BRI Gelar Pelatihan Virtual Standardisasi Pembuatan APD bagi Pelaku UMKM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI) Amam Sukriyanto mengungkapkan, beberapa produk APD seperti masker dan hand sanitizer saat ini cukup tinggi permintaannya. Oleh sebab itu, BRI memberikan pendampingan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di era tatanan baru (new normal) melalui pelatihan virtual (kelas online) yang diberikan kepada para entrepreneur dengan latar belakang usaha produk alat pelindung diri (APD).
“Melalui pelatihan ini diharapkan para pelaku UMKM mendapat pengetahuan yang cukup tentang standardisasi pembuatan APD sehingga produknya dapat diterima dan bersaing di pasar,” tambah Amam.
1. Pelatihan virtual standardisasi pembuatan APD hasil kerja sama dengan Kemendes PDTT
Pelatihan virtual yang diberi tajuk “Pelatihan Online Edisi Kelas Sehat” merupakan hasil kerja sama BRI dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Virtual event yang bertema LAWAN (Lanjut Jadi Wirausaha dalam Keadaan) Pandemi Bareng tersebut menghadirkan beberapa pembicara yang mampu memberikan solusi dan motivasi kepada lebih dari 200 peserta pelatihan.
2. BRI terus berkomitmen akan melakukan pendampingan dan pemberdayaan UMKM
Editor’s picks
Pada pelaksanaannya, terdapat dua sesi penting yang diberikan, yaitu materi pendampingan dan motivasi oleh Taufik Madjid selaku Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian PDTT dan Agregasi & Standarisasi APD oleh Deasy Nurmalasari selaku Ketua Tim Karya Nusantara.
“Menghadapi aktivitas new normal, perseroan (BRI) terus berkomitmen secara berkelanjutan akan melakukan pendampingan dan pemberdayaan UMKM sehingga para pelaku UMKM dapat adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,” ujar Amam.
3. BRI memiliki misi untuk melayani pelaku UMKM sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI pun akan terus fokus terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia melalui transformasi digital. Selain itu, BRI ke depan akan tetap fokus terhadap UMKM yang masih mengalami kendala untuk naik kelas.
“Kami menyadari dalam mendorong partisipasi masyarakat ikut dalam ekonomi kerakyatan tidak hanya dipengaruhi oleh pricing. Namun, pricing memiliki peran untuk mendorong kemajuan UMKM,” ujar Sunarso.
Oleh karena itu, BRI memiliki misi untuk melayani pelaku UMKM sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin.
“Misi tersebut dapat kita capai melalui go smaller, go shorter, dan go faster. Penetapan target market yang lebih kecil, perputaran pinjaman lebih cepat, serta pemrosesan lebih cepat dan hal itu bisa kita capai melalui transformasi digital untuk mendapatkan efisiensi serta menciptakan value baru melalui new business model,” pungkas Sunarso.