Resmikan Desa Digital di Tulungagung, Ini Pesan Menteri Desa Cak Halim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, meresmikan Desa Digital di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Desa ini menggunakan sistem aplikasi berbasis android, untuk melayani masyarakat.
Mereka tidak perlu mengantre lama di balai desa untuk mengurus surat pengantar dari Desa. Masyarakat cukup menggunakan aplikasi ini, dan mengambil langsung suratnya setela ditandatangni.
1. Sudah tidak zaman warga mengantre urus surat di balai desa
Di hadapan para tamu undangan yang hadir, Cak Halim menyatakan digitalisasi adalah keniscayaan yang harus dihadapi oleh semua pihak. Kemajuan teknologi harus mampu diadaptasi terutama pemerintah desa, dalam memberikan layanan publik ke masyarakat.
Menurutnya, sudah tidak zaman lagi masyarakat harus antri lama untuk mengurus keperluan surat pengantar maupun surat izin dari desa. "Ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah untuk masyarakat, sudah tidak zaman lagi antre lama di balai desa untuk mengurus keperluan surat," ujarnya, Kamis (29/10/2020).
2. Penggunaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat
Editor’s picks
Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini juga berpesan kepada seluruh kepala desa, untuk bijak dalam menggunakan dana desa. Total jumlah dana desa yang sudah dikucurkan oleh pemerintah tahun ini mencapai Rp7 triliun.
Penggunaannya diharapkan sesuai dengan peraturan sehingga tidak menimbulkan masalah. "Yang jelas untuk pemberdayaan masyarakat desa harus menjadi prioritas utama," imbuhnya.
Baca Juga: Bisakah SDGs Desa Tuntaskan Kemiskinan Penduduk Desa?
3. Tersedia layanan Panic Button
Sementara itu, Kepala Desa Kendalbulur, Anang Mustofa menjelaskan selain untuk keperluan mengurus kebutuhan adminitrasi, terdapat beberapa fitur lain yang ada dalam aplikasi tersebut, seperti market place dan panic button.
Untuk market place masyarakat bisa menawarkan dan menjual barang secara online. Sedangkan untuk panic button masyarakat bisa menggunakannya jika merasa dalam bahaya atau dalam kondisi darurat. "Ketika dipencet maka akan keluar suara sirene sehingga masyarakat akan tahu apa yang terjadi," pungkasnya.
Baca Juga: 8 Desa yang Terkenal Angker di Indonesia, Gak Hanya Desa Penari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.