Wiranto Tepis Isu Eksodus WNI ke luar Negeri di Hari Pencoblosan

Masyarakat tak perlu takut dengan isu yang berkembang

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, menepis soal adanya eksodus besar-besaran warga negara Indonesia (WNI) ke luar negeri saat hari pencoblosan mendatang.

"Sebelumnya memang kita khawatirkan ada eksodus ke luar negeri karena adanya pemilih yang ketakutan ada isu hoaks ancaman kerusuhan sehingga takut dan pergi ke luar negeri. Setelah kita teliti dan memberikan penjelasan, maka dari laporan, memang tidak terjadi eksodus itu," ujar Wiranto di kantornya, Gedung Kementerian Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Senin (15/4).

1. Laporan WNI ke luar negeri stabil, masyarakat tak perlu takut dengan isu yang berkembang

Wiranto Tepis Isu Eksodus WNI ke luar Negeri di Hari PencoblosanANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Lebih lanjut Wiranto menuturkan, berdasarkan laporan mingguan, WNI yang pergi ke luar negeri menunjukkan grafik yang stabil dan tidak ada lonjakan.

"Masih normal, yakni sekitar 70 ribu. Bahkan yang masuk, ada 74 ribu. Artinya, banyak masyarakat yang sangat antusias memberikan hak suaranya, maka masyarakat enggak perlu takut," tuturnya.

"Eksodus ke luar negeri tidak terjadi. Grafik mingguan orang-orang Indonesia ke luar negeri dan datang itu stabil. Tidak ada angka-angka yang mengisyaratkan," imbuhnya.

Ia pun mengimbau, masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu-isu yang berkembang tersebut.

"Masyarakat enggak perlu khawatir bahwa nanti saat pencoblosan. Sudah dijaga keamanannya. Sekali lagi mengharapkan masyarakat untuk tidak ragu datang ke TPS," jelas Wiranto.

Baca Juga: Wiranto: Pemilu Harus Aman, Lancar dan Sukses

2. Kapolri: Situasi jelang pencoblosan relatif aman

Wiranto Tepis Isu Eksodus WNI ke luar Negeri di Hari PencoblosanIDN Times/Galih Persiana

Di tempat yang sama, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, dari segi pergerakan tiket penerbangan pun, tidak menunjukkan akan ada mobilisasi masyarakat untuk meninggalkan tanah air saat hari pencoblosan nanti.

"Ini menunjukkan situasi relatif aman. Dan kita berikan jaminan keamanan, bahwa di hari H kita akan siap. Termasuk masa penghitungan suara," katanya.

3. 6 hal yang yang harus dilakukan semua pihak menjelang hari pencoblosan

Wiranto Tepis Isu Eksodus WNI ke luar Negeri di Hari PencoblosanIDN Times/M.Arief

Wiranto juga menjelaskan, pihaknya dan semua lembaga terkait telah berupaya sebaik-baiknya untuk menciptakan pemilu yang aman. Ia mengimbau, jika masyarakat masih menemukan adanya indikasi yang dapat mengganggu dan mengancam pemilu, maka pihak-pihak tersebut harus segera dicari dan di netralisir.

Lebih lanjut, ada enam hal yang diungkapkan Wiranto agar semua pihak dapat menciptakan pemilu yang aman sebagai berikut.

1. Berikan dan ciptakan ruang yang aman bagi para pemilih untuk dapat bergerak, berangkat dari rumah ke TPS dan melaksanakan pemilihan dengan aman.

2 Bantu pelaksanaan Pemilu apabila masih ada yang perlu dibantu atau yang kurang, bantu mereka.

3. Pasang mata dan telinga yang mengganggu pemilu, terutama yang ada di TPS-TPS. Cari dan temukan sebelum ada yang mengganggu.

4. Kawal mobilisasi dan penghitungan suara secara ketat untuk tidak ada gangguan yang dapat mengganggu perhitungan suara.

5. Jaga netralitas sebagai aparat keamanan yang baik dan terpercaya.

6. Mengamankan pemilu adalah kehormatan, pemilih sukses adalah kebanggaan bagi kita sebagai bangsa.

Sebelumnya, Menko Polhukam menggelar rapat Koordinasi Kesiapan Akhir dalam rangka Pengamanan Tahapan Pemungutan dan Perhitungan Suara Pileg dan Pilpres Tahun 2019. Rapat itu sendiri digelar secara tertutup. Rapat dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan juga melaksanakan video conference dengan aparat keamanan di daerah.

Rapat itu dihadiri beberapa jajaran pemerintahan seperti Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, Kepala Kepolisan Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahyanto, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan, dan jajaran pemerintahan terkait lainnya.

Baca Juga: Wiranto Imbau Pengusaha Tidak Keluar Negeri, Apa Kata Mereka?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya