Tangkap Terduga Teroris JAD Jawa, Polri: Kelompok Ini Berbahaya

JAD Jawa memiliki pengalaman dan terlatih

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri kembali menangkap sembilan terduga teroris yang tergabung dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, mereka ditangkap di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Selasa (14/5) lalu.

"Di Jawa Tengah ada 8 terduga terorisme dan di Jawa Timur ada satu. Tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 8 Terduga Teroris di Jateng

1. JAD Jawa memiliki pengalaman dan terlatih

Tangkap Terduga Teroris JAD Jawa, Polri: Kelompok Ini BerbahayaIlustrasi Terorisme. (IDN Times/Sukma Shakti)

Dedi menerangkan, kelompok JAD Jawa ini memiliki pengalaman, kemampuan, dan militansi yang tinggi dibandingkan dengan kelompok JAD Lampung dan JAD Bekasi yang sebelumnya telah ditangkap beberapa waktu yang lalu.

Hal ini dikarenakan sebagian dari kelompok JAD Jawa pernah pergi ke Suriah untuk menjalani latihan fisik, bela diri, serta penggunaan senjata api. Mereka pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah).

"Kelompok ini cukup berbahaya, memiliki pengalaman dan terlatih. Densus butuh kehati-hatian untuk melakukan penegakan hukum terhadap kelompok ini," terang Dedi.

2. Densus 88 masih bersiaga untuk mencegah aksi terorisme di Jawa

Tangkap Terduga Teroris JAD Jawa, Polri: Kelompok Ini Berbahaya(Ilustrasi. Gaya Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat penangkapan terduga teroris) IDN Times/Syahrul Prayuda

Menurut Dedi, Densus 88 hingga saat ini masih bersiaga di lapangan untuk melakukan pencegahan aksi terorisme di Jawa. Kesembilan teroris yang telah ditangkap itu juga masih menjalani pemeriksaan secara intensif.

"Rekan-rekan Densus masih di lapangan, berupaya semaksimal mungkin melakukan preventive strike. Upaya mitigasi semaksimal mungkin agar kelompok ini tidak melakukan aksi terorismenya di Jawa," kata dia.

Dalam penangkapan itu, Densus 88 turut menyita barang bukti berupa dua buah telepon genggam, dua buku ATM, dua buah flashdisk, satu buah laptop, satu buah hard disk dan beberapa catatan pribadi.

3. Berikut sembilan terduga teroris JAD Jawa yang telah dibekuk Densus 88

Tangkap Terduga Teroris JAD Jawa, Polri: Kelompok Ini BerbahayaIDN Times/Axel Jo Harianja

Jenderal bintang satu ini pun menjelaskan kesembilan terduga teroris JAD Jawa yang telah ditangkap tersebut. Yang pertama, adalah AH alias Mamet yang ditangkap di Jalan Alternatif Gordong, Karang Rayun, Kabupaten Grobokan, Jawa Tengah, pukul 04.00 WIB pada Selasa (14/5).

"(AH) pernah pergi ke Suriah pada Januari 2015 dan bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah," kata Dedi.

Kedua, atas nama A alias David yang ditangkap di Kertosuro, Sukoharjo, sekitar pukul 05.00 WIB. A juga pernah pergi ke Suriah. Yang ketiga, IH alias Iskandar ditangkap di Gemolong, Sragen, pukul 04.40 WIB.

"Keterlibatannya mengikuti i'dad fisik dan beladiri dengan tujuan hijrah ke Suriah. Yang bersangkutan mengikuti latihan fisik beladiri dan menggunakan senjata replika. Berangkat ke Suriah Oktober 2014, kembali ke Indonesia Agustus 2017," jelas dia.

Yang keempat atas nama AU alias AL yang ditangkap di Dukuh Kauman, Prambatan Lor, Kaliungu, Kudus, Jawa Tengah, sekitar pukul 06.51 WIB. Peran AU dalam ISIS tepatnya di bagian logistik, melakukan survei, serta mengambil foto dan video tentang pembagian logistik yang ada di Suriah.

"Kelima, JM alias Jundi alias Dian, ditangkap di Desa Sowan Kidul, Jepara. Dia belum punya pengalaman ke Suriah. Keenam, AM alias Farel ditangkap di Jalan Raya Gemolong Sragen, sekitar pukul 04.15 WIB," ujar Dedi.

Masih menurut keterangan Dedi, tersangka AM pernah berangkat ke Suriah namun hanya sampai di Turki. Saat di Turki, dia tertangkap dan dideportasi ke Indonesia.

"Yang bersangkutan berangkat lagi ke Suriah kedua kali, ditangkap lagi di Turki, dideportasi lagi kedua kalinya," sambung dia.

Ketujuh, AS alias Tatang ditangkap di Kimia Farma, Jalan Veteran 28 Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 03.44 WIB. AS sudah pernah pergi ke Suriah pada tahun 2013 dan mengikuti I'dad atau latihan fisik.

"Kedelapan atas nama PT alias Dharma, ditangkap di toko Kimia Farma juga. Keterlibatannya sama juga dengan tersangka AS alias Tatang. Tersangka kesembilan ditangkap di Jawa Timur atas nama JD. Keterlibatan yang bersangkutan sebagai koordinator pelatihan di Jawa engah, dari 2016-2019. Ini sebagai koordinator secara keseluruhan dalam kelompok JAD di Jawa," ungkap Dedi.

Baca Juga: Ketua RT di Semarang Ditangkap Densus 88 Karena Diduga Teroris

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya