WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri Gandeng Badan Anti Penculikan Filipina

Tiga WNI ditangkap Abu Sayyaf saat tengah melaut

Jakarta, IDN Times - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan KBRI di Filipina terkait tiga WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf.

"Kita sudah bekerja sama dengan Badan Anti Penculikan yang ada di Filipina untuk bisa mempertegas dan memberikan spirit kepada Pemerintahan Filipina, untuk bisa membantu negara kita dalam menyelamatkan tiga sandera," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

1. Polri yakin Pemerintah Filipina bisa membebaskan 3 WNI

WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri Gandeng Badan Anti Penculikan FilipinaKepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol. Asep Adi Saputra. (IDN Times/Axel Joshua Harianja)

Asep mengatakan Polri mempercayakan Pemerintah Filipina untuk membebaskan tiga WNI itu. Sebab, Filipina tengah menggelar operasi militer.

"Tentu mereka (Pemerintah Filipina) punya target sendiri. Kita tunggu saja hasilnya dan doakan agar WNI bisa diselamatkan," ujar Asep.

2. Pemerintah Indonesia minta bantuan Filipina membebaskan tiga WNI

WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri Gandeng Badan Anti Penculikan FilipinaPresiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Dilansir dari Antara, Pemerintah Indonesia meminta bantuan Filipina, untuk membebaskan tiga WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak September 2019 lalu.

Permintaan tersebut telah disampaikan oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, dalam pertemuan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di sela-sela KTT Korea Selatan-ASEAN.

“Karena lokasi penyanderaan ada di wilayah yuridiksi Filipina, tentunya yang bisa kita harapkan adalah mendorong agar otoritas Filipina dapat membantu pembebasan tiga warga kita secepatnya dengan aman,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/11) lalu.

3. Tiga WNI ditangkap saat tengah melaut

WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri Gandeng Badan Anti Penculikan Filipina(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Ketiga WNI yang bekerja sebagai nelayan di Malaysia itu ditangkap Kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019. Mereka adalah Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27), dan Samiun Maneu (27).

Kala itu, mereka tengah melaut dan memancing udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah. Perairan tersebut memang dikenal rawan pembajakan dan penyanderaan oleh kelompok bersenjata dari selatan Filipina, seperti Abu Sayyaf.

4. Abu Sayyaf meminta uang tebusan sekitar Rp8 milar

WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri Gandeng Badan Anti Penculikan Filipina(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Beberapa waktu lalu, ketiga WNI tersebut meminta pemerintah membantu pembebasan mereka dan menyebut jumlah uang tebusan 30 juta peso atau sekitar Rp8 miliar. Hal itu tersiarkan dalam video berdurasi 43 detik di media sosial, yang diminta oleh Abu Sayyaf.

Akan tetapi, Judha menuturkan, persoalan tebusan tidak dibahas baik oleh Presiden Jokowi maupun Menlu Retno dalam pertemuan dengan pemerintah Filipina.

“Kita tidak bicara masalah tebusan. Kita meminta bantuan Filipina untuk membebaskan warga kita,” tutur Judha.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: 3 WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri: Filipina Terus Berupaya Membebaskan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya