Prabowo Sindir Presiden Sebelum Jokowi, AHY: Kita Harus Objektif

AHY mengklaim, Demokrat dan koalisi tetap solid

Jakarta, IDN Times - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, setiap generasi kepemimpinan harus dilihat secara objektif. Hal itu dikatakan AHY untuk menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menyatakan, tidak menyalahkan Jokowi atas persoalan ekonomi yang terjadi saat ini dalam sesi debat pamungkas.

Menurut Prabowo, persoalan ekonomi itu akibat presiden-presiden sebelum Jokowi. "Saya rasa kita harus melihat secara objektif setiap generasi kepemimpinan pasti telah melakukan berbagai capaian baik di bidang ekonomi, politik keamanan, kesejahteraan rakyat dan sebagainya. Tentu ada perubahan dilakukan dari satu presiden ke presiden berikutnya. Yang sudah baik lanjutkan, yang belum baik diperbaiki," ujarnya usai menghadiri debat pilpres pamungkas di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).

1. AHY mengklaim Partai Demokrat dan koalisi tetap solid

Prabowo Sindir Presiden Sebelum Jokowi, AHY: Kita Harus ObjektifANTARA FOTO/Darwin Fatir

Seperti diketahui, salah satu presiden pendahulu Jokowi adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ayah AHY dan sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat. Di Pemilu 2019, Demokrat secara resmi memberikan dukungannya kepada Prabowo-Sandiaga Uno. 

Meski Prabowo mengatakan hal seperti, AHY menegaskan bahwa Demokrat tetap solid.

"Tidak mungkin kami keluar dari koalisi.  Besok tiga hari lagi tinggal pemungutan suara. Jadi teman-teman media tidak perlu terlalu membuat suasana panas. Kami solid dan kami hadir di sini bisa memberikan support bagi pilpres," kata dia.

Di sisi lain, AHY juga mengaku diberi mandat untuk untuk memenangkan Partai Demokrat dalam pemilihan legislatif. 

Baca Juga: Isu Ekonomi, TKN Sayangkan Prabowo Salahkan Presiden Sebelumnya 

2. Kader Demokrat marah dan meminta AHY keluar dari koalisi Prabowo-Sandiaga

Prabowo Sindir Presiden Sebelum Jokowi, AHY: Kita Harus ObjektifANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Salah satu kader Partai Demokrat sempat keluar dari ruangan debat dan mengamuk setelah Prabowo melontarkan pernyataan yang menyentil presiden-presiden sebelum Jokowi. Kader Demokrat itu juga mengancam keluar dari koalisi Prabowo-Sandiaga.

"Bilang Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) kita keluar dari koalisi! Gua Ardy Mbalembout! Kita keluar dari koalisi! Saya sekretaris divisi advokasi Partai Demokrat," ujarnya dengan nada tinggi di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).

Tak lama berselang, Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean pun ikut keluar dari ruangan debat. Ia mengaku, harus pulang karena sakit perut. "Saya sakit perut mau pulang dulu. Mau tidur kita," kata Ferdinand.

Ketika disinggung wartawan apakah anggotanya mengamuk karena ucapan Prabowo, Ferdinand membantah. Ferdinand mengatakan, apa yang disampaikan Prabowo soal presiden sebelum Jokowi, adalah pernyataan yang belum lengkap.

"Ini kan dia punya undangan. Gelangnya katanya gak ada, jadi gak bisa masuk ya dia marah proteslah, marah itu.Ya itu anggota saya di divisi hukum. Itu reaksi emosional sesaat saja, gak perlu dipermasalahkan. Kita tetap mendukung Pak Prabowo dan Pak Sandi," kata Ferdinand.

Baca Juga: Prabowo Sindir Presiden Sebelum Jokowi, Ardy Demokrat Tinggalkan Debat

AHY: setiap hal baik yang dilakukan pemimpin, wajib diapresiasi

Prabowo Sindir Presiden Sebelum Jokowi, AHY: Kita Harus ObjektifIDN Times/Fitria Madia

AHY juga mengatakan bahwa periode kepemimpinan di Indonesia dibatasi oleh undang-undang. Oleh karena itu, ada kebijakan-kebijakan yang belum tuntas dilaksanakan. "Itulah tugas pemimpin selanjutnya untuk memperbaiki. Artinya yang sebaiknya kita inginkan para pemimpin terus menghargai para pendahulu, dengan semangat menjadi lebih baik dari pendahulunya," sambung AHY.

AHY menekankan juga bahwa setiap kebaikan yang sudah dilakukan presiden sebelumnya, wajib untuk diapresiasi. "Apalagi kalau itu memang terasa oleh rakyat kita," katanya.

Baca Juga: Pembangunan Indonesia Salah Arah, Prabowo Salahkan Presiden Sebelumnya

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya