Selama PSBB, Jumlah Sampah di DKI Menurun tapi Komposisi Plastik Naik

Komposisi sampah plastik meningkat jadi 21 persen

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, selama masa pandemik virus corona yang bertepatan dengan masa PSBB, terjadi tren penurunan sampah yang dihasilkan di wilayah ibu kota.

Meski begitu, komposisi sampah plastik meningkat. Andono mengatakan, ada tiga periode penting dalam masa penanganan COVID-19 di ibu kota, yakni dimulainya seruan beraktivitas di rumah oleh Pemprov DKI Jakarta pada 16 Maret, berlakunya PSBB sejak 10 April, dan dimulainya PSBB transisi pada 4 Juni.

"Dari ketiga milestone itu kita melihat jumlah sampahnya berkurang," kata Andono dalam diskusi online yang diadakan Greenpeace Indonesia di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/6).

1. Jumlah sampah di Bantargebang berkurang, tapi komposisi plastik meningkat

Selama PSBB, Jumlah Sampah di DKI Menurun tapi Komposisi Plastik NaikIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Andono menjelaskan, pada periode 1-15 Maret 2020, sampah yang dihasilkan rata-rata 9.300 ton per hari. Setelah dimulainya seruan beraktivitas di rumah pada 16 Maret-9 April 2020, jumlah sampah mencapai sekitar 8.400 ton per hari.

"Periode 10 April-4 Juni turun menjadi 6.300 ton per hari," jelasnya.

Dari data tersebut, lanjut Andono, disimpulkan bahwa selama periode tindakan menekan infeksi COVID-19 dan PSBB, tren jumlah sampah yang dihasilkan dan ditimbun di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, mengalami pengurangan.

"Namun sekali lagi, ternyata komposisi plastiknya meningkat," ujarnya.

Baca Juga: [OPINI] Sampah dan Limbah: Ironi Kehidupan Masyarakat Urban

2. Komposisi sampah plastik meningkat jadi 21 persen

Selama PSBB, Jumlah Sampah di DKI Menurun tapi Komposisi Plastik NaikANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Tidak hanya itu, dalam survei singkat pada masa PSBB yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di beberapa tempat penampungan sampah sementara, menunjukkan komposisi plastik meningkat menjadi 21 persen dari total sampah. Pada tahun 2018, komposisi sampah plastik tercatat sebesar 15 persen.

"Ini sungguh suatu data yang menarik bahwa, ternyata ketika PSBB kemarin (sampah) plastiknya meningkat. Fakta tersebut menjadi salah satu faktor pendorong pengendalian plastik sekali pakai harus terus digalakkan," katanya

3. Penggunaan kantong belanja ramah lingkungan harus diteruskan

Selama PSBB, Jumlah Sampah di DKI Menurun tapi Komposisi Plastik NaikANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Andono menuturkan, salah satu pendorong pengendalian plastik sekali pakai, menjalankan dengan tegas penggunaan kantong belanja ramah lingkungan.

"Pada pusat perbelanjaan, toko swalayan dan pasar rakyat sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.142 Tahun 2019," tuturnya.

Peraturan itu mulai berlaku enam bulan sejak tanggal diundangkan pada 31 Desember 2019, dengan kewajiban penggunaan kantong ramah lingkungan mulai berlaku efektif per 1 Juli 2020.

Baca Juga: KLHK: Jumlah Sampah Nasional 2020 Mencapai 67,8 Juta Ton

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya