PSI DKI Minta Data Penerima Bantuan Sosial Dibuka Secara Online

Pemprov DKI juga diminta menyediakan kanal aduan

Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta mulai menampilkan data distribusi bantuan sosial (bansos) pada situs corona.jakarta.go.id. Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana mengatakan, transparansi data memudahkan pembagian bantuan sosial di lapangan.

“Kami apresiasi langkah Diskominfotik, transparansi data akan membuat pembagian bansos menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Saat ini sudah ada data distribusi bantuan hingga tingkat RW. Selanjutnya kami menantikan Pemprov DKI menambahkan fitur cek data penerima bantuan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4).

Baca Juga: Pemprov DKI Klaim Bagikan 114.196 Paket Bansos 

1. Status jelas penerima bansos bisa meringankan beban pikiran masyarakat

PSI DKI Minta Data Penerima Bantuan Sosial Dibuka Secara Onlineilustrasi bantuan sembako di tengah wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

William menjelaskan, dengan adanya fitur pengecekan status penerima bantuan, warga dapat secara mandiri memeriksa apakah nama mereka sudah tertera sebagai penerima atau belum.

Seandainya belum tertera, warga bisa langsung melengkapi proses administrasi yang tertinggal. Petugas RT/RW di lapangan juga bisa fokus mendistribusikan bantuan.

“Kepastian status sebagai penerima bantuan akan meringankan pikiran akibat beban hidup yang semakin berat. Jangan sampai ada warga yang merasa yakin akan mendapatkan bantuan, tapi ternyata tidak,” katanya.

2. Pemprov DKI diminta menyediakan kanal aduan

PSI DKI Minta Data Penerima Bantuan Sosial Dibuka Secara OnlineBantuan Sembako dari Pemprov DKI untuk warga miskin (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Selain fitur untuk cek data penerima bantuan, William juga meminta Pemprov DKI menyediakan kanal aduan. Tujuannya, agar warga yang belum menerima bantuan bisa segera mendaftarkan diri.

Tak hanya itu, jika ada warga yang menemukan kesalahan dalam pemberian bantuan sosial, mereka bisa langsung melapor untuk kemudian ditindaklanjuti.

“Kami menerima aduan di mana warga Pondok Indah mendapatkan bantuan. Ada lagi pembagian bansos di sebuah apartemen mewah di Kelapa Gading. Ini tentu saja memancing pertanyaan dan harus segera dicari tahu mengapa bisa terjadi. Jangan sampai bansos salah sasaran karena banyak warga yang lebih membutuhkan,” jelasnya.

Meski telah mendapatkan informasi bahwa fitur-fitur tersebut akan ditambahkan dalam waktu dekat, William menilai Pemprov DKI perlu bekerja lebih cepat.

“Oleh karena itu, transparansi data penerima bantuan dan kanal aduan ini harus segera dihadirkan. Jangan ditunda-tunda,” ungkap William.

3. Ada 2.823 orang yang positif COVID-19 di DKI

PSI DKI Minta Data Penerima Bantuan Sosial Dibuka Secara OnlineIlustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, per Jumat (17/4) pukul 09.00 WIB, ada 2.823 orang di Ibu Kota yang positif COVID-19. Mereka tersebar di 243 dari 267 kelurahan. Namun, ada 1.189 orang positif COVID-19 yang belum diketahui keberadaannya.

Dari 2.823 orang, 1.727 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan yang isolasi mandiri ada 643 orang. Selanjutnya, 250 orang dinyatakan meninggal dan 203 orang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Prediksi Para Ahli Berakhirnya Virus Corona di Indonesia, Mei-Juli?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya