan bahwa Indonesia sedang dikelola oleh pemerintahan Joko Widodo memburuk. Indonesia dianggap dalam ancaman hutang yang makin meningkat naik 69 persen menjadi Rp4.416 triliun pada 2014-2018,” ujarnya.

Selain itu, 54 persen responden disebut menginginkan presiden baru. 37 persen menginginkan Joko Widodo kembali jadi presiden, dan 9 persen responden tidak memberikan jawaban.

Saat nama Jokowi dan Prabowo Subianto ditanyakan kepada 3.032 responden untuk dipilih sebagai presiden yang jika pilpres digelar hari ini, hasilnya sebanyak 38 persen memilih nama Jokowi. Sementara, 40 persen memilih nama Prabowo.

Dalam rilis itu juga dijelaskan bahwa jajak pendapat itu dilakukan kepada warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan 2019 dan juga untuk distribusi media umum. Wawancara lengkap dilakukan pada 22 Maret-4 April 2019 dengan jumlah responden 3032 dari 800.091 TPS di 499 kabupaten/kota di 34.

Wawancara juga dikklaim dilakukan secara acak dan dilakukan melalui telepon menggunakan profesional-staf peneliti survei terlatih (agen langsung) dari pusat panggilan telepon Precision Public Policy Polling di Jakarta.

Baca Juga: Cek Fakta: Lembaga Survei Amerika Sebut Prabowo Menang Pilpres 2019

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya