Survei BPS: 17 Persen Masyarakat Yakin Gak akan Tertular COVID-19

Waduh, apa alasannya ya?

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengungkapkan, masih ada masyarakat Indonesia yang yakin tak tertular virus corona atau COVID-19.

Hal itu berdasarkan survei BPS mengenai perilaku masyarakat di masa pandemik COVID-19 dengan 90.967 responden, yang dilakukan pada 7-14 September 2020.

"17 persen atau 17 dari 100 responden, itu mereka mengatakan sangat tidak mungkin tertular COVID-19. Jadi mereka yakin bahwa mereka itu tidak akan tertular atau tidak mungkin tertular," ungkapnya seperti dilansir dari YouTube BNPB, Senin (28/9/2020).

1. Persepsi itu dipengaruhi tingkat pendidikan

Survei BPS: 17 Persen Masyarakat Yakin Gak akan Tertular COVID-19Kepala BPS, Suhariyanto (ANTARA/Humas BPS)

Dalam paparannya, 16,9 persen responden laki-laki dan 17 persen perempuan meyakini tak akan tertular COVID-19. Rinciannya, kelompok usia 17-30 tahun ada 20,2 persen, usia 31-45 tahun 15,4 persen, usia 46-60 tahun 16,2 persen dan usia di atas 60 tahun 17,4 persen.

"Persepsi tidak mungkin tertular itu terkait erat dengan pendidikan. Ketika pendidikannya rendah, mereka yakin bahwa saya pasti gak tertular. Tetapi kalau pendidikannya tinggi, kesadarannya sudah tinggi, sehingga persentasenya menurun," jelasnya.

Survei ini melibatkan 55 persen responden perempuan dan 45 persen responden laki-laki. Selain itu, 69 persen responden berusia kurang dari 45 tahun dan 61 persen responden berpendidikan DIV-S1.

Baca Juga: Apa Sebab Masyarakat Gak Patuh Protokol Kesehatan? Ini Kata BPS

2. Pemerintah diminta lebih keras meningkatkan pemahaman mengenai COVID-19

Survei BPS: 17 Persen Masyarakat Yakin Gak akan Tertular COVID-19Presiden Jokowi resmikan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat (25/9/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dari hasil survei tersebut, semua pihak khususnya pemerintah diminta lebih keras lagi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang COVID-19.

"Jadi perlu terus menerus digalakkan bahwa siapa pun itu bisa terkena risiko karena COVID-19. Tidak mengenal umur, tidak mengenal jenis kelamin, tidak mengenal pendidikan, tidak mengenal status sosial," ucapnya.

"Jadi perlu sentuhan khusus supaya pemahaman masyarakat jadi lebih komplet. Sehingga, mereka harus jaga-jaga karena siapa pun bisa terkena," sambungnya.

3. Doni Monardo: Tidak ada satu pun yang aman dari COVID-19

Survei BPS: 17 Persen Masyarakat Yakin Gak akan Tertular COVID-19Ketua Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan, jika ada 17 persen masyarakat yakin tak tertular COVID-19, maka ada 45 juta dari 270 juta penduduk Indonesia meyakini tidak tertular virus tersebut.

"Padahal kita semua tahu, status yang kita hadapi sekarang adalah pandemik. Artinya, boleh dikatakan tidak ada satu jengkal tanah pun yang akan betul-betul aman atau yang betul-betul bebas dari COVID. Dalam waktu yang sangat cepat, wabah ini bisa menulari," ujar Doni.

Doni menjelaskan, media penularan COVID-19 adalah manusia. Jika manusia itu terpapar dan sakit, maka bisa diantisipasi dan dirawat di rumah sakit.

"Pasti kita bisa menghindarinya. Masalahnya adalah mereka yang tanpa gejala, mereka sebagai carrier. Kalau seandainya 17 persen ini tidak merasa terpapar COVID, lantas ada di antara orang terdekatnya positif COVID. Ya cepat atau lambat, pasti akan tertular," ucap Doni.

Doni menambahkan, Satgas bersama Kemenkes dan Balitbangkes pernah melakukan survei serupa pada Juli 2020 lalu. Hasilnya, ada lima provinsi teratas yang masyarakatnya yakin tak akan kena COVID-19.

"Yang pertama itu DKI 30 persen, kemudian Jawa Timur 29 persen, Jateng 18 persen, Jabar 16 persen, serta Kalsel 14 persen. Itu data yang dilakukan Juli lalu," ungkapnya.

"Sekarang ada perubahan secara nasional 17 persen. Ini berarti ada kemajuan. Mudah- mudahan, dengan semakin gencarnya sosialisasi dan edukasi oleh banyak pihak, makin banyak masyarakat sadar COVID ini ancaman yang nyata, COVID bukan rekayasa, COVID bukan konspirasi," sambung Kepala BNPB ini.

Baca Juga: Doni Monardo: COVID-19 Bukan Rekayasa, Bukan Konspirasi!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya