Sempat Disebut Negatif, Warga Cianjur Ternyata Meninggal karena Corona

Informasi itu berdasarkan data yang dikantongi Pemprov Jabar

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan adanya tujuh orang positif terpapar virus corona (COVID-19) di Jawa Barat. Satu orang di antaranya merupakan pasien yang telah meninggal dunia asal Cianjur.

"Tujuh positif itu dua warga Depok, satu warga Cianjur yang meninggal dunia, dua pasien di Kabupaten Bekasi yang merupakan istri dan anak dari pasien di Cianjur, satu di Kota Bandung, dan satu di Kota Cirebon, di RSUD Sunan Gunung Jati," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Minggu (15/3).

Sedangkan menurutnya sejauh ini terdapat 706 pasien yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebanyak 256 pasien di antaranya telah diperiksa dan dinyatakan negatif, sisanya ada 450 orang lain yang masih dipantau.

"Ada 82 orang lainnya berstatus kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terdiri dari 54 pasien negatif corona, 28 pasien menunggu hasil status," kata dia.

Apa yang disampaikan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, bertolak belakang dengan keterangan pemerintah pusat. Jika memang pasien asal Cianjur versi Emil dan pemerintah pusat merupakan orang yang sama, maka ada kesalahan hasil pemeriksaan dokter.

Pada 2 Maret 2020, seorang pasien asal Cianjur mengalami gejala penyakit yang menjadi ciri orang terpapar virus corona. Sehari kemudian, pada 3 Maret 2020, pemerintah memastikan bahwa pasien tersebut tak tercatat suspect COVID-19 seraya meminta masyarakat, khususnya yang tinggal di Jawa Barat, agar tak panik.

"Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 yang negatif. Jadi meninggalnya bukan karena COVID-19," kata Juru Bicara Penanganan Virus Corona COVID-19 Achamd Yurianto di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya