Siswa Positif COVID-19, Satu Kelompok Luring di Tulungagung Dihentikan

Para siswa diminta tetap isolasi mandiri

Tulungagung, IDN Times - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung memutuskan menghentikan sementara kegiatan belajar luring (luar jaringan) yang berada di sebuah desa di wilayah Kecamatan Pagerwojo. Langkah ini dilakukan menyusul adanya salah satu siswa yang positif COVID-19. Gugus Tugas juga telah melakukan tes swab kepada lima orang siswa dan dua guru.

1. Hasil tes swab negatif, luring tetap dihentikan

Siswa Positif COVID-19, Satu Kelompok Luring di Tulungagung DihentikanIlustrasi tes virus corona, IDN Times/ istimewa

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro menjelaskan, hasil tes swab terhadap lima siswa dan dua guru itu sudah keluar. Mereka negatif.

Kendati demikian, kegiatan belajar mengajar di kelompok tersebut tetap dihentikan. Seluruh anggota kelompok tersebut juga tetap diminta untuk isolasi mandiri.

"Kegiatan luring dihentikan hingga siswa yang positif (COVID-19) dinyatakan sembuh," jelas Galih, Rabu (12/8/2020).

2. Jadi bahan pertimbangan untuk persiapan sekolah tatap muka

Siswa Positif COVID-19, Satu Kelompok Luring di Tulungagung DihentikanIDN Times, ilustrasi virus corona

Temuan tersebut juga menjadi pertimbangan Gugus Tugas untuk mempersiapkan regulasi kegiatan belajar tatap muka di sekolah. Pada 18 Agustus 2020 mendatang, mereka berencana akan menggelar simulasi pelaksanaannya. Selain jumlah siswa yang masuk dibatasi, sejumlah protokol kesehatan yang berada di sekolah harus dilengkapi terlebih dahulu.

"Tempat cuci tangan, masker, face shield, dan lainnya harus siap. Bahkan, nantinya kantin sekolah juga akan ditutup sementara waktu," imbuhnya.

Baca Juga: Masuk Zona Kuning, Tulungagung Segera Gelar Simulasi KBM Tatap Muka

3. Regulasi pelaksanaan luring akan diperketat

Siswa Positif COVID-19, Satu Kelompok Luring di Tulungagung DihentikanSalah satu kegiatan kelompok belajar luring di Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Sementara itu, Plt Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung Haryo Dewanto menuturkan, kegiatan luring hanya dihentikan di satu desa. Sedangkan untuk daerah lain terdapat regulasi teknis luring yang diubah, seperti jumlah siswa akan dibatasi 3 orang saja setiap kelompok.

Di Tulungagung sendiri hampir 40 persen menggunakan sistem luring. Sebab, para siswa kesulitan untuk memperoleh sinyal internet.

"Teknis kegiatan belajar kelompok luring akan kami evaluasi, tapi tidak dihentikan secara keseluruhan di seluruh wilayah," pungkasnya

4. Bermula dari kasus positif yang melibatkan kelompok luring 

Siswa Positif COVID-19, Satu Kelompok Luring di Tulungagung DihentikanIlustrasi tes virus corona, IDN Times/ istimewa

Kasus ini bermula saat Dinas Kesehatan setempat,menemukan seorang siswa berusia 9 tahun yang dinyatakan positif corona. Dari hasil tracing, pasien tersebut diduga tertular dari ayahnya yang sempat dinyatakan reaktif rapid test. Namun saat dilakukan pemeriksaan tes swab hasilnya negatif.

Pasien ini sebelumnya sempat mengikuti kegiatan kelompok belajar luring di rumah temannya. Petugas lalu melakukan tracing dan mengambil sampel swab terhadap lima orang siswa dan dua guru yang mendampingi kegiatan tersebut. 

Baca Juga: Anak 9 Tahun Positif COVID-19, Kelompok Luring di Tulungagung Di-Swab

Bramanta Pamungkas Photo Verified Writer Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya