Karyawan Unilever Positif COVID-19, Emil: Industri Harus di Tes Masif

Jabar hampir masuk zona kuning

Bandung, IDN Times - Pasca 36 karyawan PT Unilever Savoury Factory di Kabupaten Bekas dinyatakan positif virus corona (COVID-19), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta rapid test dilakukan secara masif ke wilayah industri.

"Kita akan fokus ke industri karena kasus Unilever yang di Kabupaten Bekasi itu lintas wilayah, kerjanya di Kabupaten Bekasi di pabriknya tapi tadi dilaporkan domisilinya ada di Karawang sebagian," ujar Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/7).

1. Emil minta kepala daerah lakukan tes masif

Karyawan Unilever Positif COVID-19, Emil: Industri Harus di Tes MasifIDN Times/Debbie Sutrisno

Emil menuturkan, saat ini ada tren peningkatan kasus dan reproduksi COVID-19 di Jawa Barat. Dari hal tersebut, ada baiknya seluruh kepala daerah terus melakukan tes masif Rapid Test, Swab tes untuk mengetahui penyebaran corona.

"Saat ini peningkatan reproduksi COVID-19 di Jabar sudah masuk ke zona lampu kuning lah, hampir menyentuh di angka satu," jelasnya.

2. Tes masif harus dilakukan di wilayah Industri

Karyawan Unilever Positif COVID-19, Emil: Industri Harus di Tes MasifDok.Humas Jabar

Sedangkan, dengan kasus PT. Unilever Savoury Factory di Kabupaten Bekasi, menjadi alarm pada sejumlah pelaku industri Jabar agar terus memperhatikan pekerja dan karyawannya. Ia menyebut, perusahaan harus mulai melakukan tes masif kembali agar mengetahui keamanan pekerjaannya.

"Meminta kepada kepala daerah untuk mewajibkan industri besar melakukan tes PCR mandiri minimal 10 persen dari total pekerja secara acak untuk memaksimalkan tidak ada anomali lainnya," ungkapnya.

3. Unilever tutup pabrik di Cikarang

Karyawan Unilever Positif COVID-19, Emil: Industri Harus di Tes Masifcitywire.co.uk

Sebagaimana diketahui, Jumlah kasus terkonfirmasi positif PT Unilever Savoury Factory sejauh ini sebanyak 36 orang, terdiri dari 21 karyawan serta 15 anggota keluarga karyawan. Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk,
Sancoyo Antarikso, mengaku saat ini sudah menutup sementara pabrik yang ada di Cikarng.

Sancoyo mengatakan, Unilever Indonesia juga telah menghubungi dan mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada  Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, untuk melakukan contact tracing dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB yang sebanyak 265 orang.

"Pabrik-pabrik Unilever di Cikarang berada dalam lokasi yang terpisah-pisah. Gedung TBB merupakan salah satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, yang mana dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat," kata dia.

"Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat
melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apa pun," ujarnya.

Baca Juga: 5 dari 191 Tenaga Kesehatan di Jabar yang Positif COVID-19 Meninggal

Baca Juga: 191 Tenaga Kesehatan di Jabar Positif COVID-19, Lima Orang Meninggal 

Baca Juga: [BREAKING] Pendiri PKS KH Hilmi Aminuddin Meninggal karena COVID-19

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya