Kesaksian Jemaah Umrah Bali di Madinah, Tetap Bisa ke Masjid Nabawi

Dia dan rombongan masih bisa umrah di Arab Saudi

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Arab Saudi telah menutup pintu umrah untuk sementara waktu akibat kekhawatiran masuknya wabah virus corona. Bali sendiri baru saja memberangkatkan sekitar 30 orang rombongan umrah dari Denpasar, Selasa (25/2) sekitar pukul 21.00 Wita. Hal ini diungkapkan oleh Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Bali, H Muhammad Nasihuddin.

“Terkait dengan pemberangkatan umrah, kami kemarin masih melepas pemberangkatan jemaah umrah dari Denpasar menuju ke Arab Saudi. Jemaah umrah kemarin pun tetap berangkat juga. Kemarin ada sekitar 30 orang kami lepas dari Bandara Ngurah Rai. Dua hari, itu masih keberangkatan,” ujarnya, Kamis (27/2).

Seorang jemaah umrah dari Denpasar, Sultan Anshori (29), yang saat ini berada di Madinah, menyampaikan bahwa tidak banyak jemaah yang memperbincangkan soal keputusan Kerajaan Arab Saudi, yang menutup akses kunjungan umrah maupun wisata ke Masjid Nabawi.

Berikut ini kesaksian langsung Sultan Anshori yang dihubungi IDN Times, Kamis (27/2):

1. Menurutnya kebijakan tersebut tidak berdampak pada jemaah umrah yang berada di Tanah Suci. Mereka masih bisa beribadah di Masjid Nabawi

Kesaksian Jemaah Umrah Bali di Madinah, Tetap Bisa ke Masjid NabawiDok.Pribadi/Sultan Anshori

Adanya keputusan dari Kerajaan Arab Saudi tersebut, Sultan bersama rombongannya masih bisa mengunjungi dan melaksanakan ibadah salat di Masjid Nabawi. Sebab ketentuan larangan berkunjung itu, menurutnya berlaku bagi para calon rombongan jemaah umrah yang masih berada di luar Arab Saudi.

“Masih, masih bisa. Kami kan salatnya di sana. Larangan itu kan bukan untuk kami yang sudah berada di sini,” terangnya saat dihubungi via telepon.

Dari penuturannya, ia bersama 39 orang lainnya berangkat dari Denpasar ke Negeri Raja Salman tersebut pada Senin (24/2) pukul 24.00 Wita. Rencananya, Senin (2/3) mendatang ia sudah tiba di Indonesia.

2. Ia prihatin dengan kondisi ini. Tapi harus tetap menghormati keputusan Kerajaan Arab Saudi

Kesaksian Jemaah Umrah Bali di Madinah, Tetap Bisa ke Masjid NabawiDok.Pribadi/Sultan Anshori

Ia bersyukur lantaran ibadah umrah yang ditunggu-tunggunya dapat terlaksana, sebelum Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan keputusan itu. Dari Tanah Suci, Sultan mengabarkan bahwa rombongannya baik-baik saja dan dalam kondisi sehat, serta tidak ada pembatalan kunjungan ke tempat-tempat suci akibat dampak larangan tersebut.

“Hari ini kami ke Makkah. Nanti sore dari Madinah ke Makkah. Kami prihatin, dan masyarakat supaya prihatin dan harus menghormati kebijakan Pemerintah Arab Saudi. Hal itu merupakan bagian antisipasi virus masuk ke negara Arab Saudi. Prihatin sih,” katanya.

3. Tak menjadi perbincangan hangat, para Jemaah benar-benar ingin beribadah secara khusyuk

Kesaksian Jemaah Umrah Bali di Madinah, Tetap Bisa ke Masjid NabawiDok.Pribadi/Sultan Anshori

Apakah keputusan Kerajaan Arab Saudi ini menjadi perbincangan hangat di kalangan rombongan jemaah umrah? Ia menyebutkan sejauh ini tidak ada perbincangan lebih yang mengarah ke situ. Para jemaah hanya cukup tahu saja terkait keputusan tersebut. Selain itu, tujuan utama mereka adalah untuk beribadah.

“Sebagian kecil saja sih. Kami di sini kan memang fokus untuk ibadah. Kami menyerahkan ke Allah. Doakan saja ya,” pintanya.

Ketika datang di Arab Saudi, Sultan dan rombongannya tidak menjalani pemeriksaan medis apapun. Mereka hanya menjalani pemeriksaan imigrasi seperti biasanya.

"Nggak ada. Normal waktu kami tiba. Pemeriksaan imigrasi biasa aja," tutupnya.

Baca Juga: [BREAKING] Isi Pengumuman Arab Saudi Tutup Sementara Umrah Terlengkap

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya