Tiga Perempuan Terlibat Penganiayaan Ninoy Karundeng, Apa Perannya?

Sekjen PA 212 juga jadi tersangka

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya sudah menetapkan 13 orang tersangka terkait kasus penganiayaan yang dialami relawan Jokowi, Ninoy Karundeng. Dari ke-13 tersangka itu, tiga di antaranya adalah perempuan.

Lantas, apa peran tiga orang perempuan tersebut ?

1. Tiga perempuan diduga mengintimidasi Ninoy

Tiga Perempuan Terlibat Penganiayaan Ninoy Karundeng, Apa Perannya?IDN Times/Axel Jo Harianja

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, tiga perempuan itu diduga mengintimidasi Ninoy. Namun, Argo tidak menjelaskan lebih detail dari pihak mana tiga perempuan itu berasal.

"Memang dari 13 (orang) yang kita tetapkan tersangka, ada tiga orang (perempuan) yang kita kenakan juga ditambah UU ITE," kata Argo di Kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (8/10).

Meski begitu, Argo menegaskan, tiga perempuan itu tidak ikut memukuli Ninoy seperti beberapa tersangka lainnya.

"Kalau UU ITE, ikut gak kira-kira (mukulin)? Jadi dia yang menyebarkan (video penganiayaan), ada juga mengajak (mengintimidasi)," tegas Argo.

2. Sekjen PA 212 juga jadi tersangka

Tiga Perempuan Terlibat Penganiayaan Ninoy Karundeng, Apa Perannya?IDN Times/Axel Jo Harianja

Polisi sebelumnya sudah menetapkan 11 orang tersangka terkait penganiayaan itu. Di antaranya AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, dan AR. Hari ini, Selasa, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Doni alias Bernard Abdul Jabbar, dan satu orang lainnya berinisial F alias Ferry, juga telah ditetapkan menjadi tersangka. Untuk tersangka TR, tidak ditahan lantaran alasan kesehatan.

Argo menjelaskan, pihaknya menahan para tersangka karena terbukti melakukan hal-hal yang berkaitan dengan penganiayaan Ninoy.

"Untuk tersangka BD (Bernard), selain ada di lokasi itu, dia juga ikut interogasi dan mengintimidasi korban,'' jelas Argo.

Dari pemeriksaan para tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa barang-barang milik Ninoy seperti laptop, flashdisk, dan sim card handphone. Mereka juga dijerat pasal penganiayaan yang tercantum dalam Pasal 170 dan 335 KUHP.

Untuk mendalami kasus ini, polisi bakal memanggil Sekretaris Umum (Sekum) Front Pembela Islam (FPI), Munarman. Dia akan dimintai keterangan sebagai saksi.

"Rencananya (Munarman diperiksa) hari Rabu (9/10)," ujar Argo.

Baca Juga: Cerita Ninoy Karundeng Dipukuli Hingga Diancam Dibunuh oleh Habib

3. Ninoy diculik hingga dianiaya

Tiga Perempuan Terlibat Penganiayaan Ninoy Karundeng, Apa Perannya?IDN Times/Axel Jo Harianja

Ninoy Karundeng mengungkapkan peristiwa penculikan dan penganiayaan yang dialaminya. Ninoy menjelaskan, awalnya dia mengambil gambar saat peristiwa demo pada Senin (30/9) lalu. Kala itu, dia mengikuti anak-anak atau orang yang berlarian karena terkena gas air mata.

"Di situlah saya mengambil foto terus saya diperiksa. Begitu dia tahu bahwa saya adalah relawan Jokowi, langsung saya dipukul dan diseret ke dalam masjid," kata Ninoy di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/10).

Ninoy menjelaskan, setibanya di Masjid Al-Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat, dia diinterogasi beragam pertanyaan. Namun, setiap dia menjawab, ia malah dipukuli oleh puluhan orang. Ninoy juga meminta agar dikeluarkan dari masjid. Akan tetapi, tidak diizinkan.

"Sampai saya minta tolong disediakan hijab. Sehingga, saya bisa keluar aman, tapi tetap tidak diperbolehkan," jelasnya.

4. Seorang Habib merancang untuk membunuh Ninoy

Tiga Perempuan Terlibat Penganiayaan Ninoy Karundeng, Apa Perannya?dok. IDN Times/Screenshot

Saat itu, lanjut Ninoy, ada seseorang yang dipanggil Habib, memberi ultimatum kepadanya. Habib itu menyebut waktu yang dimiliki Ninoy sangat pendek, sebab kepalanya akan dibelah. Habib tersebut juga menginterogasi Ninoy dan memukulinya.

"Saya bermohon untuk tetap hidup karena saya punya anak, istri, dan seterusnya. Tapi tetap saja saya tidak diperbolehkan pulang, tetap harus ada di situ," katanya.

Ninoy melanjutkan, ketika itu sang Habib menanyakan apakah ada ambulans yang akan datang ke Masjid tersebut. Sebab, Ninoy diancam akan dieksekusi sebelum subuh dan mayatnya dibuang ke wilayah yang terdampak kerusuhan.

"Habib itu yang merancang untuk membunuh saya di situ bersama dengan penyedia ambulans yang mengaku sebagai tim medis," terangnya.

Tim medis itu sedari awal, juga menginterogasi Ninoy. Mereka juga membuka media sosial miliknya dan melihat tulisan serta komentar-komentar yang ada.

"Sekarang setiap saya keluar kemana-mana saya takut. Karena ada seseorang yang menanyakan tentang nama istri dan anak saya dan seterusnya dan dimasukkan ke dalam HP," katanya.

"Rumah saya juga, banyak beberapa orang asing yang ke situ pada hari kedua. Jadi hari ini saya sudah tidak berada di rumah lagi, tidak mungkin tinggal di rumah bersama anak dan istri saya," sambungnya.

Baca Juga: 3 Perempuan Ikut Aniaya Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya