Berlandaskan AKHLAK, Transformasi BRI Fokus pada Digital dan Culture
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso, mengatakan bahwa perseroan terus menjalankan transformasi yang telah dirumuskan dalam BRIvolution 2.0. Transformasi BRI fokus pada dua area, yakni transformasi digital dan culture.
“Corporate culture merupakan bagian dari corporate strategy. Oleh karenanya, sudah menjadi tugas dari seorang leader untuk memastikan culture perusahaan agar dapat menjadi pendorong agar seluruh insan BRILian (pekerja BRI) memberikan kinerja terbaiknya,” ujar Sunarso dalam BRILiaN Leadership Insight yang mengusung tema ‘Peran Leaders BUMN Dalam Membangun Negeri Berlandaskan Values AKHLAK’, Rabu (13/7).
1. Perkuat Corporate Culture BRI melalui sharing insights dari top leaders
Kegiatan ‘Brilian Leadership Insights’ diselenggarakan BRI untuk memperkuat Corporate Culture BRI melalui sharing insights dari top leaders kepada Insan BRILiaN BRI Group. Pada acara tersebut juga diselenggarakan BRI Excellence Award yang merupakan bentuk apresiasi BRI kepada pekerja dan unit kerja BRI yang secara konsisten memberikan kinerja terbaiknya. Program ini dilaksanakan untuk mendukung budaya berbasis kinerja (performance driven culture).
Sunarso memberikan insight-nya bagaimana agar transformasi culture BRI dapat berjalan dengan sukses. Pertama, seluruh Insan Brilian berkomitmen melakukan transformasi digital dan culture.
Baca Juga: Tangguh di UMKM, BRI Jauh dari Epicentrum Krisis Ekonomi Global
2. Kultur jangan dijadikan komoditas yang diperjualbelikan
Editor’s picks
Kedua, insan BRILiaN dengan sungguh-sungguh mengimplementasikan corporate culture AKHLAK dalam pola pikir, pola sikap, pola tindak, dan bahkan pola sarana (infrastruktur dan sistem yang diperlukan untuk membangun corporate culture). Ketiga, Sunarso mengungkapkan bahwa culture adalah produk kolektif, tidak bisa dibeli, maka juga jangan dijadikan komoditas yang diperjualbelikan.
Keempat, lanjut Sunarso, corporate culture adalah bagian dari corporate strategy, maka adalah tugas seorang leader untuk merancang perilaku kolektif yang efektif untuk mencapai tujuan bersama perusahaan. Itulah inti dari corporate culture.
3. Aset BRI Group tumbuh menjadi Rp1.650,28 triliun
Kemudian, leader harus menetapkan perilaku utama yang harus dipahami, dipedomani, dan dilaksanakan seluruh anggota tim. Selanjutnya, leader kemudian harus merancang program culture, membangun infrastruktur dan sistem, serta membuat alat ukur keberhasilan corporate culture.
“Corporate culture harus diukur berdasarkan kinerja riil, bukan berdasarkan program culture-nya sendiri,” jelas Sunarso.
Di tengah transformasi yang terus dijalankan BRI, perseroan terbukti memiliki resiliensi bisnis yang tinggi di tengah situasi pandemik dan gejolak ekonomi global. Dalam tiga bulan pertama tahun 2022, BRI berhasil mencatatkan laba Rp12,22 triliun atau tumbuh 78,13% secara year on year (yoy). Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat aset BRI Group tumbuh sebesar 8,99% yoy menjadi Rp.1.650,28 triliun. (WEB)
Baca Juga: BRI Jadi Bank Terbaik di Indonesia Versi The Banker